RUN!

259 76 0
                                    

-Park Sunghoon

"Hey! Cepatlah lari, kau akang tertangkap nanti!" Suara Kei yang menggema dikoridor, suara yang terdengar sangat ketakutan.

Tanganku masih gemetar, Pisau itu masih ditanganku. Begitu juga darah kental yang yang mengalir menetes dari ujung jariku, sungguh aku gemetar dan takut sangat depresi.

"Sunghoon! Cepatlah lari, Polisi akan menangkapmu lagi!" Kei mendekatiku dan menarik badanku untuk segera keluar.

Aku tetap bertahan ditempat itu sembari menangis.
"Pergilah Hyung, aku akan menyerahkan diriku lagi. Aku sangat berbahaya! Pergilah tinggalkan aku" air mataku mulai mengalir, lututku sudah menyentuh lantai keramik putih dengan darah yang kini mengalir deras

"Hey, aku ini temanmu aku tidak boleh meninggalkanmu" perkataannya makin membuatku menangis.

"Sunghoon sudahlah, jangan menangis selagi masih ada waktu kita lari dari tempat ini" bujuknya, tapi aku sudah tidak ingin kemana-mana lagi.

"Hyung, Kenapa kau tidak membenciku?"

"Tidak ada waktu untuk membenci, hanya kau yang ku punya"

"Hyung, Didepanmu adalah teman-temanmu yang sudah menjadi mayat karena ulahku. Aku memang pembunuh berantai yang tak memilik otak! Dan juga kau! Kau seharusnya membenciku Hyung!" Tangisku makin deras, aku mengotori wajahku sendiri dengan darah.

Menjadi buronan terkejam sepanjang masa, membuatku siksa. Penyakit yang tak jelas ini secara perlahan menyiksaku dan membuat dosaku makin bertumpuk.
Aku harus membunuh orang setiap hari, siapapun yang kulihat akan ku bunuh. Aku sudah menjadi narapidana bertahun-tahun dan aku berhasil kabur dari penjara karena bantuan Kei Hyung.

"Sunghoon!"

"Pergilah hyung, aku ingin mati ditempat ini bersama mereka yang kubunuh. Hidupku benar-benar hancur sekarang, adanya kehidupanku membuat aku menjadi malapetaka bagi setiap orang!"

Ucapanku sama sekali tak didengarnya, aku ingin dia pergi agar dia selamat dari otakku yang sudah mulai gila kembali.

Dia masih memelukku dilorong sepi ini, Sudah ada orang berlari yang bebas dari maut, aku yakin dia akan melaporkan polisi aku hanya menunggu tembakan saja.

"Sunghoon!!!!"

Aku mengambil pisau dan menusuk perut key hyung, bukan hanya perutnya saja lehernya ku iris melingkar dan badannya ku sayat hingga dia benar-benar tak bergerak.
Mayat ketujuh adalah Key, sahabat kecilku sendiri. Sebaiknya dia pergi saja,aku sudah tidak tahan
Ku lepaskan pisau itu lalu aku membenturkan kepalaku ditembok sampai kepalaku hancur.

Tak lama aku mendengar suara tembakan,dan penglihatanku gelap.


______________________
Sekarang kau aman, Aku sudah tidak ada lagi. Orang sudah bisa hidup tenang.

Park Sunghoon-박성훈

-End

Hargailah karya orang, Vote:)

ENHYPEN STORY NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang