Bertukar Raga

20 6 0
                                    

Hai, hai



Maaf, Mimin telat update
Terima kasih sudah membaca sejauh ini.
Love you all.

•••••••

"Apa kau masih waras? Sakura sudah melukai perasaan Hiichan! Apa kau mau aku melakukannya? Berakting membenci Hitomi sedangkan aku sangat menyayanginya?" hardik Ye Na dengan suara tinggi.

Allen terdiam. Dia tahu ini sangat sulit. Namun, bila Ye Na tidak merasuki Sakura, dia takut Kkura mati sungguhan. Setidaknya, mereka bisa mencari cara untuk bertukar kembali.

"Lo mau gentayangan ga jelas gitu? Oke, kalau itu mau lo!" sarkas Allen sembari meninggalkan Ye Na sendiri.

Ye Na tersentak. Dia diam mematung. Dalam hati, gadis itu tidak ingin gentayangan seperti roh. Maka dari itu, ia memilih terbang ke raga Sakura.

Allen yang merasakan pergerakan cepat itu pun menoleh ke belakang. Ye Na sudah tidak ada di bangku taman.

"Kuharap kau memilih hal yang benar," harap lelaki tersebut sembari memantapkan langkahnya.

Tanpa Allen ketahui, sepasang mata mengawasi. Lalu sosok itu menghilang ditelan kegelapan malam.

***

Sakura yang dirasuki Ye Na pun berjalan kaku melewati lorong rumah sakit. Tujuannya ialah Madame Sunny dan ibunya Kkura. Harusnya ada Serim, tapi tadi lelaki itu masih terlelap.

Madame Sunny bengong melihat Sakura yang berjalan. Dia menunjuk-nunjuk, seolah baru saja melihat hantu. Ibu Kkura menoleh dan menemukan putrinya yang dikira gentayangan.

"Tenanglah, Nak. Onegai," ratap ibu malang tersebut.
(onegai = kumohon)

"Aku belum mati, Ibu." balas Sakura sembari menyentuh pundak ibundanya.

Setelah melihat bahwa tangan Kkura dapat memegang bahu beliau, Madame Sunny memberanikan diri untuk memegang lengan kiri Sakura. Hasilnya pun di luar dugaan. Madame Sunny pun menangis sejadi-jadinya. Gadis yang pernah menjadi muridnya tersebut masih hidup.

Serim yang menyaksikan kejadian itu hanya tersenyum sinis dari ujung ruangan. Setelah ini, hidup mereka akan lebih membingungkan karena bertukarnya dua jiwa yang memperebutkan perhatian Hitomi, menginginkan dirinya menjadi satu-satunya orang yang diakui Hiichan sebagai teman terbaiknya.

Di sisi lain, Min Hee membaringkan gadis cantik tersebut di atas ranjang. Perlahan, ia menyelimuti Hitomi supaya tidak kedinginan. Tak lupa, lelaki tersebut mengoleskan minyak kayu putih di leher dan lengan Hiichan.

"Cepatlah sadar. Semua orang khawatir denganmu," bisiknya manis di telinga Hitomi.

Dari balik pintu, Hyeongjun menatap momen manis tersebut. Ia merasa bahwa Min Hee tidak lagi menepati janjinya.

"Mana bisa aku membiarkan orang lain tidur di ranjangku selain kamu," ujar Min Hee suatu hari. Kala itu, Hyeongjun ragu untuk berbagi kasur bersama sahabatnya tersebut. Namun kata-kata Min Hee membuatnya lega dan dia percaya sepenuh hati pada lelaki tersebut.

Namun sekarang, Min Hee sendiri yang melanggar janji tersebut. Hyeongjun tahu bila Hitomi perlu istirahat ketika pingsan, tapi setidaknya Min Hee meminta izin padanya terlebih dahulu.

Dengan hati yang terluka, lelaki itu pun menutup pintunya tanpa menimbulkan suara. Ia tidak ingin mengganggu momen kebersamaan Min Hee dan Hitomi. Dari balik pintu, ia berucap pelan,"Selamat malam,"

Min Hee yang tidak menyadarinya pun mematikan lampu dan membaringkan tubuhnya di samping Hitomi. Ia tidak berencana mengusik gadis tersebut, terlebih Hitomi terlihat ragu mengungkapkan jawaban dari pengakuan Min Hee.

"Apa kau menyukai Taeyoung?" resah lelaki tersebut sebelum memejamkan mata.

Taeyoung sendiri sudah memasuki alam mimpinya di rest area. Tempatnya sangat nyaman dan tidurnya nyenyak. Ia bahkan lupa kalau Hitomi diantarkan pulang oleh Min Hee. Yang ia ingat adalah dia mengantuk berat lalu memarkirkan motor di rest area.

[Hiatus] Emerald WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang