Pengorbanan

66 10 2
                                    

"J...jangan salah paham dulu ya, So Hyun!. I...ini gak seperti yang kamu pikirkan!" Mark terlihat sama paniknya denganku.

"K...kami bisa jelasin, kok! " Aku menimpali.

Wajah So Hyun penuh selidik. Ia lalu melipat tangannya di depan dada. "Baiklah, jelaskan sekarang sebelum aku salah paham"

Aku dan Mark langsung saling siku, seolah memaksa salah satu dari kami yang menceritakannya pada So Hyun. EHEM!!. So Hyun langsung mendeham melihat kelakuan kami.

"Kalian mau cerita sekarang, atau aku akan bilang pada Taeyong" ucapnya lantas hendak pergi. Aku dan Mark pun spontan menahannya dan terpaksa menceritakan kejadian tadi.

"Wah, sepertinya kamu punya superhero, Moon!" celetuk So Hyun setelah mendengar cerita kami. Meski aku tau, ia sebenarnya bermaksud menggoda kami.

 Meski aku tau, ia sebenarnya bermaksud menggoda kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisakah kamu hentikan itu, So Hyun?!. Itu hanya kecelakaan yang tak terduga. Ah, sepertinya aku sial sekali hari ini" meskipun aku mengatakan kalo hari ini adalah hari sialku, entah kenapa disisi lain, hatiku sangat senang saat tau Mark yang ternyata bermaksud menolongku. Tanpa sadar, senyuman kecil pun muncul di bibirku.

"Ia, nih. A... aku kan cuma mau lindungin Moon aja. Moon itukan sahabatku, jadi a... aku gak mungkin biarin dia diketawain satu sekolah, kan? " jawab Mark yang sukses membuat wajahku menghangat.

So Hyun hanya tertawa dan terus menggoda kami. Aish, nyebelin banget si So Hyun. Tapi entah kenapa hatiku mengatakan sebaliknya.

Pulang sekolah, Moon minta temenin ke kamar mandi dulu. Hari ini, dia pulang dengan kami karena Jongin Oppa langsung ke tempat latihan dance nya kalo kata So Hyun. Ya... sejak ia deket sama anggota EXO itu dan tau kalo Jongin Oppa adalah tetangganya, ia sering berangkat dan pulang sekolah dengan Jongin Oppa.

Tapi seperti yang aku bilang tadi, sepertinya ini memang hari sialku. Setelah selesai dari kamar mandi, kami segera menuju ke gerbang sekolah tempat Taeyong dan Mark menunggu. Namun saat perjalanan ke gerbang yang lumayan jauh, tepatnya saat aku dan So Hyun sedang melewati bangunan kelas yang memang bertingkat, terjadi suatu tragedi disana.

Entah kenapa saat itu mataku melihat ke atas, ya.. mungkin cuma kebetulan, kebetulan yang mendebarkan. Sebuah pot besar berisi tanaman tengah terjatuh dari lantai 2 dan mengarah ke So Hyun.

Tanpa pikir panjang, aku langsung mendorong So Hyun dan akhirnya pot itu pecah mengenai kepalaku sendiri. Aku sempat menyentuh kepalaku. Lalu melihat tanganku sendiri. Ada banyak darah segar disana. Aku pun langsung tumbang saat itu juga.

Kepalaku terasa remuk. Samar-samar aku mendengar So Hyun yang hanya bisa menangis minta tolong.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love In FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang