Selamat Membaca Kisah
Perjalanan MerekaNow Playing : Repvblik - Sayang Sampai Mati
***
Bab 5 | Sayang Sampai Mati
Hati ini memang sayang sampai mati
***
Hari Minggu telah datang, sekolah telah tutup dan membiarkan para siswa dan siswi berlibur sementara waktu sebelum hari Senin kembali melanjutkan perjalanan pembelajaran mereka untuk masa depannya. Hari ini Alpha mengajak Feli untuk datang ke rumah Pysga. Dan juga bukan karena Alpha namanya kalau tidak mungkin harus menghubungi Beta dan Gamma datang kesini, katanya biar aman saja. Memang sih itu hanya alasan klasik namun sebenarnya ada rasa kangen yang mendalam.
"Kita sekarang ngapain?" tanya Beta kala mereka baru saja sampai.
"Bagaimana kalau kita langsung saja ke tempat untuk kayaknya Fera sudah lama menunggu kita," usul Gamma. "Kayaknya ada yang sudah gak sabar," sahut Beta menggoda.
"Kalau gitu, lebih baik kita segera berangkat," ajak Alpha.
Akhirnya trio Brothers memutuskan untuk berangkat menuju rumah Pysga, sepanjang perjalanan mereka bersenandung satu sama lain mendendangkan lagu dangdut yang agak rock. Akhirnya taklama kemudian mereka sampai di rumah Pysga dan disana mereka di sambut oleh Pysga, Theta dan Fera. Setelah mereka sampai lalu mereka bersalaman satu sama lain sementara itu Fera tampak sedikit kebingungan atas kedatangan trio Brothers itu.
"Alpha? Feli mana?" tanya Fera bingung
Mendengar Fera menanyakan tentang Feli, seketika Alpha kelimpungan mencari dimana Feli. "Betul kata Fera. Feli mana? Bukannya tadi harus berangkat sama kalian," sahut Pysga menjelaskan ucapan Fera.
Akhirnya Alpha baru menyadari, bahwa selama ini Feli tidak ada di sampingnya. Ternyata memang benar hatinya merasakan tidak tenang seperti ada yang kurang di tempat ini, dan ia tidak menyangka bahwa Feli tidak ada disini seperti nya Feli tertinggal di rumah.
"Gue permisi," ucap Alpha yang langsung meninggalkan tempat itu.
Semua teman-temannya tidak ada yang mau menahan kepergian Alpha, termasuk kedua saudaranya. Dan mereka memilih latihan tanpa kehadiran Alpha sudah jago dari mereka semua. Sementara itu Alpha masih mengendarai mobil nya untuk mencari sosok Feli ia terus menengok kanan dan ke kiri jalan mudah mudahan ia tidak menemukan Feli sedang jalan sendirian.
Tapi dugaannya salah, ia melihat Feli dengan menggunakan baju yang cantik tengah berjalan tanpa arah di sisi trotoar jalan, wajahnya tampak sendu seolah kesedihan tengah menghampirinya. Alpha memilih turun untuk menghampiri Feli, tapi ternyata Feli malah lari setelah melihat Alpha mencoba mendekatinya.
"Feli!" pekik Alpha berusaha mengejar Feli.
Aksi kejar-kejaran masih terjadi dan mereka tidak menyadari bahwa ada suara gemuruh petir mulai terdengar tanda sebentar lagi akan hujan. Tapi mereka masih tidak mau berhenti. "Feli tunggu, jangan seperti ini abang mohon," pinta Alpha.
"Enggak!" tolak Feli.
"Kamu kenapa?" tanya Alpha yang terus berlari.
"pikir aja sendiri?" Feli masih kesal dan tidak mau mengungkapkan alasannya kenapa ia bisa marah kepadanya.
"Kalau kamu gak cerita. Abang bingung salah apa Abang sama kamu,"ucap Alpha yang terus menerus bertanya. "Abang memang agak pernah sayang sama Feli. Aku sadar bang kalau aku hanya anak tiri tapi setidaknya Abang bisa sedikit kasih rasa sayang itu," ucap Feli mengeluarkan fakta.
Alpha berhenti, begitupun dengan Feli walaupun berlawanan akan tetapi mereka berhenti secara bersamaan. Dan sepertinya itu cukup menunjukkan bahwa mereka memang terikat walaupun tidak sedarah. "Sebenarnya abang, abang itu-," ucap Alpha ragu.
"Jangan diteruskan bang! Feli sudah tahu maksud abang apa?" tebak Feli.
Seutas senyuman di kembangkan dari ukiran bibir Feli. Feli memutar tubuhnya untuk menatap Alpha walaupun Feli tahu seharusnya ia tidak cemburu dengan apa yang sedang ia alami tapi bagaimanapun semua itu adalah hak dari Alpha dan Feli tidak bisa berbuat banyak.
"Hubungan abang kepada saudara abang itu erat banget jadi mereka harus abang prioritaskan. Tapi apakah Feli tahu? Kalau Abang melakukan hal sejauh ini demi apa?" ucap Alpha yang tidak tahu bahwa ucapannya menyakiti salah satu hati seseorang.
"Demi membahagiakan kamu dan juga ibu karena bagaimanapun kalian ini adalah tanggungjawab Abang." Feli tidak menyangka perjuangan Alpha selama ini demi siapa,ternyata demi Feli dan ibunya
Feli langsung memeluk dan menangis tersedu-sedu setelah mendengar pengakuan Alpha, awalnya Feli menyangka bahwa Alpha akan berkata seperti ini karena melihat perlakuan dan pengorbanan dirinya selama ini namun ternyata Alpha hanya melakukan berdasarkan tanggungjawab dan sekarang pertanyaan Feli adalah, tanggung jawab Alpha kepada keluarganya?
Alpha bersender di pohon dekat rumah taman sampai akhirnya ia jatuh di bawan pohon itu dan secara tidak sengaja jari nya terkena tanaman berduri disana "Aw!" jerit Alpha.
Padahal jeritan Alpha itu tidak kencang, namun entah kenapa Feli bisa mendengar rintihan itu. "Kenapa Bang?" tanya Feli khawatir.
Alpha tidak menggubris ucapan Feli sampai akhirnya ia mengecek tangan Alpha yang tertusuk oleh benda berduri itu, "Kenapa ada tanaman paku disini?" tanya Feli menatap sekelilingnya.
"Gue gak tahu Feli. Inikan bukan taman milik orang tua gue," jawab Alpha
"Ya udah, ada kotak P3K gak di mobil?" tanya balik Feli.
Alpha mengangguk "yasudah Abang tunggu disini." Feli langsung berlari menuju mobil untuk mengambil kotak obat.Feli kembali dengan berlari sambil membawa kotak obat itu. Dengan cekatan Feli mengambil air mineral yang ada di mobil untuk membersihkan agar tidak infeksi. Ia membersihkan tangan Alpha dengan air itu, lalu di lanjut dengan mengobati luka itu dengan obat merah dan di tutup dengan kasa dan juga plester. "Gimana? Masih sakit?" tanya Feli khawatir.
"Sudah enggak, makasih ya Feli," jawab Alpha tersenyum simpul. "Kalau ada apa-apa kasih tahu aku, Feli takut abang terluka seperti ini."
"Oh jadi sekarang khawatir sama abangnya nih? tanya Alpha menggoda
"Ikh! Abang malah bercanda lagi. Feli khawatir tahu," jawab Feli dengan kesal. Dan detik berikutnya Alpha memeluk Feli. Disana Feli merasakan sesuatu kehangatan perasaan seorang kakak kepada adik dan baru kali ini Feli merasakan hal itu.
Namun Feli sedikit membalas pelukan Alpha, Feli masih tidak menyangka bahwa bahwa Alpha sesayang ini sama dirinya. Selama ini ia berpikir bahwa Alpha hanya menyanyi kedua saudara kandungnya, tapi ternyata tidak. Dan Feli sekarang tidak perlu khawatir lagi dan mungkin ia akan sedikit bisa menerima kalau Alpha lebih mementingkan saudara kandungnya di bandingkan dirinya.
"Sekali lagi maafkan abang?"
Feli tersenyum. "Seharusnya Feli yang minta maaf sama Abang atas sikap Feli malam ini."
***
Tbc
Yeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi. Maafkan Lis yang baru bisa update sekarang mudah mudahan kalian suka. Bagaimana dengan cerita ini? Apakah kalian pernah merasakan hal yang sama, kalau pernah kasih tahu Lis untuk jawab di kolom komentar nya.
Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣Lis_author
KAMU SEDANG MEMBACA
ASS [6] (Bukan) Si Sulung Alpha ✓
أدب المراهقينCover by : @DPrakansi "Ketika Keluarga dan Cinta adalah hal yang berharga" *** Begitulah tagline di atas yang melambangkan perjuangan seorang anak bernama Ridwan Alpha Mahawijaya-atau di panggil Alpha, anak sulung dari keluarga Mahawijaya. Sebagai a...