You

118 17 2
                                    

"Aish, kenapa pula aku harus repot-repot membuatnya lagi?" ia meremas kertas yang baru saja ditulisnya. Ia terdiam sejenak.

"Hai, Tae" Mark masuk ke kelas, membuat Taeyong panik dan langsung melempar kertas tadi ke laci meja nya. Namun gagal karena kertas itu malah jatuh ke bawah kursinya dan Taeyong gak tau hal itu.

"H... Hai, Mark. Kapan kamu pulang?" - Taeyong.

"Semalam. Aku pulang dengan So Hyun" - Mark.

"Oooh" jawab Taeyong datar. Membuat Mark curiga.

Pasti terjadi sesuatu antara mereka. Gak biasanya sikap Taeyong dingin begini kalo udah bicarain So Hyun.

"Oh ya, a.. Aku ke toielt dulu, ya" Taeyong pun pergi tanpa menunggu jawaban Mark.

"O.. Oke?. Kenapa sih tu anak?. Aneh banget. Btw, So Hyun dan Moon mana ya?" Mark pun meletakkan tas nya di kursinya. Saat ia hendak duduk, matanya menangkap sesuatu. Kertas apa itu?. Ia pun mengambil dan membacanya.

Ia nyaris terkesiap membaca tulisan di kertas itu. Jadi selama ini.. Taeyong...

"Eh, itu Mark udah sampe!" Moon dan So Hyun muncul entah dari mana. Dan akan masuk ke kelas.

Mark yang menyadari hal itu langsung panik dan segera meremas lagi kertas tadi lalu memasukkannya ke laci meja Taeyong.

"Tumben hari ini datangnya gak telat" - So Hyun.

"Hehe, sekali-sekali. Aku pengen jadi anak baik. Harus menunjukan citra yang baik di depan pacar baru. Ia kan?" ucap Mark berusaha mencari topik supaya mereka gak curiga.

"Pacar?. Siapa pacar kamu?" - Moon.

"Kamulah. Siapa lagi?" - Mark tersenyum sangat manis.

"Memangnya aku udah jawab kalo aku mau jadi pacar kamu?" - Moon.

"Loh?. Jadi kamu nolak aku ni?" - Mark.

Moon mengangguk dengan wajah tanpa dosa.

Mark langsung menunduk. Sakit banget dengernya. Ia pun bangkit dari kursinya. "Ia juga sih. Buat apa juga kamu nerima aku. Aku kan gak seganteng Taeyong" ia pun melangkah hendak pergi.

Tapi Moon langsung menahan tangannya. "Yak, Mark. Aku cuma bercanda. Baperan banget sih"

Mark langsung menatap Moon antusias. "Jadi kamu mau jadi pacar aku?"

Moon diam sejenak lalu tersenyum dan mengangguk.

"Yes!" Mark pun hendak memeluk Moon namun ditahan oleh So Hyun.

"Eits, gak boleh peluk-peluk ya. Ini sekolah tau. Tolong hargai jomblo di sebelah kalian ini" - So Hyun.

"Jadi kalo di luar sekolah boleh ya?" celetuk Mark.

"Mau aku jitak ya kepalanya?" - So Hyun. Mark cuma menyengir.

***

Jam Istirahat

Mark dan Moon mengajak So Hyun dan Taeyong ke kantin.

"Kalian aja. Aku gak laper" - Taeyong. Ia pun pergi keluar kelas meninggalkan mereka.

Mark yang melihat itu hanya mendengus pelan. Ia benci dengan suasana begini. Seharusnya ia tak usah pergi waktu itu. Ya, Moon telah menceritakan semuanya pada Mark, tentang pertengkaran So Hyun dan Taeyong.

Hal itu membuat otaknya berpikir keras tentang cara mengakurkan mereka lagi. Apa kuberikan saja surat itu?.

"Kamu gimana, So Hyun?. Mau ke kantin?" - Moon.

Love In FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang