Luka

102 11 2
                                    

    Duh, aku harus bilang apa?. "Em.. Tadi..."

    "Em

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Em... tadi sebenarnya So Hyun udah mau pulang, Om. Tapi... Kebetulan saya ketemu sama So Hyun sewaktu lagi nunggu taksi sendirian. Lalu saya ajak dia masuk ke mobil saya sekalian saya antar pulang karena dia sendirian disana. Tapi Ibu saya tiba-tiba telpon minta dibelikan makanan. Jadi saya pergi beli makanan dulu. Maaf karena saya, So Hyun jadi terlambat pulang!"

    Aku terperangah mendengarnya. Hampir tak percaya kalo ia rela berbohong dan menyalahkan dirinya sendiri supaya aku gak kena marah.

    Papa dan Mama diam sejenak. "Benarkah?. Ya ampun, terima kasih ya, Chanyeol karena kamu udah antar So Hyun pulang ke rumah dengan selamat!" - Mama.

    Chanyeol Oppa pura-pura bingung. "Tante dan Om gak marah?" tanyanya. Padahal aku jelas sekali melihat senyum kecil di wajahnya tadi.

    Papaku menggeleng. "Seharusnya kami berterima kasih padamu. Kalo So Hyun gak ketemu kamu, entah jam berapa So Hyun baru pulang. Terima kasih ya, Chanyeol" Papa menepuk pelan pundak Chanyeol Oppa.

    Chanyeol Oppa mengangguk. "Ia, sama-sama, Om, Tante. Oh ya, sepertinya saya harus pulang sekarang"

    "Loh, gak mampir dulu?" - Mama.

    Chanyeol Oppa menggeleng sambil tersenyum. "Kayaknya lain kali aja, Om, Tante. Kasian Ibu kelaperan nungguin makanan di rumah"

    Sebelum pergi, Chanyeol Oppa pamit kepada kedua orang tuaku, mau pulang. Saat ia membalik badannya, hendak membelakangi kedua orang tuaku, ia sempat tersenyum sambil mengedipkan mata sebelah kirinya padaku. Seolah mengatakan rencananya telah berhasil.

    Setelah ia memasuki mobilnya, tak butuh waktu lama, mobilnya melaju menjauhi rumahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Setelah ia memasuki mobilnya, tak butuh waktu lama, mobilnya melaju menjauhi rumahku. Mungkin terlihat biasa saja untuknya. Tapi ia tak tau kalo aku sampai lupa bernafas saat ia mengedipkan sebelah matanya padaku tadi. Wajahku juga langsung hangat lagi.

 Wajahku juga langsung hangat lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love In FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang