Extra Part 3

42 9 2
                                    

Taeyong meremas jemarinya. Hatinya panas setelah melihat video itu. Rasanya perasaannya campur aduk. Tak percaya apa yang dilihatnya.

"Taeyong!" seru seseorang.

"Hai!" Taeyong berusaha tersenyum seolah semuanya baik-baik saja.

"Hai, udah nunggu lama ya?. Maaf ya, sayang!. Aku tadi ada urusan sebentar" bujuk So Hyun.

"Ia. Gak papa, kok. Aku juga baru datang" jawab Taeyong. "Kamu mau pesen apa?"

***

"Marke.... " Moon akhirnya menangis di bahu Mark.

"Ia, sayang. Udah ya, jangan nangis. Nanti muka kamu jelek. Ya.. walaupun kalo jelek, gak mempengaruhi cinta aku ke kamu" ucap Mark bermaksud menghibur Moon.

Moon langsung bangkit. "Yak, dah pinter gombal ya sekarang?. Siapa yang ajarin?"

Mark tersenyum. Walaupun Moon terlihat seperti kesal, jelas sekali ia melihat senyuman di wajah Moon. Berarti, ia berhasil menghibur Moon.

"Otodidak, kok" - Mark.

"Oh gitu, awas aja kalo godain cewek lain" - Moon.

"Kok ngomongnya gitu, sih?. Pacar aku kan kamu" - Mark.

"Habisnya, cowok kalo udah pinter gombal, pasti playboy" - Moon.

"Gak semua cowok, Moon" - Mark.

"Awas aja kalo kamu selingkuhin aku. Aku gak mau kehilangan kamu, Mark" wajah Moon terlihat berkaca-kaca, pertanda bahwa ia bersungguh-sungguh.

Mark pun tersenyum lalu mengusap lembut kepala Moon. "Dengar ya, Moon. Aku itu cintanya cuma sama kamu. Jad aku gak mungkin selingkuhin kamu"

Moon tersenyum bahagia. "Aku juga cinta sama kamu. Makanya aku takut kehilangan kamu"

"Ya udah, sini tiduran lagi!" Mark meletakkan kepala Moon ke bahunya.

Lengang sejenak.

"Moon, karena kita udah jadian 2 bulan, aku gak mau ada rahasia diantara kita lagi. Apa kamu ada sesuatu yang mau kamu akuin?" - Mark.

Moon mengeleng. "Gak ada sih. Lagian, aku anaknya gak pande bohong. Kamu juga terlalu peka, jadi pasti ketauan kalo aku bohong" jelas Moon.

Mark mengangguk. "Sebenarnya, ada sesuatu yang mau aku bicarain sejak lama. Tapi aku gak mau kamu kecewa" It's time. Aku tak bisa menahan nya lebih lama lagi.

Wajah Moon langsung tegang. "Ada apa, Mark?. Kamu gak selingkuh beneran kan?"

"Aku minta maaf sebelumnya... " Mark diam sejenak.

"Mark, jangan becanda, dong. Aku khawatir banget ni"

Jujur, Mark rasanya ingin tertawa saat itu. Tapi, ini belum saatnya.

"Sebenarnya... aku.... "

***

"Tae... " - So Hyun. Taeyong mengangkat kepalanya, menatap gadis yang dicintainya itu.

"Kamu kenapa diem aja, sakit?" tanya So Hyun lagi.

Taeyong menggeleng. "Enggak kok"

"Tae, kamu udah selesai makan?" ucap So Hyun yang sukses membuat Taeyong terdiam. "Aku capek banget hari ini soalnya. Pengin istirahat"

Jujur, perasaan Taeyong sakit mendengar perkataan So Hyun. Tapi, ia memilih diam. "Aku udah selesai, kok. Kita pulang sekarang, ya"

***

"Maaf, Moon. Sepertinya aku tak sanggup mengatakan nya padamu. Aku takut kamu sedih dan kecewa" Mark pun bangkit lalu pergi meninggalkan Moon.

"Mark, tunggu!" Moon pun lari, mengejar Mark. Namun, lari Mark sangat kencang, membuatnya kehilangan jejak Mark.

"Mark....! " serunya. "Jangan pergi!" ia pun mulai menangis. " Aku gak mau kehilangan kamu" ia pun menangis terisak.

Saat Moon masih menangis, seseorang mendatangi dan menutup matanya dengan lembut.

Moon spontan berbalik badan dan langsung memeluk pria itu. "Mark, jangan pergi!. Jangan tinggalkan aku lagi!"

"Moon, aku...."

"Enggak, Mark!. Jangan katakan hal itu, aku tak mau mendengarnya lagi" -  Moon.

Mark tersenyum. Ia sangat bahagia melihat ketulusan Moon yang ternyata sudah mencintainya sepenuh hati.

Perlahan tangan Mark bergerak ke leher Moon dan memasangkan sesuatu.

Saat menyadari ada sesuatu menggantung di belakang lehernya, Moon pun melepas pelukan Mark dan menyentuh lehernya.

Ada sebuah kalung disana. Matanya langsung berkaca-kaca saat melihat kalung itu.

"Mark...?. Jadi kamu yang... "

"Ia. Aku yang membelinya untukmu" - Mark.

"Kamu tau darimana soal kalung ini?. Aku kan gak pernah bilang. Dan kapan kamu membelinya?" - Moon.

"Kamu lupa ya kalau aku itu udah suka sama kamu sejak lama. Aku ingat banget waktu kita ke toko itu untuk membeli hadiah So Hyun. Kamu terus memandangi kalung itu" Mark diam sejenak.

"Kamu gak beli karena kalungnya bakal sendirian dan satunya lagi gak dipakai kan?" Moon hanya bisa diam mendengar perkataan Mark. Ia tak menyangka Mark selama ini perhatian padanya.

Mark pun mengeluarkan sesuatu dari kerah bajunya. Ternyata kalung yang berpasangan dengan Moon, tepatnya yang berwarna hitam. Moon memakai yang berwarna perak.

"Sekarang, kalungnya sudah memiliki pasangan kan?" Mark tersenyum. Moon lagi-lagi memeluknya.

"Terima kasih, Mark. Ini hadiah anniv terindah yang kuterima dari pria yang paling istimewa bagiku. Aku beruntung banget memiliki kamu" - Moon.

"Sama-sama. Terima kasih juga, karena hari ini menjadi salah satu hari terindah dalam hidupku" - Mark.

Moon pun melepaskan pelukan nya lagi. "Oh ya, btw kamu belinya kapan?"

"Em.. mungkin 2 minggu setelah hari itu"

"Mark, aku mo ngomong sesuatu. Tapi aku bisikan aja, ya". Mark pun mendekatkan telinganya pada Moon.

Seketika setelah wajah Mark berada dekat dengan wajah Moon, sebuah ciuman mendarat di pipi Mark. "I Love You, Mark" Moon pun langsung lari meninggalkan Mark yang wajahnya sudah memerah.

Rasanya jantungnya seperti ingin meledak saat itu. "I Love You Too, Moon" jawab Mark yang tak terdengar oleh Moon. Ia pun segera menyusul Moon.

***

Di Rumah

Sudah sejak tadi, Taeyong hanya duduk diam sendiri di sofa. Pikirannya sungguh kacau waktu itu. Ia tak menyangka hal ini akan terjadi. Ini adalah anniv terburuk dalam hidupnya. Apa yang harus kulakukan sekarang?. Aku gak mau kehilanganmu.

***

Hay, readers!. Gimana ni?. Apa masih ada yang ngikutin sampai ke extra part 3 ini?

Jangan lupa vote dan comment ya!  😁😁👍👍

Love In FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang