Train

1.8K 196 12
                                    

Im sorry...

im not going to waste your time anymore.

Yall HAPPY READING!

Please share, vote, and comment! XIXIXI udah kek yutuber blom? Yaudah deh- selamat membaca!

ps. gue rec lagu Gone by Rose, currently one of my fav. 

___________________________________________



DUM DUM DUUM...

D DAY HAS COME

Langit masih agak gelap, matahari sepertinya baru bangun juga. Udara pagi ini sangat segar, menghirupnya saja kamu merasa bahagia dan tentram sekali. Beberapa burung-burung mulai berterbangan di langit, ayam mulai berkokok.

05.00 A.M.

Walau matahari belum muncul dan langit masih gelap tidak menghalang ribuan orang untuk beraktivitas. Tampak seperti pagi ini, jalanan besar dan tol mulai ramai, kota ini salah satu kota tersibuk dan termaju. Tidak heran, banyak townmark yang dibangun disini, sudah go international.

Salah satunya adalah sekolah international di sini, Marvel International School.

Parkiran sekolah sudah lumayan terisi oleh kendaraan-kendaraan pribadi murid-murid dan guru MIS. Most of them adalah milik panitia Unity Camp dan para volunteer lainnya.

Pagi masih baru, namun para panitia sudah mulai sibuk. Sebagai ketua pelaksana Unity Camp dan ketua OSIS, Putra memberi contoh yang sangat baik melihat dirinya sudah datang ke sekolah sejak 20 menit yang lalu. Sekitar 4.40 a.m. Lalu disusul oleh panita-panitia lainnya.

Ada juga yang baru datang. Beberapa menggunakan motor pribadi, mobil pribadi, ada juga yang diantar.

Kali ini, para panitia sudah memulai tugasnya untuk pagi ini sesuai KorBidnya masing-masing.

"Dhea, siapa saja yang belum datang dari korbid kita?" Tanya Abel, ketua KorBid peralatan. Adhea sedang menceklis barang-barang yang baru diantar bagi ini menggunakan pickup perusahaan orangtuanya. Ingat, penting sekali untuk double check barang kalian. Apalagi yang dipesan dari online. Walaupun ini perusahaan milik keluarganya sendiri, tetap saja yang mendistribusikan barang merupakan orang asing.

"Um.." ia melihat kertas absensi miliknya, "Raymond dan Althea belum datang."

Abel mengangguk pergi untuk melapor ke ketua OSIS.

Beberapa menit kemudian, orang yang dibicarakan akhirnya datang. Raymond berjalan dengan menggereng 2 koper, 1 ransel, dan 1 paper bag besar. Meanwhile, gadis di sampingnya berjalan santai dengan cofee hangat di tangannya.

"Kenapa kalian terlambat?"

Suara bariton muncul dari hadapan mereka. Raymond menelan ludahnya, sedangkan gadis di sampingnya masih tidak menggubris suara itu.

"Sekarang sudah jam 5.20. Kalian lalai 20 menit." Putra menatap kedua panitia di hadapannya. "Sesuai perjanjian kemarin, yang terlambat mengambil tugas sampah untuk pagi ini. Jadi-"

"Bentar." gadis itu bersuara. "Kalo lo mau hukum, hukum dia saja. Gue ada keperluan, permisi." Lalu diambilnya tas kopernya dan paper bag yang tadi dibawa Raymond dan dengan santainya meninggalkan laki-laki itu untuk menjalankan hukuman sendirian.

Raymond menatap temannya itu dengan tak percaya. Dengan begitu, Putra menyuruhnya untuk garbage duty pagi ini. Ia menahan kesal, dihembuskan napasnya perlahan. Orang pintar yang punya otak harus mengalah kepada orang tidak bermoral.

Meanwhile...

Pena hitamnya menceklis list terakhir.

"Phew... syukurlah lengkap semua. Abel, barang kita ready semua!" Teriaknya pada Abel.

HIDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang