"Mi ...," panggil gadis itu lirih.
Honda Hitomi yang masih di ambang pintu pun mendekat cepat, segera duduk di kursi kayu di samping rekannya.
Gadis itu berselimut putih, sama seperti warna kasur dan dinding ruangan tempatnya dirawat. Informan Taeyoung mengabarkan bahwa gadis itu mengalami kecelakaan lalu lintas. Ia tak berhati-hati saat menyebrang. Akibatnya, sebuah truk yang melintas mendadak banting setir, menabrak pohon di seberang jalan.
Akibatnya, sebuah mobil sedan hitam yang tak mau menabrak truk naas itu pun mengubah arahnya secara mendadak, melewati pembatas jalan. Dan akhirnya menabrak gadis berbaju merah muda dengan rok putih itu.
Parahnya, penumpang mobil sedan hitam itu adalah Wonjin. Laki-laki yang merasa mengenal korban pun memberi instruksi supaya melarikan gadis itu ke rumah sakit.
"Dia temanku," kata Wonjin kala itu, ketika ditanya sang ayah mengenai korban yang ditabraknya.
"Aish. Apa kau punya dendam pribadi? Katakan padaku siapa namanya, biar papa yang urus," balas sang ayah seraya meletakkan beberapa dokumen perusahaan di meja kerjanya.
"Kim Chae Won," jawab Wonjin tanpa ada keraguan sedikit pun. Jawaban singkat Wonjin itu membuat papa Wonjin kaget setengah hidup.
Nama yang Wonjin sebutkan ialah nama anak sahabat karibnya, sekaligus partner bisnisnya. Ayah Kim Chae Won juga seorang yang punya pengaruh di pemerintahan. Punya banyak relasi di sana. Meski ayah Chae Won tidak pernah main kotor, hal itu tetap saja mengganggu pemikiran ayahnya Wonjin. Terutama mengenai reputasi perusahaan yang ia rintis bertahun-tahun lalu. Tak mudah untuk mempertahankan, apalagi mengembangkan sebuah perusahaan. Sudah banyak kerikil yang ia lewati sampai saat ini. Ia tak boleh membiarkan perusahaan ini hancur begitu saja. Harus, ya, harus bertahan.
Untungnya papa Chae Won menganggap hal itu bukanlah kesalahan keluarga Ham. Yang terpenting baginya adalah kesembuhan Chae Won, bukan yang lain.
Sesaat setelah menjalani operasi, gadis itu menyebutkan satu nama. Wonjin yang mengenalinya pun langsung menghubungi Min Hee, meminta pendapat darinya.
[Tanyakan saja pada Taeyoung atau Seongmin. Mereka lebih dekat dengan Hiichan.]
[Oke]
Seongmin pun meneruskan informasi super penting itu pada Taeyoung. Dia tahu kalau Hitomi ada bersamanya, menunggui Ye Na yang terbaring lemah di rumah sakit.
***
"Hiichan, aku minta maaf ya. Selalu ngerepotin Hiichan," ujar Chae Won berbasa-basi.
"Eng ... enggak, kok. Chae Won nggak pernah buat Hitomi repot," balas Hitomi kaget.
Seuntai kata terima kasih yang diucapkan Chae Won atas kedatangan Hitomi itu menyita perhatian Wonjin. Selama hidupnya, baru kali ini dia mendengar Kim Chae Won berterima kasih. Gadis itu hanya mengucapkan terima kasih untuk keluarganya saja.
"Besok aku akan menjalani operasi, dokter bilang kemungkinannya 50:50. Aku sih maunya berhasil meski butuh pemulihan yang lama. Tapi, jika saja operasi itu gagal ... setidaknya aku ... aku ... aku mau pergi dengan tenang. Mohon maafkan kesalahanku padamu. Aku sangat menyesal. Tolong, maafkan aku,"
Deg. Jantung Hitomi serasa mau copot mendengar pengakuan Chae Won. Segera disambarnya tangan pucat berselang infus itu. Digenggamnya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hiatus] Emerald Whisper
Fanfiction[Update Sabtu/Minggu] Hitomi, siswi SMA yang menyukai rekan sekelasnya. Akankah cintanya dibalas pula? Atau ada orang lain yang akan merebut hatinya?