Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI (IKKT) Pragati Wira Anggini adalah organisasi kemasyarakatan yang berada dibawah pembinaan Panglima TNI dan berinduk pada organisasi kemasyarakatan Dharma Pertiwi. Organisasi ini merupakan wadah bagi istri anggota TNI ditingkat markas besar TNI, Kementrian dan Lembaga pemerintah Non Kementrian serta istri pegawai negeri sipil (PNS) dilingkungan TNI.
Malam ini aku diantar Mas Jamari untuk menghadap pada bu Dana. Hanya jalan beberapa meter menuju gedung kedua perumahan.
"Assalamualaikum." Ucap mas Jamari.
"Wa'alaikumussalam. Sini om masuk." Ujar wanita cantik dengan khimar cream dan baju senada. Ia adalah ketua anak ranting cabang BS ll Paspampres.
"Iya bu."
"Ini tantenya ya om?" Tanyanya dengan senyum ramah.
"Iya bu."
"Ada keperluan apa kamu kesini." Keluar seorang pria yang lebih dewasa dari mas Jamari.
Mas Jamari hormat. "Siap!mengantar istri menghadap danki."
"Ya sudah mari kedepan, ada yang mau saya bicarakan." Ujar om Dana suami bu Erika.
"Siap danki!"
"Adek disini kenalan sambil ngobrol-ngobrol ya, mas tinggal dulu."
"Iya mas." Ujarku
"Bu Jamari duduk dulu sini." Bu Dana memanggilku.
"Iya bu."
"Perlengkapannya sudah lengkap belum bu?" Tanya bu Dana.
"Baru baju, sepatu sama tas bu."
"Bajunya harus 4 kancing ya bu kalo lebih salah, kerahnya bunga, roknya lipit depan seperti rok SMA. Nanti bilang sama om nya suruh dilengkapin ya atributnya diseksi ekonomi, jas PSU sama lencana. Karena sudah tugas suami kita buat ngelengkapin kebutuhan ibu Persit." Jelas bu Dana.
"Iya bu."
"Besok bu Jamari menghadap ibu Ketua Cabang BS ll Paspampres digedung Pelangi Mako Paspampres, jangan lupa hafalin sifat dan watak Persit juga Mars dan Hymne Persit besok pasti ditanyain sama ibu. Bu Jamari berani ya perkenalan maju sendiri didepan banyak ibu-ibu Persit karena besok tatap muka pembina dan ketua sama anggota sejajaran IKKT Pragati Wira Anggini. Oh iya bu, nanti saya minta datanya, trus foto 3×6 - 5 lembar backgroundnya warna biru. Fotonya berdua sama om nya pake seragam PDH dan PSK Lencana Persit. Kirim lewat whatsapp saja ya!" Jelas bu Dana panjang lebar.
"Siap bu."
"Dengernya aja udah nervous duluan gimana nanti pas majunya sendirian lagi. Kenapa istri prajurit harus pake menghadap segala si." Ujarku dalam hati.
Setelah melalui proses yang begitu panjang ini, aku semakin menghargai pernikahan dilingkup TNI AD. Tidak mudah menikah dengan anggota Paspampres TNI AD.
Proses pengajuan nikah barulah awal dari babak baru dalam kehidupan di lingkungan militer. Masih banyak hal yang harus dipelajari, masih banyak penyesuaian yang harus dilakukan, didalam organisasi bergaul dengan ibu-ibu yang berbeda latar belakang.
"Bu Jamari dibetahin ya tinggal disini. Nanti langsung menyesuaikan saja." Ucap bu Dana.
"Iya bu pastinya."
"Harus rutin ikut kegiatan ya bu. Ohiya bu saya jelaskan sedikit tentang etika sebagai seorang istri prajurit."
"Iya bu."
"Besok pagi sebelum berangkat keMako (Markas Komando) kesini dulu ya bu, saya mau cek seragam PSK nya."
"Siap bu."
Setelah kami mengobrol cukup lama dan bu Dana menjelaskan etika sebagai istri Prajurit, aku dan mas Jamari pamit pulang.
"Sayang jalan-jalan dulu mau?" Tanya mas Jamari setelah jauh dari rumah bu Dana.
"Jalan-jalan kemana mas?"
"Disekitaran komplek sini aja yang."
"Iya ayo." Ujarku sambil bergelayut dilengan mas Jamari.
Kami berjalan menikmati suasana malam yang romantis, hanya keliling komplek tapi hal yang menyenangkan karena besok mas Jamari sudah mulai berangkat dinas.
"Sayang ada tukang bakso, kita makan dulu ya." Ajak mas Jamari mendekat ke arah gerobak bakso.
"Bang, bakso 2 sama teh hangat." Pesan mas Jamari.
"Mas, mbak zoya tadi ngabarin katanya dia udah dilamar." Ucapku membuka obrolan.
"Alhamdulillah, bagus itu."
"Nanti kalo mbak zoya menikah kita kesana ya mas."
"Belum tahu dek. Mas kan tidak bisa sembarang ambil cuti."
"Yahhh." Ujarku cemberut.
Mas Jamari tersenyum lalu menggenggam tanganku. "Insyaalloh mas usahain jika komandan setujui pengajuan cuti nya."
"Serius mas?" Tanyaku berbinar.
Mas Jamari mengangguk. "Iya udah kita makan dulu."
"Iya mas."
Selesai makan kita langsung kembali kerumah.
Aku masuk kekamar, mencuci muka dan mengganti bajuku dengan piyama.
"Sayang kita program hamil ya. Mas pengin cepet punya anak." Ucapnya sambil mengelus pahaku.
"Hem iya mas." Jawabku sambil memakai bodylotion.
"Iya udah yuk bobo."
"Iya ayo."
Tiba-tiba mas Jamari mengangkatku ala bridal style dan menurunkanku diatas ranjang.
Wajah mas Jamari mendekat dan mencium bibirku melumatnya pelan. Aku mendorong dadanya karena kehabisan nafas.
"Sayang kamu pengen cepet punya anak kan?" Tanyanya lembut.
"Iya." Akhirnya imanku goyah.
Mas Jamari semakin menuntut lebih. You knowlah, apa yang mereka lakukan.
Indahnya cinta halal setelah menikah. Setelah menikah cinta yang mereka jalani akan mendapat pahala. Karena menikah adalah menyempurnakan separuh agama.
"Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya." (HR. Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah As Shahihah No. 625).
💂💂💂💂💂💂💂
Assalamualaikum, say hallo semua👋apa kabar?semoga semuanya dalam lindungan Allah Azza Wa'Jalla ya aamiin.
Gimana setelah baca ceritaku?Maaf masih banyak banget kesalahan. Masyaalloh banget kalian udah mau baca ceritaku, gapapa kalo belum pada nge vote sama komen. Udah mau baca aja aku bersyukur banget apa lagi kalo vote dan koment. Thankyouthankyouthankyou, Semoga semua reader terhibur ya😀😅
See you dipart selanjutnya ya. Bye!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Danru Paspampres
Romance^^My First Story^^ Takdir yang membawaku padanya, bagaikan ikan di air dan sayur di gunung. Walaupun ikan yang jauh dilaut dipertemukan dengan sayur didarat dalam satu piring. Ibaratkan jodoh walau terbentang jarak berkilo kilo meter jika memang jod...