DO RE MI

356 83 1
                                    

-Kim Suno

Hari ini adalah hari ke 3 aku dan keluargaku menempati rumah baru kami yang terletak dipinggiran desa. Rumah kami sebelumnya berada dikota namun entah bagaimana Ayahku di tugaskan pindah disebuah desa untuk tugas kedokteran.
Yah desa ini termasuk desa yang belum mencangkup kesehatan yang layak sehingga dengan rela hati Ayahku mengajukan diri untuk bertugas didesa ini.

Aku duduk santai disebuah ruang tamu yang agak besar, Rumah kami lumayan bagus seperti rumah dikota-kota tapi katanya Ini rumah tua. Sudahlah yang penting ada tempat untuk berteduh.

Saat ini hanya ada aku dan adikku Seola dirumah, sedangkan orang tua kami sedang bekerja. Hari semakin larut orang tua kami tak kunjung datang lalu ponselku berdering dan segera aku mengangkatnya.

"Yeobseyo? Sunoya.... Ini ayah malam ini kami tidak bisa pulang karena ada pekerjaan. Ibumu rapat hari ini dikantor Sedangkan Ayah masih menangani Pasien didesa sebelah. Bisakah kamu menjaga Adikmu?"

Sesaat aku tertegun.

"Suno?"

"Mm yah Ayah? Tentu saja Aku bisa menjaga Seola. Lalu kapan Kalian datang?"

"Mungkin Esok hari, Pagi kami akan segera datang"

"Oh Baiklah"

"Jaga dirimu Nak"

Ti.............t.

Lalu aku duduk kembali di sofa, Adikku sedang asik bermain bonekanya jadi langsung ku hampiri dan berkata "Seola, Ayah dan ibu tidak bisa pulang hari ini. Tapi esok pagi mereka akan datang"

Adikku hanya tersenyum gadis 5 tahun itu memang belum mengerti apa-apa.

"Oppa! Aku ingin bermain diatas loteng mainan ku berada disana" aku menghela nafas dan mengangguk.

"Baiklah... Tapi jangan pergi keluar hari sudah mau malam"

"Nee" gadis itu langsung menaiki tangga dengan ceria dan aku keluar mengunci pagar dan pintu. Tetangga kami sangat jarang jaraknya lumayan jauh bisa dibilang kami tidak memiliki tetangga dekat. Hingga jika sudah sore kami akan segera mengunci pagar mencegah si penjahat masuk kerumah kami. Siapa tahukan?

Aku kembali duduk bersantai seperti tadi tapi kini membaca Sebuah Novel berjudul SUNSHINE. Suasana hening dirumahku karna memang hanya dua penghuni berada disini.
Namun sesuatu memecah keheningan,
Dentingan piano terdengar dari atas bernada Do..Re..Mi.. dan tak berlanjut. Awalnya aku tak menghiraukan hingga suara itu terdengar kembali dengan nada lebih tinggi..

Do...Re..Mi...
Di iringi suara tawa yang keras. Aku ingat adikku sendiri berada diatas sana. Aku beranjak dan menaiki tangga dengan terburu-buru memanggil nama Seola berkali-kali.

"Seola!!! Seola!!!"
Tak ada sahutan, Aku menjadi panik aku segera berlari ke loteng yang berada paling atas bagian rumah kami. Disana aku mendapati sebuah Piano tua yang berdiri tegak dengan adikku yang berada didekat jendela memainkan bonekanya. Aku menghampiri adikku dan memeluknya dengan wajah panik.

"Kenapa tidak menjawab saat Oppa memanggilmu?"

"Aku tidak dengar, Maafkan Aku Oppa" suaranya yang terdengar Manis membuatku tak bisa memarahi Seola.

Kini aku memfokuskan pandanganku pada Piano yang kudengar berbunyi sendiri, Sesaat memang terdengar jelas Piano itu memainkan nadanya sendiri tanpa ada seorang pianis diatasnya.
Aku tidak ingin memikirkan macam-macam malam ini, Aku menyuruh adikku keluar dan bermain dibawah.

Adikku berjalan duluan dan aku masih disana menutup tirai jendela dan mengunci Pintu loteng itu.

Semakin lama malam semakin larut yang tadinya sore kini menjadi malam yang gelap. Ditambah lagi rumahku yang seperti tak ada teman.
Adikku ku temani tidur, Seraya memeluk boneka kesayangannya Dia terlarut dalam mimpinya. Gadis ini sangat manis seperti diriku hahaha.

Seraya menjaga Seola aku duduk ditepi ranjangnya dan bersandar, Memainkan Ponsel dan memasang Earphone di telingaku.

Sesaat musik yang ku putar Biasa saja lagu yang ku dengar saat ini adalah IU-Trought Night sambil menutup mata lagu itu ku dengar dengan cermat.

Lalu keanehan terjadi seketika lagu yang kuputar berhenti dan dengan sendirinya terganti menjadi sebuah alunan nada yang tak asing kudengar.

Do...Re...Mi....

Yah alunan nada yang kudengar di loteng kini terputar di Ponselku. Aku segera menyalakan ponselku dan memeriksa Background Musik dan benar-benar aneh.
Backgroundnya juga ikut terganti menjadi sebuah Piano tua yang sangat mirip dengan yang berada diatas loteng.
Aku terkejut dan seperti nafasku terhenti.

Aku mencabut  Earphone serta mematikan ponselku dan segera meluruskan badanku untuk tidur.
Namun sebuah Benda Jatuh membuatku kembali terkejut, Aku memperhatikan Seola yang rupanya juga mendengar suara itu sehingga Ia sedikit terbangun.

"Oppa....." Aku memeluknya dan menyuruhnya tidur kembali.

Suara benda jatuh itu tak hanya sekali, Sebuah benda yang lebih besar terdengar terjatuh dari lantai atas. Sungguh aku tak berbohong rasanya aku ingin melompat keluar meninggalkan adikku sendirian dirumah. Namun itu akan Sia-sia!

Aku memberanikan diri untuk membuka kamar dan melihat apa yang terjadi dilantai bawah.
Saat aku mengintip dari sela-sela pegangan tangga.

Aku melihat seorang gadis bergaun dengan lubang dimatanya memainkan piano tua yang berada diatas!

Seraya memainkan Nada.

Do...Re...Mi....

_____________
Bagaimana jika kau melihat "Dia"  apa kau ikut bernyanyi atau......
Kim Suno-김선우
Untuk part ini maaf banget kalo rada panjang:(
Vote yh:)

ENHYPEN STORY NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang