Sesampainya di rumah tetanggaku, aku mengetuk pintu.
"Sebentar! " terdengar seruan dari dalam. Sambil menunggu, aku melihat sekitar rumahnya. Besar juga rumahnya. Tamannya juga indah dan rapi. Sepertinya pemiliknya tergolong kaya juga.
Tidak lama kemudian, keluarlah seorang Ibu. "Ya?. Ada apa, ya? " tanyanya dengan ramah.
Aku tersenyum. "Selamat sore, Tante!. Namaku Kim So Hyun. Aku baru saja pindah kesini bersama kedua orang tuaku. Itu rumahku" aku menunjuk rumahku yang tidak jauh dari rumah ini. Ibu itu lalu menoleh ke arah yang kutunjuk.
"Oh, tetangga baru kami rupanya. Selamat datang ya!. Oh ya, silahkan masuk So Hyun!" Ibu itu lalu memintaku masuk ke rumahnya. Lalu mengajakku duduk di sofa nya.
"Oh ya, tante. Aku hampir lupa. Aku membawakan ini untuk tante" ucapku sambil memberikan rantangku.
"Ya ampun, ngerepotin jadinya"
"Enggak kok, Tante"
"Bentar ya, Tante pindahin makanannya dulu" Akupun mengatakan itu tidak perlu, tapi ia malah tetap ingin melakukannya. Ia pun berjalan menuju dapur.
Aku melihat sekeliling. Rumahnya juga indah di bagian dalam. Saat aku tengah menatap sekeliling, mataku terfokus ke beberapa bingkai foto di meja kayu, di sebelah sofa tempatku duduk.
Aku mengambil salah satunya. Di foto itu, hanya ada seorang pria yang tampan dengan seorang pria yang sepertinya adalah ayahnya karena wajah mereka mirip. Anaknya itu tengah tersenyum di belakang ayahnya.
Seketika aku teringat sesuatu, kenapa wajah pria yang berdiri di belakang ayahnya itu terlihat tak asing?. Aku sepertinya pernah melihat wajahnya. Dimana ya?.
"So Hyun... " Ibu itu sudah kembali dari dapur dan berjalan ke arahku.
"Tante bawakan kamu kue-kue. Terima kasih, ya cantik! " ucapnya. Aku hanya mengangguk sambil tersenyum."Itu anak dan suami tante, nama anak tante, Kim Jongin " ucapnya. Aku langsung mengernyit. Kim Jongin?. Ah, tentu saja. Dia kan Jongin Oppa, anggota EXO itu.
"Dia masih latihan dance sekarang"
"Latihan dance? " tanyaku.
Ibu Jongin Oppa mengangguk. "Ia. Sejak kecil, ia sangat suka dance. Ayahnya lah yang memintanya untuk masuk les dance dan semacamnya. Awalnya ia tak mau, karena itu hanya ia jadikan hobi dan tidak lebih. Akhirnya, ayahnya pun membujuknya, kalau ia mau ikut les dance, ia akan dibelikan mainan kesukaannya. Entah apa namanya. Yang jelas, itu sangat digemari anak-anak waktu itu" Ibu Kim tertawa pelan.
"Akhirnya ia mau ikut dan akhirnya mendapatkan mainan yang diinginkannya itu. Kemampuan dancenya semakin baik. Ia mulai ikut lomba yang berhubungan dengan dance dan mendapat banyak kemenangan" ujar Ibu Kim lagi.
Aku melihat ke sudut ruangan. Ada sebuah lemari dengan banyak piala dan penghargaan lainnya disana. Pantas saja.
Ternyata Jongin Oppa itu hebat juga, ya. Dan aku sangat beruntung karena bertetangga dengannya. Kalau saja aku bisa dekat dengannya, aku pasti bisa mendekati Chanyeol Oppa.
"Sampai saat itu datang. Suami tante mulai sakit-sakitan. Itu membuat Jongin gelisah dan khawatir sementara ia harus ikut perlombaan final dancenya. Ia sempat ingin membatalkannya untuk menemani ayahnya. Tapi... " Ibu Jongin Oppa diam sejenak. Sepertinya itu kejadian yang menyedihkan untuknya.
"Ayahnya tak mengizinkannya. Ia mau agar anaknya tetap ikut dan membawa kemenangan untuknya. Akhirnya Jongin pun pergi dengan berat hati. Ia akan membawa kemenangan sebagai hadiah untuk membuat ayahnya senang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Friendship
FanfictionAku tak menyangka bisa bersahabat dengan 9 siswa paling terkenal sekaligus paling keren di sekolah. Mereka adalah orang yang sangat baik dan tidak seburuk yang orang lain katakan. Persahabatan kami berjalan baik-baik saja sampai terjadi sesuatu dia...