RUMAH KAKEK

410 97 2
                                    

-Lee Heesung

Aku diberikan libur oleh tempat kerjaku katanya semua karyawan diwajibkan libur untuk menikmati musim panas, Jujur saja aku yang memang membutuhkan libur sangat senang mendengar hal ini. Bagaimana tidak? Siapakah manusia yang tidak menyukai kata Libur? Tidak ada!

Aku segera pulang ke rumahku dan beristirahat penuh dikamar. Namun Ibuku masuk kekamarku.

"Kenapa cepat pulang?"

"Tempat kerja kami diberi libur untuk musim panas jadi kami hanya bekerja setengah hari"

"Oh seperti itu Ibu pikir kau lari dari jam kerja"

Aku tertawa dan menjawab "tentu tidak Ibu, Ibu pikir aku adalah saat sekolah dulu! Yang selalu pulang saat masih jam belajar disekolah" Ibuku tertawa kecil lalu wajahnya datar.

"Ibu ingin membicarakan sesuatu padamu Nak"

"Sesuatu? Apa itu"

"Kebetulan kamu libur beberapa hari, Ibu ingin kau pergi kerumah kakekmu Disana"

"Hah? Pergi ke tengah hutan itu? Ibu tahukan saat masih kecil aku selalu menolak pergi kerumah kakek?" Jawabku kesal.

"Ibu tahu kau tidak menyukai tempat kakekku, Tapi Dia ingin kau menjenguknya sekali saja"

"Heum, Aku memang menyayangi kakek tapi tidak dengan Rumahnya. Kenapa ibu membiarkan kakek membangun Rumah ditengah Hutan?"

Ibuku tidak menjawab Hanya mendesah saja.

"Baiklah Ibu, Aku akan pergi berlibur kesana. Ini demi Ibu" jawabku setelah berpikir keras. Ibuku Manusia yang sangat kusayangi, Dengan ayahku aku tidak terlalu dekat padanya.

****

Keesokan harinya aku benar-benar membulatkan tekad untuk pergi ke tempat itu.
Aku berangkat jam 7 pagi, Tak lupa membawakan Oleh-oleh untuk Kakekku disana.

"Ibu aku pergi dulu"

"Ayah aku pergi dulu"

Mereka berdua hanya mengangguk tapi Ayahku langsung masuk kedalam rumah.

Ayahku memang tak cocok denganku entah kenapa, aku juga tidak tau Dia tidak pernah berbicara padaku itulah sebabnya aku hanya dekat dengan Kakek dan juga ibuku.

***

Akhirnya sampai juga aku dirumah kayu berukuran besar dan halaman yang luas tapi ada satu kekurangan, Sepi dan tidak ada tetangga.

Mobil yang kubawa langsung saja ku parkir dihalaman Luas kakekku.

Mungkin malam ini sekitar jam 19.00 aku sampai dengan selamat. Tapi begitu aku sampai aku sudah merasakan hal Lain entah apa.

Koperku ku tarik dan aku mengetuk pintu rumah Kakek.

"Annyeong Haseyo Haraboji" Kakekku yang pendek berjinjit memelukku dengan tersenyum.

"Silahkan masuk cucuk kesayanganku"

Aku langsung saja masuk dan mengunci pintunya takut seseorang akan datang begitu saja dan mengobrak-abrik rumah kakekku.

"Kau sudah makan Nak? Atau mau minum teh hangat?"

"Aku mau makan Ramyeon saja kek, Lalu meminum teh bersamamu" jawabku langsung saja kakekku membuatkannya. Kakek meninggalkan ku sendirian diruang tamu, perasaanku sedang tak enak seperti ada yang mengikuti dan mengintip dari sela-sela lubang jendela.

Sesekali aku melirik cepat namun tak ada siapapun ku dapati yang sedang mengintip.

Perasaan apa ini?

"Ini Raemyeonmu" setelah berdoa aku segera memakannya. Aku tidak berbohong kalau soal perut.

Kami cukup berdiam agak lama sampai aku selesai makan, Lalu kakek memanggilku kedapur ditempat perapian dimana hanya pelita saja yang menjadi penyerangnya.

Sudah ada 2 gelas teh dan Roti kering Diana meja. Kakek menyuruh ku duduk didekat perapian yang kini membuat tubuhku hangat.

"Kamu merasa sangat capek hari ini terlihat jelas dari matamu yang sayu" katanya lalu aku mengangguk dan menyandarkan tubuhku pada kursi kayu.

"Sungguh aku lelah seharian aku melewati jalan berhujan dan sepi sendirian"

"Benarkah? Aku sangat senang saat mendengarmu akan datang ke rumah Kakek. Aku pikir lagi kau akan menolak sama seperti waktu kecil dulu" aku tertawa mengingat hal itu.

"Ah kakek aku yang kecil bukanlah aku yang besar sekarang ini. Aku takut karna rumah Kakek berada di hutan, Anak kecil mana yang berani pergi kehutan?tidak ada kakek"

"Benar tidak ada kecuali Kakakmu" aku tertegun, lalu aku mendekatkan kursi padanya.

"Kakek bilang apa? Kakakku? Aku punya kakak?" Mataku menatapnya dengan lekat seolah tak percaya apa yang aku dengar ini.

"Yah, Kau punya kakak Laki-laki"

Aku menggeleng seperti tak percaya aku pikir aku adalah anak pertama dari keluargaku.

"Apa dia kakak Sepupuku?"

"Bukan Heesung, Dia kakak kandungmu"

"Hah? Kenapa Ayah dan ibu tidak pernah bilang padaku? Aku punya kakak! Kenapa Kakek baru menceritakan ini"

"Jangan seperti orang bodoh, Kau yang tidak pernah mau kerumah kakek. Bagaimana kakek mau bercerita?" Itu benar kenapa aku ini bodoh?

"Lalu dimana kakakku? Apa aku bisa bertemu dengannya besok?"

"Heum, Tidak bisa"

"Kenapa?"

"Kakakmu sudah meninggal. Saat kau lahir Kakakmu hilang dalam hutan ini, Ayahmu sangat marah dan sudah mencari seluruh hutan namun tidak ditemukan.
Polisi sudah turun tangan tapi tidak ada hasil. Dan akhirnya kakakmu dinyatakan meninggal" aku terdiam.

"Jika hilang masih bisa dicari, apakah sudah ditemukan mayat? Belumkan? Jadi itu belum bisa dinyatakan meninggal"

"Itu sudah bertahun-tahun yang lalu Heesung, sampai saat ini dia tidak ada. Aku juga sudah lelah mencarinya."

"Lalu bagaimana? Apa tindakan Ayahku?"

"Ayahmu Setres dan hampir bunuh diri karena kehilangan Anaknya"

"Apa karna itu Ayah membenciku?"

"Ayahmu tidak membencimu namun sifatnya berubah saat kakakmu meninggal"

Kakek mengambil teh itu lalu meminumnya sejenak.

Malam ini kakek bercerita sangat panjang Namun ini demi kebaikanku,Akhirnya aku tahu siapa kakakku. Dia memberikanku selembar foto usang dan disudut foto tertulis sebuah Nama Lee Hee Yeong.

Tak sadar aku menangis memandangi foto kakakku yang tak pernah ku tahu.

"Terima kasih karena sudah memberitahukanku tentang hal ini"

Hari semakin larut waktunya aku beristirahat, Kakek memang tinggal sendirian tapi rumahnya sangat besar walau hanya terbuat dari kayu.

Memiliki 4 Ruang kamar, ruang tamu, Ruang keluarga dan Dapur. Luas untuk 1 keluarga tinggal didalamnya.

Aku memilih kamarku sendiri,wajar ini pertama kalinya aku kemari setelah sekian Lama.
Aku membawa koperku dan membanting tubuhku diatas kasur berkain putih bersih itu.

Tapi Perasaan itu lagi!

______________
Aku bukanlah anak tunggal, Namun Dia sudah pergi terlebih dahulu.
Lee Heesung.
Vote and Comen!

Maaf kegantung Mo bikin Party 2 nya, Gimana udah seram nggak? Enggak yh?😢

ENHYPEN STORY NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang