HELLO FELLA CITIZEN OF MIS!
In the following chapters, gue bakal tambahin banyak new characters...
...such as the pretty girl up there.
Siapa dia?
Her name is Ruby.
SELAMAT BERPETUALANG FRIENDS...!
xoxo
_________________________________________
Althea POV
Ini gak bisa dibiarkan. Mereka pikir mereka siapa buat ngelakuin bully di sekolah ini. Batinku.
Aku pernah merasakan apa yang dia rasakan. Direndahkan itu menyakitkan. Apalagi di depan publik. Apalagi tidak ada yang menoleh, apalagi menolong.
Aku berdiri dari kursiku. Faris mebalakkan matanya menatap aku heran, sedangkan Lanney menaikkan alis mata penasaran.
"Gue gak suka pembullyan." Ucapku dingin. Setelah itu, aku melangkahkan kakiku ke arah iblis. Memantapkan setiap langkahku. Aku mendengar suara derap kaki di belakangku. Faris dan Lanney mengikutiku dari belakang, memberikan tatapan dingin dan anggukan kepadaku.
Ini yang aku suka dari mereka. Walaupun tindakanku mungkin akan menyebabkan masalah kepada mereka, tapi mereka tetap mendukungku. Perbuatan baik tidak akan pernah menghancurkan kita, seperti kata ibuku.
Kuberikan senyuman kembali, lalu menghadap ke depan dengan tatapan tajam.
"Well.. well.. if it isn't the losers club."
Hm. Kata sambutan yang menarik dari ilblis ini. Sepertinya aku bisa menebak, dia adalah sang iblis utamanya. Sang ketua The Diamonds. Parasnya memang sangat cantik, bak dewi, namun baunya sangat busuk, bak bangkai mayat.
Aku menatap gadis di bawah, ia sedang menundukkan kepala, mencegah agar saus itu tidak mengenai matanya. Kutatap ia lekat-lekat.
Deg.
Itu dia. Sudah kuduga.
Kenapa ia terlihat berbeda? Matanya yang dulunya tajam sekarang rapuh bagaikan kapas. Di pelipisnya aku lihat juga, goresan yang sepertinya cukup dalam. Mengeluarkan darah yang menetes.
Tanpa sepatah kata, aku segera berlari ke arahnya tanpa memperdulikan siapapun yang melihat, apalagi The Diamonds itu. Tisu yang tersedia di atas meja kantin kuambil segera, lalu aku turunkan badanku sejajar dengan badannya.
Sebelum kubersihkan kepalanya yang terkena saus itu, aku hampir saja merasakan saus yang sama di atas kepalaku, kalau Faris dan Lanney tidak menghentikan. Tak kupedulikan apa yang mereka perdebatkan, aku pusatkan perhatianku ke gadis di depanku.
Aku lap dengan perlahan kepalanya, memberikan kesan perhatian.
"Al..."
Ucapannya menghentikan tanganku. Aku melihat matanya yang kembali bersinar. Namun, sebelum aku membalas perkataannya aku mendengar teriakan yang sangat melengking.
"AAHHH"
Seluruh kantin mengangakan mulutnya, kemudian beberapa dari mereka memiliki keberanian untuk tertawa. Tertawaan itu disusul oleh siswa lainnya.
Tawa-tawa tersebut ditujukan untuk geng The Diamonds yang baru saja tersiram jus mangga. Aku mengadah kearah teman-temanku yang tersenyum puas, kemudian Lanney menarik tanganku dan gadis di depanku pergi dari kantin.
"AWAS LO LANNEY!! INGAT KASTA LO DI SEKOLAH INII"
Teriakan itulah yang terakhir kudengar sesaat setelah kami ber-empat keluar dari kantin ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDING
Teen Fiction2 manusia dengan latar belakang yang berbeda. Berapa kemungkinannya mereka bertemu? Yang satu selebriti remaja yang sedang naik, dengan keadaan sempurna, wajah, harta, keluarga, sahabat. Yang satu manusia biasa, tanpa ada istimewanya. Itu yang dipik...