14. LATIHAN TEMBAK

747 31 0
                                    

Paspampres dibagi atas 3 grup yaitu Grup A bertugas mengamankan Presiden RI beserta keluarga, Grup B bertugas mengamankankan wakil Presiden RI beserta keluarga, Grup C bertugas mengamankan Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan, Batalyon Pengawalan Protokoler, serta melatih dan membina personel Paspampres TNI, Grup D berkekuatan 4 Detasemen bertugas mengamankan mantan Presiden dan wakil Presiden RI beserta keluarga.

Saat ini sedang dilakukan pelatihan tembak terhadap personel Paspampres. Jamari termasuk pelatihnya karena dia masuk dalam Grup C Paspampres yaitu grup khusus untuk melatih kemampuan tembak.

Ketika orang biasa hanya bisa menembak langsung, seorang anggota Paspampres harus bisa memiliki kemampuan yang lebih. Salah satunya adalah dengan cara menembak diatas motor dengan tertutup helm, atau menembak diatas mobil yang bergerak.

Setiap tembakan anggota Paspampres mesti dipastikan keakuratannya menjangkau sasaran. Standardisasinya sama dengan TNI. Jarak antara senjata dan target yang mencapai 25 meter, minimal harus mendapatkan nilai 80.

"SELAMAT PAGI!!!" Ucap Jamari tegas.

"PAGI, PAGI, PAGI LUARRR BIASAA!!"

"Hari ini kita akan latihan menembak. Latihan menembak pistol dikategorikan menjadi dua yaitu slow dan repeat. Dalam menembak slow setiap orang diberikan jatah menembak dengan lesan sebagai sasaran. Sedangan menembak repeat atau reaksi, plat sebagai sasaran. Dalam latihan ini menggunakan pistol dan senjata laras panjang." Jelas Jamari.

Kegiatan latihan ini diikuti oleh sekitar 128 prajurit yang terdiri dari 38 Perwira dan Bintara penembak laras pendek menggunakan pistol jenis Sig Sauer dan 90 prajurit penembak laras panjang menggunakan senjata jenis SS1.

"Sebelum melaksanakan penilaian, petembak laras pendek maupun laras panjang diberi kesempatan untuk melaksanakan tembak percobaan dengan lima peluru." Ujar Jamari pada para prajurit.

"Sedangkan untuk penilaian menembak laras pendek jenis slow fire dilaksanakan dua kali dengan masing-masing sepuluh peluru, dan untuk penilaian menembak laras panjang dilaksanakan dengan tiga sikap, yaitu tiarap, duduk dan berdiri, yang masing-masing menggunakan sepuluh peluru. JELASS SEMUAAA?!!!" Tambah Jamari.

"SIAPPPP JELASSSSS!!!!"

"Sekian dari saya. SELAMAT PAGI!!!!!" Ujar dia garang.

"PAGI, PAGI, PAGI LUARRR BIASAAAA!" balas para prajurit tak kalah garang.

Setelah seluruh prajurit diberikan pengarahan tentang tata cara menembak yang baik dan benar, sekaligus dijelaskan pelaksanaan tindakan keamanan selama latihan berlangsung, seluruh personil dicontohkan dan langsung mempraktekan.

"Biasanya pegang pistol apa dik?" Tanya Jamari pada juniornya.

"Siap!Biasanya saya pegang Glock, lebih praktis danru." Ujar Pratu Daniel.

"Saya praktekan dahulu, baru kamu."

"Siap danru!." Ucap Pratu Daniel.

Tusssss.

Lenggangnya sabtu pagi, hari ini pecah oleh suara letupan senapan Sig Sauer yang menembus pelat baja. Dari sudut ruangan disebelah kiri lorong Mako Paspampres ada sosok Serka Jamari yang sedang melatih menembak. Ia menggunakan topi berwarna hitam dengan pistol ditangannya.

Tidak lupa menggunakan peredam suara yang berbentuk seperti headphone dan kacamata bening.

Tidak lupa menggunakan peredam suara yang berbentuk seperti headphone dan kacamata bening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tusssss.

Serka Jamari bersama dengan rekannya sedang fokus melatih. 1 buah magasin dengan 3 peluru telah dipersiapkan sebelumnya.

Ada 2 jenis senjata yang digunakan. Pertama pistol berjenis Sig Sauer, diikuti senapan semi otomatis MP5. Serta laras panjang menggunakan senjata jenis SS1.

Aba-aba pun dimulai, anggota Paspampres lainnya memasukkan butir demi butir peluru kedalam magasin menuju senjata api.

"Yang MP5, SS1 maupun pistol posisi tangan semua didepan, membidik." Kata salah satu instruktur.

"Pasang magasin, isi senjata. Persiapan, Standby, go!." Tegas Jamari untuk para anggota Paspampres.

Seluruh target berjarak sekitar 7 meter itupun berhasil ditembak para prajurit dengan sempurna dalam waktu dibawah satu menit.

Pada kesempatan ini juga sekaligus dilaksanakan uji petik oleh Tim Wasrik.

"Dengar para prajurit! Uji petik dilaksanakan terhadap beberapa prajurit penembak laras pendek, menggunakan pistol jenis Sig Sauer, dengan jarak 15 meter dan 20 meter untuk menembak eksekutif slow fire dan rapid fire dengan 5 butir percobaan, dan masing-masing 10 butir untuk penilaian. Waktu yang diberikan untuk menembak slow fire tiga menit dan rapid 60 detik." Jelas Tim Wasrik yang dipimpin oleh Letjend Edy Putra Bawono.

"Sedangkan uji petik menembak laras panjang terhadap Bintara dan Tamtama dilaksanakan dua gelombang, tiap gelombang terdiri dari dua belas sasaran dengan jarak 100 meter. Sebelum melaksanakan penilaian, diberi kesempatan untuk melaksanakan tembak dengan percobaan dengan 5 peluru, dan setiap sikap, masing-masing menggunakan 10 peluru." Ucap danru Tim Wasrik.

"ADA PERTANYAAAN?!!" Tanya Lettu Muhammad Asraf kepada para prajurit peserta pelatihan.

"SIAPPP JELASSSS!!!" balas para prajurit Paspampres.

Sebagai seorang anggota Paspampres harus memiliki kemampuan menembak yang jitu. Satu yang harus dipegang, 'one shot one kill', seorang anggota Paspampres tidak boleh melesat tembakannya.

Dalam kondisi apapun, Paspampres juga harus tetap waspada. Seperti slogan kesatuan mereka 'Setia Waspada'.

"Tetap semangat tetap fokus pada pengamanan dan tetap setia dan waspada." Tegas Jamari.

"Siap. Ijin danru dipanggil komandan untuk menghadap." Ujar junior Jamari.

"Iya nanti saya kekantor." Jawab Jamari.

"Siap danru!"

Jamari melangkah menuju kantor petinggi TNI (komandan). Diperjalanan sesekali berpapasan dengan salah satu pejabat TNI ia hormat.

Sesampainya dikantor komandan ia masuk dan langsung hormat.

Komandan mengangguk. "Duduk!"

"Siap ndan!" Ucap Jamari.

"Saya ada tugas." Jelas komandan.

"Siap, ijin petunjuk!" Tegas Jamari.

"Ini misi rahasia, jadi persiapkan hanya 4 pasukan prajurit sniper terbaik termasuk kamu!"

"Siap ndan!"

"Misi ini dipimpin oleh Kapten inf. Rahmanditya Satria Pradana Kusuma Hidayatullah. Berhubung kapten Satria belum pulang tugas, kamu persiapkan latihan dahulu semua pasukan. Sampaikan ke anggota yang lain. Surat perintahnya kamu ambil dikantor. Jelas!!?"

"Siap jelas ndan!" Ucap Jamari.

Jamari hormat dan langsung keluar dari ruang kantor komandannya.

💂💂💂💂💂💂💂

Maaf hanya riset kecil-kecilan, barangkali ada kesalahan boleh diingatkan ya reader.

My Danru PaspampresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang