Selamat Membaca Kisah
Perjalanan MerekaNow Playing : Bunga Citra Lestari - Harta Berharga
***
Bab 17 | Harta Paling Berharga
Ketika keluarga dan cinta menjadi pilihan hidup mana? Mana yang akan kalian pilih
***
Beberapa hari kemudian....
Setelah Sania keluar dari rumah sakit, Alpha dan Feli memutuskan untuk menggunak sisa uang mereka untuk memulai perubahan dalam hidup mereka. Setelah mantap untuk melakukan perubahan Alpha membeli peralatan yang mereka butuhkan sementara Feli yang membuat pekerjaaan sesuai bidangnya.
Sebelum memulai mereka harus menemukan pelangga dulu untuk membuat produksi mereka bergerak lancar. Feli berjalan mendekati Alpha yang masih sibuk mempelajari apa yang ia lakukan sekarang.
"Abang," panggil Feli.
"Iya Fel, ada apa?" tanya Alpha.
"Jadi ini maksud abang yang melakukan perubahan itu. Jadi abang akan membuat perusahaan busana gitu, dengan mesin jahit yang begitu banyak," jawab Feli.
"Iya bisa jadi, dengan modal yang abang punya waktu kerja jadi cleaning servis dan hasil dari nge-job mungkin cukup untuk membeli beberapa mesin jahit dan membayar karyawan yang mau di bayar sukarela," jelas Alpha.
"abang yakin ini semua berjalan lancar?" Feli sebenarnya agak tidak yakib dengan keputusan yang di buat oleh Alpha.
Alpha menggangguk yakin dan memberikan tangannya bahwa ia sangat yakin akan keputusan nya. Setelah itu Alpha pamit dan tinggallah Feli dengan ibunya.
***
Alpha sampai di rumah ibu tirinya lalu ia masuk ke kamar dan mengambil sesuatu disana. Sebuah celengan yang berbagai bentuk dari yang besar sampai yang besar mungkin ada sekitar 15 celengan disana, sebelum itu Alpha mengambil palu untuk memecah semua celengan yang telah ia kumpulkan selama ini.
Alpha menantap nanar celengan itu secara berurutan, Alpha yakin bahwa ini adalah waktu nya untuk membuka tabungan yang ia gunakan untuk kebaikan dirinya. Setelah menghela napas ia mulai mengayunkan palu dan langsung memecah semua celengan hingga berhamburan pecahan celengan itu bersamaan dengan berhamburan nya uang kertas dan uang receh yang ada di 15 celengan itu.
Walaupun sempat menimbulkan suara yang bikin gaduh tapi semua itu terbayarkan dengan berceceran uang itu. Alpha langsung memungut uang itu sambil menghitung satu persatu dari tiap-tiap celengan itu. Memang membutuhkan waktu yang lama karena ia seorang saja yang melakukan itu tapi bukan Alpha namanya ia senang melakukan itu.
Sudah sekitar setengah jam berkutat dengan uang itu ternyata terkumpul banyak tidak percaya dengan apa yang sudah ia lakukan selama ini. Setelah uang terkumpul cukup akhirnya Alpha bersiap melakukan apapun yang sudah rencakan.
Pertama ia meminta para tukang bangunan yang telah dipesan olehnya jauh-jauh hari untuk membenarkan sebuah gubuk kecil dekat rumah itu untuk dijadikan tempat usaha, sambi itu berjalan Alpha mengecek barang-barang Bangunan yang telah ia pesan bersamaan itu Alpha juga menelepon rekan-rekan kenalan yang menganggur untuk bekerja di tempatnya.
Semuanya di lakukan secara sendiri dan memang itu sudah menjadi tekadnya bahkan kedua adiknya tidak tahu apa yang di lakukan kakak sulungnya di belakang inu yang mereka tahu kakaknya belajar dan bekerja seperti biasa, padahal ia sedang melakukan project besar.
***
Proses pengerjaan dilakukan dengan gerak cepat bahkan dalam waktu satu setengah hari bangunan itu rampung dan tinggal menyisakan proses pengerjaan yang sedikit-sedikit namun sering berjalannya waktu maka akan semua nya akan rampung.
Setelah itu Alpha membeli mesin jahit banyak sekali dan kalian bisa tebak bawah Alpha akan membuat sebuah perusahaan konveksi kecil-kecilan dengan modal yang ada serta beberapa kenalan yang sudah ia hubungi kemarin. Mereka sudah bisa langsung bekerja karena mesin langsung di gunakan karena bahan-bahan telah tersedia disana.
Bukan hanya para team penjahit ada juga team yang ada di belakang, ada team swing, team gudang dan yang lainnya mereka mendapatkan tugas masing-masing, sementara yang mengurusi bagian kendali dan juga administrasi itu adalah Alpha sendiri. Ia mau mengelola sendiri agar ia tahu pekembangan usahanya ini.
Walaupun baru beroperasi tapi Alpha yakin bahwa ini akan sukses. Feli dan Sania melihat kerja keras sang anak, walaupun memang mereka bukan keluarga kandungnya tapi mereka sangat mensuport apa yang menjadi usaha sang anak. Kalau di Pikir-pikir mereka malu kepada Alpha dan bahkan menyalahkan diri sendiri karena telag membuat Alpha membangkang orang tua nya dan memilih orang yang sudah merebut kebahagiaan kedua orangtua nya.
"Bang," panggil Feli.
"Iya ada apa Fel?" tanya Alpha.
"Ibu mau ngomong sama abang?" mendengar itu Alpha langsung menyimpan data-data yang ada di map itu lalu memilih menemui ibunya.
Terlihat ibunya terlihat pucat dengan sisa-sisa jarum suntik di tangan akibat kemarin kekurangan cairan. Alpha tidak lupa salim sambil mencium tangan sang ibu. "Ada apa bu?"
"Ibu malu Alpha, ibu malu," tangis Sania pecah.
Alpha kaget langsung memeluk sang ibu "Ada apa bu? Kenapa ibu nangis?"
"Kamu itu seharusnya tidak melakukan ini begitu besar kepada ibu dan Feli. Kami bukan siapa-siapa kamu nak, jangan berlebihan nak ibu mohon,"
"Ibu, jangan ngomong sepertinya itu, itu sudah menjadi keputusan Alpha bu. Ibu sama Feli jangan merasa bersalah sama apa yang terjadi di masa lalu. Sekarang kalianlah keluarga Alpha bukan mereka," pinta Alpha.
Sania menangis di pelukan Alpha. Begitu pun dengan Alpha ia tidak menyangkab bahwa ibunya akan bicara seperti itu, semua ini memang tidak layak bagi Sania dan Feli tapi yang Alpha tahu mereka adalah keluarganya begitupun dengan kedua adiknya—Beta dan Gamma, akan tetapi kedua orangtua kandungnya tidak ia anggap yang ia tahu mereka adalah yang ada di depan matanya.
Setelah tangisannya reda, Alpha mengelap air mata Sania dengan jempolnya lalu mengajak Sania menuju ruanganya dan melihat sekeliling tempat ini bersama-sama dengan Feli. Raut senyuman terpancar di bibir Sania bahwa anak yang selema ini memilih keluarga nya sebentar lagi akan menjadi pengusaha sukses di suatu hari nanti.
Kepala Feli bersandar di bahi Alpha. Sementara Sania bersandar di lengan Alpha tidak lupa kedua tangan nya melingkar di bahu Feli dan pinggang Sania dengan erat. Mereka melihat pemandangan yang akan indah di sana suatu hari nanti, walaupun cahaya mentari belum muncul tapi mereka yakin mentari akan bersinar di depan matanya.
"Ketika Keluarga dan Cinta adalah hal yang berharga," ucapnya sendiri yang seolah melambangkan perjuangan dirinya bernama Ridwan Alpha Mahawijaya-atau di panggil Alpha, anak sulung dari keluarga Mahawijaya. Sebagai anak yang di cap pembawa sial dan tidak tahu diri membuat Alpha berjuang sendiri demi membantu keluarga kandung dan angkatnya secara diam-diam.
Bagaimana kisah cinta nya, kala keluarganya adalah harta yang paling berharga.
***
Tbc.
Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa up lagi setelah sekian lama tidak up lagi karena ada satu dua lain hal yaitu datang ide baru yang membuat Lis selingkuh dari cerita ini. Mudah-mudahan Lis tidak selingkuh lagi dan meneruskan cerita ini sampai tamat.
Jangan Lupa vote and coment👧
Tinggalkan Jejak👣Lis_author
KAMU SEDANG MEMBACA
ASS [6] (Bukan) Si Sulung Alpha ✓
Ficção AdolescenteCover by : @DPrakansi "Ketika Keluarga dan Cinta adalah hal yang berharga" *** Begitulah tagline di atas yang melambangkan perjuangan seorang anak bernama Ridwan Alpha Mahawijaya-atau di panggil Alpha, anak sulung dari keluarga Mahawijaya. Sebagai a...