Suasana terasa mencekam di sepanjang perjalanan. Allen tidak habis pikir mengapa semua jadi berbau mistis begini. Dimulai dari kasus Min Hee - Hitomi yang disambung Ye Na - Sakura.
"Apa ada yang kau ingat?" tanya Allen di saat melaju kencang. Ia memastikan suaranya keras supaya terdengar jelas oleh roh Ye Na.
"Aku bangun karena teriakan Chaeyeon. Lalu sosoknya jadi samar. Tahu-tahu aku di ruangan Sakura," balasnya dengan wajah cemberut.
Sejak pertama berkenalan dengan Honda Hitomi, Ye Na sudah cemburu dengan Miyawaki Sakura. Dia tidak rela kalau sahabatnya dekat dengan orang lain. Rasanya gemas gimana gitu. Kesal, geregetan pokoknya. Valid no debat.
"Oi, jangan ngalamun!" seru Allen memperingatkan si gadis berbaju tidur.
"Eh, maaf," jawab Ye Na cepat. Dia tidak sadar kalau tengah melamun.
Allen tidak menyahut, tetap melajukan motornya menembus angin malam bersama si neng cantik. Serim yang baru saja membaca pesan pun terlihat dongkol. Dia tidak habis pikir dengan Allen yang dinilainya terlalu baik hati.
"Kemarin dia buru-buru ke sini pas Taeyoung cerita Hitomi sama Min Hee mau jenguk Kkura. Sekarang Allen mau nganterin Ye Na. Aku sih ga bakalan mau," monolognya di depan ruang mayat.
Beruntung tidak ada orang yang lewat. Serim bisa disangka gila karena bicara sendiri. Apalagi di depan ruang mayat, malah nanti dikira kesurupan.
"Terserahlah," gerutu Serim seraya kembali memejamkan mata.
Di sisi lain, roh Kkura kebingungan. Ditatapnya tubuh Ye Na yang terbujur kaku dan ratapan pilu dari Chaeyeon. Sebagai sahabat masa kecil Ye Na, sudah pasti gadis itu merasa kehilangan.
"Bagaimana bisa aku menghadapi kedua orang tuamu?" isaknya dengan air mata yang menganak sungai.
Sakura ikut sedih. Walau dia benci setengah mati dengan gadis di hadapannya, rasanya hati Kkura tidak tega melihat tangisan Chaeyeon. Terlebih Ye Na pernah berbuat baik padanya.
"Apa ini berarti aku mati bersama Ye Na?" tanya Kkura seraya menatap langit-langit kamar.
Air matanya mengalir bersamaan dengan kedatangan seorang dokter. Chaeyeon dimintanya menunggu di luar semwntara si dokter mencoba memberikan kejutan listrik untuk memompa denyut nadi Ye Na. Sakura kehilangan pertahanannya, gadis itu menggegam erat tangan Ye Na.
"Hei, aku lebih suka sendirian. Kau tahu itu. Jangan ikuti aku, Hiichan akan terluka," lirih gadis SMA yang juga mengenakan seragam pasien. Bulir kesedihan jatuh perlahan bersama penyesalan yang tidak dapat diucapkan dalam kata-kata.
Entah karena air matanya yang menetes di pipi Ye Na atau apa, tiba-tiba pandangannya nanar. Keadaan sekitar menjadi buram sebelum menggelap. Sakura berpikir bahwa dia akan dikirim ke neraka akibat perbuatan jahatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hiatus] Emerald Whisper
Fanfiction[Update Sabtu/Minggu] Hitomi, siswi SMA yang menyukai rekan sekelasnya. Akankah cintanya dibalas pula? Atau ada orang lain yang akan merebut hatinya?