Longue

2.7K 285 2
                                    

Beberapa bulan kemudian...

KRIINGG

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Guru-guru mulai berkeluaran dari kelas-kelas, dan murid-murid mulai berhamburan keluar sekolah. Tidak semuanya sih, karena sebagian besar dari mereka memiliki kegiatan ekstrakulikuler pada pulang sekolah. Termasuk ekskul basket.

Beberapa bulan ini keadaan MIS cukup tenang. Tidak ada masalah besar, hanya masalah sekolah biasa.

Bagaimana Althea dkk? Semua orang di sekolah mengenal mereka. 5 sahabat yang tidak terpisahkan. Bagaimana tidak? Dimana-mana pasti mereka selalu bersama. Tertawa bersama, yang menimbulkan perhatian orang banyak.

Faris semakin berotot dan menjadi salah satu heartrob terpopuler selain Zedio Green obviously, dan surprisingly, semakin banyak yang mendekati Raymond. Sayangnya mata Raymond hanya tertuju pada gadis kesukaan semua orang, everyone's crush, siapa lagi kalau bukan Adhea.

Ruby, Lanney, dan Althea tidak banyak yang berubah. Ruby mendalami bakatnya bermain gitar, Lanney sebagai ketua basket berlatih keras menuju pertandingan nasional basket perempuan, Althea sayang sekali ingin ikut namun tangannya tidak memungkinkannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 14.30, ekskul basket masuk pada pukul 15.00 yang berarti anggota basket memiliki jenjang waktu 20 menit untuk berisitarat, makan/minum, dan berganti baju, dan dalam 10 menit terakhir mereka semua harus berkumpul di lapangan dan harus segera mulai pemanasan. Begitulah kalau memiliki ketua basket yang super-super disiplin.

Untuk ekskul yang lain hari ini (senin) ada ekskul melukis, panjat tebing, vokal, dan debat mandarin. Okay, back to topic.

Waktu menunjukkan pukul 14.55, semua siswi ekskul basket telah berkumpul di tengah-tengah lapangan basket khusus wanita. Wakil kapten basket yang bernama Phylicia, dipanggil 'phil' tengah memandu adik kelas melakukan pemanasan. Sementara itu, senior yang lain mempersiapkan alat dan lapangan yang akan dipakai.

10 menit telah berlalu, semua senior kini kebingungan karena sang kapten tidak muncul-muncul. Sementara itu, coach telah memulai ekskul dan melatih adik-adik kelas.

Ulsa, salah satu anggota senior basket (kalau kalian ingat yang emosinya gampang meledak itu), mendatangi wakil kapten basket yang sedang sibuk mengotak-atik handphonenya, which can be guessed to call the captain.

"Yo, phil, mending kita cari aja ke kelasnya gimana?" 

Phil menoleh "Aduh, kemana sih anak itu? She's never late, you know right?"

"I know. It's very unusual."

 Saat mereka berdua hendak mencari keberadaan kapten, seseorang memasuki area basket masih dengan pakaian lengkap sekolah dan tas yang tertenteng di puggungnya. Semua fokus kini beralih kepada gadis itu.

Phil mengerjap, "LANNEY! LO DARI MANA AJA?" kemudian ia berlari ke arah gadis itu yang sedang mengganti bajunya. Tenang saja, tidak ada laki-laki di area ini. Lagian, ini gedung yang tertutup dan hanya 1 pintu yang terbuka dan dipantau bergantian oleh 3 senior basket yang tergolong 'kejam' juga.

Lanney tidak menjawab, ia bersiap untuk melakukan pemanasan meninggalkan Phil dengan keadaan bertanya. "LANNEY!?"

Ulsa menghampiri Phil yang sedang terheran-heran tersebut lalu menepuk pundaknya.

"She's having a cramp. I can see that"

Setelah berucap seperti itu Ulsa beranjak untuk melakukan persiapan perlengkapan excule basket sementara Lanney masih pemanasan dengan lari keliling lapangan yang tentu menarik perhatian adik kelasnya.

HIDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang