Meylina terbangun tepat pada pukul 4 pagi. Ia bergegas bangun dan segera mandi.
Bergegas menuju kamar mandi dengan cepat sebelum mengantre panjang, Meylina akan membersihkan diri sebelum adzan shubuh berkumandang.
Hanya memakan beberapa menit, Meylina sudah keluar dengan rambut basah dan wajah tampak segar.
Ia mengeringkan rambutnya dengan hairdryer dan menggosokannya dengan handuk.
Setelah itu ia keluar untuk mengambil air wudlu didepan kamar kost.
Saat setelah menutup pintu, ia mendapati Jihan yang baru selesai berwudlu.
"Eh, udah seger aja nih pagi pagi."
"Iya mbak, ini baru selesai mandi." cengirnya
"Mau ambil air wudlu juga?" tanya Jihan
"Iya mbak."
"Ya udah sana, aku duluan masuk ya." pamit Jihan
"Iya mbak."
Saat Matahari telah terbit diufuk timur, kini Meylina tengah sibuk sarapan. Walaupun hanya sekedar makan roti dan minum susu.
Setelah selesai Meylina mengganti baju untuk siap siap berangkat kerja hari pertama. Ia kedapatan shift pagi karena baru pertama kerja. Tadi malam manajernya mengabari kalo hari ini ia mulai masuk kerja. Betapa senangnya ia diterima bekerja.
"Semoga hari ini lancar kerjanya. Semangat Meylina!" ujar Meylina menyemangati diri.
Ia telah siap dan segera berjalan keluar kost mencari taksi.
Pagi hari tapi lalu lintas ibu kota cukup padat. Setelah beberapa saat terjebak macet akhirnya Meylina terbebas dari kemacetan. Untung macetnya ngga lama. Taksi yang ia tumpangi berbelok dan telah sampai dihotel. Setelah membayarnya Meylina turun dan bergegas masuk ke hotel.
Dalam panggilan yang Meylina terima ia disuruh untuk keruangan manajer terlebih dahulu sebelum bekerja.
"Selamat pagi pak." sapa Meylina.
Pria itu mendongak sekilas tersenyum ramah.
"Duduk!" Bagas mempersilahkan Meylina duduk.
"Baik pak." meylina pun mengikuti perintahnya.
"Ya sudah kamu langsung kerja saja. Saya memanggil kamu kesini hanya untuk formalitas." ucap Bagas tersenyum.
"Formalitas?baik pak."
"Di depan ada Clara yang akan menjelaskan tugasmu disini. Selamat bergabung."
Meylina tersenyum berdiri dari tempat duduknya, berusaha seramah mungkin menyapa "Terima kasih pak, saya permisi." Meylina keluar dari ruangan Bagas, dan benar saja Clara menunggu diluar ruangan Bagas. Clara mengembangkan senyumnya ramah.
"Mari saya jelaskan." ucap Clara ramah
"Iya mbak."
Clara mulai berjalan dan diikuti Meylina berjalan disebelahnya. Sesekali Clara menjelaskan ruangan ruangan yang mereka lewati dan tugas tugas Meylina selama bekerja.
"Saya permisi dulu ya. Selamat bekerja." ucap Clara.
Sepeninggal Clara aku langsung masuk ke ruang ganti untuk mengganti pakaian karyawan hotel dan memasukan pakaian gantiku ke loker yang telah tersedia untuk semua karyawan.
***
Meylina celingukan saat jam istirahat tiba, dia bingung mau makan siang dimana. Meylina tidak tau apakah karyawan boleh makan siang diluar atau didalam hotel. Karena didalam hotel ada cafe dan resto.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Danru Paspampres
Romansa^^My First Story^^ Takdir yang membawaku padanya, bagaikan ikan di air dan sayur di gunung. Walaupun ikan yang jauh dilaut dipertemukan dengan sayur didarat dalam satu piring. Ibaratkan jodoh walau terbentang jarak berkilo kilo meter jika memang jod...