Bab 11 | Gagal Merangkai Hati 1

19 4 1
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Maulana Wijaya - Gagal Merangkai Hati

***

Bab 11 |  Gagal Merangkai Hati 1

Air mata tetesi bumi membuat sebuah kegagalam dalam merangkai hati

***

Pagi kembali menyapa, semua mulai sibuk akan kegiatan masing-masing apalagi di keluarga Mahawijaya mereka memiliki untuk berangkat pagi-pagi sekali demi menghindari sebuah ceramah pagi yang tidak unfaedah itu. Sebenarnya tindakan ini tidak mereka rencanakan akan tetapi ikatan yang merangkai ketiganya yang membuat berinisiatif sendiri tidak memang ternyata mereka tidak sendirian.

Setelah sampai sekolah mereka langsung masuk ke kelas masing-masing seolah mereka lagi berantem, namun entah kenapa hati mereka memilih tindakan itu. Bahkan Pysga—sahabat Alpha merasa heran atas tingkah laku sahabatnya itu, seolah ada yang sedang mereka sembunyikan.

"Ga, Si Alpha kenapa?" tanya Fera tiba-tiba.

"Gue juga gak tahu ia kenapa? Dan asal lo tahu gue tadi ketemu Lia dan ia ngomong masalah abangnya sama gue?" tanya balik Pysga.

"Masa!"

"Iya!"

Mereka masih memperhatikan satu orang yang tengah bergelagat aneh itu. Dan mereka berusaha berpikir dan berinisiatif untuk mengetahui apa yang terjadi sama mereka. Sampai akhirnya keduanya langsung tersungkur kala ada seseorang yang menabrak mereka.

"Aws! Pantat gue," ringis Fera.

Fera tampak sedikit kesal hingga ia enggan menatap orang yang menabrak nya, ia langsung berdiri tanpa perlu di bantu baik oleh Pysga dan orang yang menabrak nya itu. Pysga yang masih merasakan rasa sakit itu menatap orang itu dan langsung terkejut satu sama lain.

"Bang Pysga!"

"Feli!"

Mereka berucap bersamaan dan saling menunjuk satu sama lain. Dan setelah itu mereka saling bantu untuk bangkit berdiri, sementara itu Fera semakin bete di buatnya.

"Lihat bang Gamma gak?" sekarang Feli bertanya mengenai Gamma. Dan itu membuat Pysga semakin heran.

"Dari tadi kita ngomongin, Alpha Beta sama Gamma emang mereka lagi kenapa sih. Heran deh gue," protes Fera.

"Bukan hanya lo yang heran, gue juga heran!" sentak Pysga.

"Kita cari tahu yuk?"

Semua memandang Feli dengan tatapan heran. Entah apa yang ada di pikiran mereka, hingga akhirnya bel berbunyi. Semua mendengarkannya sampai detik berikutnya terdengar beberapa langkah kaki berlari menuju lapangan utama.

Menit berikutnya lapangan itu sudah di penuhi oleh lautan manusia. Namun berbeda dengan lainnya, di antara 25% siswa laki laki yang mengantuk, Alpha yang terkenal dengan siswa paling dewasa dan berwibawa itu mendengar amanat itu di samping kedua sahabatnya yang terdapat di kanan dan kirinya yaitu Beta dan Gamma yang sama sama mendengar walaupun sebenarnya mereka malas karena kerap mengantuk, namun mereka tahan karena takut di tegur.

"Syut! Syut! Heh Faiz, Faiz," bisik Pysga.

Mendengar ada yang bisikan sesuatu membuat Theta terusik dan menoleh kepadanya "Apaan sih," kesal Theta.

"Alah lo gak usah belaga paham, palingan lo cuma manggut-manggut kaya patung kucing milik orang cina tua," ucap Pysga mengejek Theta .

"Gue smackdown elo,"

ASS [6] (Bukan) Si Sulung Alpha ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang