PENTING!
Im sorry kalo update sekarang agak lama, i have A LOT of exams...
Tapi tetep update kok, stay tuned!
ENJOY!
____________________________________________________________
"Huh, di sini rupanya kalian. Kami cari kemana-mana lo gak nongol."
Suara seorang gadis mencuri perhatian mereka satu meja.
"Eh, kalian. Dari mana aja? Gue dari tadi jomblo tau di sini. Untung aja mereka datang."
Lanney dan Althea menoleh siapa yang bergabung. Saat itu, mata Adhea dan Althea bertemu.
Deg
~~~~~
"Faris, ini beneran? Lo beneran jadi brand ambassador Gucci?" tanya Lanney masih tidak percaya.
Faris mengangguk, "Jangan lupakan Alexander McQueen juga."
"Gue gak tau harus bahagia atau kasihan sama yang punya brand buat nyewa orang segoblok lu." Celetuk Althea. Lanney tertawa sedangkan Faris... ya mesam wajahnya.
"Paling tidak gue punya penghasilan sendiri." Sindir Faris. Lanney dan Althea saling melirik, lalu manggut-manggut menghargai sindiran Faris. Walaupun sebenarnya di kelompok mereka, Farislah yang paling lama untuk mencari penghasilan sendiri.
"Dimana anak monyet itu?" Keluh Faris sambil terus mengechat 'anak monyet' a.k.a Raymond yang belum datang-datang itu.
Sementara itu, Lanney mendapat pesan dari coach basket perempuan untuk mencari berkas berkas pertandingan mereka tahun lalu.
"Al, temenin gue yok. Coach minta tolong gue buat cari berkas pertandingan tahun lalu." Ajak Lanney yang langsung disetujui Althea tanpa berpikir panjang.
Faris segera menyegah saat mereka berdua ingin beranjak dari situ. "E-e-h, lo berdua mau kemana?"
"Ada urusan sebentar. Oke?"
Tanpa menunggu respon Faris, mereka berdua beranjak keluar dari kantin yang semakin ramai itu meninggalkan Faris sendiri di meja yang luas.
Sepanjang perjalanan Lanney tidak berhenti mengumpat. Sesampainya di ruangan khusus pengurus basket perempuan, Lanney mulai membongkar locker satu per satu demi mencari berkas yang diminta oleh coach. Althea mencoba untuk membantu, walaupun dengan satu tangan saja.
"Kenapa harus gue juga yang berurusan sama bagian berkas-berkas? Itu kan urusannya si Ulva."
Althea hanya bisa mendengar rutukan Lanney dan sesekali terkekeh akibat kutukan yang keluar dari mulut sahabatnya cukup pedas.
Sekitar 5 menit kemudian, akhirnya berkas itu ketemu. "Ah, ini dia."
Usai merapikan seluruh berkas kembali ke dalam tempat sebelumnya, mereka mengambil setumpuk kertas tersebut, lalu membawanya ke ruangan coach. Tampaknya coach sedang dalam urusan, jadi mereka hanya meletakkan kertas tersebut di atas meja coach.
"Finally. Gue gak nyangka mencari setumpuk kertas ternyata bisa menghabiskan energi lebih banyak daripada latihan basket." Keluh Lanney sambil memegang perutnya.
"You're right. Gue lapar banget jadinya. Ah, jadi kepengen ketopraknya Mas Lamet." Celetuk Althea. Apa yang ada di kepalanya saat ini adalah ketoprak saus kacangnya Mas Lamet. Membayangkannya saja sudah membuat perut mereka berdua bergemuruh.
Mereka berdua bergegas ke kantin. Sesampainya di kantin, mereka berdua sudah kehilangan jejak Faris akibat dari keramaian yang menjadi-jadi ini. Faris tidak ditemukan di meja sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDING
Fiksi Remaja2 manusia dengan latar belakang yang berbeda. Berapa kemungkinannya mereka bertemu? Yang satu selebriti remaja yang sedang naik, dengan keadaan sempurna, wajah, harta, keluarga, sahabat. Yang satu manusia biasa, tanpa ada istimewanya. Itu yang dipik...