Chen POV
Gelap. Baiklah, aku harus melakukannya sekarang. Akupun menyalakan senter di hpku.
"Kok listriknya mati?. Padahal Suho udah bayar listrik sampe beberapa tahun ke depan, deh. Em, So Hyun, kamu disini aja ya dulu. Biar aku cek listriknya" ucapku, sengaja ingin meninggalkannya.
Saat aku hendak melangkah, So Hyun malah memegang erat tanganku, membuatku tak bisa pergi meninggalkannya.
"C.. chen Oppa jangan pergi!" ucapnya dengan wajah takut. Entah kenapa, jantungku berdebar-debar saat ia memegang erat tanganku. Sungguh, ini kesekian kalinya aku merasa gugup begini dan anehnya ini hanya terjadi saat aku bersama So Hyun. Apa yang sebenarnya terjadi padaku?. Wajahku kenapa mendadak hangat gini?. Jangan-jangan malah memerah. Untung aja lagi gelap, jadi gak keliatan.
"Kumohon, jangan pergi!. Aku takut gelap" ia memohon lagi. Aku diam sejenak. Gimana nih?. Rencananya kan, Aku harus tinggalin dia disini. Tapi... gak tega juga liatnya.
Aku pun akhirnya tersenyum. "Ya udah, aku gak akan tinggalin kamu. Kit..kita langsung masuk aja, yuk!. Disini panas" ucapku lalu membawanya masuk.
Chen POV END
So Hyun POV
"Ya udah, aku gak akan tinggalin kamu. Kit... kita langsung masuk aja, yuk!. Disini panas" ucap Chen Oppa.
Aku mengernyit. Panas?. Perasaan aku udah kedinginan dari tadi. Kalo bukan karena sedang memanggang, aku yakin aku akan menggigil sejak tadi.
Kami pun masuk ke dorm. Gelap banget. Aku gak bisa liat apa-apa. "Mereka dimana sih?" tanyaku pada Chen Oppa
Aku pun terus berjalan sambil meraba sekitar saat akhirnya menyadari sesuatu. Chen Oppa?. Loh, kok gak ada?.
"Chen Oppa....? " panggilku meski tak bisa melihat apa-apa. Nihil, tak ada suara. Kemana sih dia?. Kok aku ditinggal?. Oh ya, coba panggil yang lain.
"Suho Oppa....?" panggilku lagi.
"Chanyeol Oppa...?" suaraku mulai parau, setengah takut, setengah mau nangis. Serem tau gak, aku kan takut gelap. Lagian mereka kemana sih?.
"Baekhyun Oppa....?" lengang, tak ada suara. "Xiumin Oppa....?" masih lengang. "KAI OPPA....!" kali ini aku berteriak.
"Jangan becanda, deh!" aku mulai kesal, takut juga sebenarnya. Aku melangkah lagi. "Sehun Oppa......!. Kalian dimana sih?! " masih tak ada tanda-tanda kehidupan.
Apa mereka di dapur, ya?. Aku pun akhirnya berjalan susah payah sambil meraba ke dapur. Hp ku?. Jangan ditanya deh, tadi aku tinggal waktu mo manggang sama Chen Oppa. Entah dimana kuletakkan.
Sampai dapur, aku langsung bergidik ngeri. Bulu kudukku terasa berdiri semua. Serem juga ya kalo malam. "Dio Oppa....?" panggilku lagi. Sunyi. Hanya suara jangkrik yang terdengar.
"Ini gak lucu, ya!" gerutuku. Air mataku pun mulai menetes, ingin menangis. Meski sebenarnya, aku sudah ingin menangis sejak tadi. Tapi masih kutahan.
Aku menatap ke depan. Apaan tu putih-putih?. Jangan-jangan...
Tanpa sadar, aku terus melangkah mundur tanpa melihat ke belakang. Dan...
PRANG!, PRANG!. "AAAAAAA!!!!!!!. PERGI!. PERGI....!. JANGAN KESINI....! " aku berteriak dan akhirnya menangis sejadi-jadinya sambil berjongkok dan memendam kepalaku diantara lutut.
Saat itu aku tak tau kalau mereka memang sengaja merencanakan semua ini. Dan saat aku ketakutan, mereka pun keluar dari tempat persembunyian sambil membawa sebuah kue ulang tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Friendship
FanficAku tak menyangka bisa bersahabat dengan 9 siswa paling terkenal sekaligus paling keren di sekolah. Mereka adalah orang yang sangat baik dan tidak seburuk yang orang lain katakan. Persahabatan kami berjalan baik-baik saja sampai terjadi sesuatu dia...