Twenty Second

19.3K 878 0
                                    

Aku berjalan sendiri di koridor sekolah. Chelsea pergi ke kamar mandi untuk berdandan ria. Bagas? Entahlah, aku tidak mau membicarakannya terlebih dahulu.

Aku duduk sendirian di kelas fisika. Murid yang lain masih asyik mengobrol, padahal bel sudah berdering beberapa menit yang lalu. Pak Aga, selaku guru fisika belum memasuki kelas, mungkin itu sebabnya mereka berbicara sendiri.

"Hay." Aku menoleh ke arah sebelah kanan, dan aku dapati Elang sedang duduk manis. Aku membalasnya dengan deheman.

"Kamu inget aku kan?" Tanyanya. Aku membalasnya dengan deheman lagi.

"Kamu inget waktu dulu kita sering main bareng?" Ucapnya antusias. Aku menoleh ke arahnya, dan mengerutkan keningku.

"Kita? Kenal aja baru kemaren." Ucapku cuek. Malas amat deh kalo ketemu sama anak ini.

"Kamu beneran lupa sama aku? Maaf aku maksa."

"Maksa? Iyadah serah." Ucapku tak acuh.

"Yaudah, aku mau ke kamar mandi dulu. Bye." Gosh! Dia nyium aku! Nyium pipiku. Astaga, dia siapa berani-beraninya nyium pipiku!

"Hem." Suara itu mengagetkanku. Aku menoleh, dan ternyata ada Bagas berdiri disana. Mau apa dia kesini? Kenapa gak sama pacar barunya aja.

"Gitu banget ya di cium cowok?" Ucapnya dengan nada meremehkanku. Eits, aku bilang apa? Dia meremehkanku? Oh god, siapa dia berani meremehkanku!

"Emang loe siapa? Gue gak kenal." Aku berdiri, mengambil tasku dan pergi dari hadapan Bagas. Muak banget ngelihat mukanya itu!

Bagas POV

'Emang loe siapa? Gue gak kenal.'

Sejak jam pertama tadi, sampai sekarang aku selalu memikirkan perkataan Shilvy tadi kepadaku. Aku gak salah denger kan? Shilvy ngomong LOE dan ucapan itu ditujukan padaku? Kenapa beberapa hari ini dia jadi berubah? Line gak pernah di READ, SMS gak di bales, telfon juga gak di angkat. Padahal aku berusaha menahan gengsiku untuk melakukan itu semua, dan apa hasilnya? Tidak ada! Dia tidak mempedulikan semua line, sms dan telfon dariku. Dan lebih buruknya, tadi aku melihat secara LIVE! Secara LIVE, pipi Shilvy di cium sama anak baru itu. Oh god, apa yang sebenarnya terjadi?

"Bagas." Aku terkaget. Ternyata sejak tadi aku melamunkan Shilvy, ada apa denganku sebenarnya, sampai-sampai aku rak memperdulikan Lilly yang berada di hadapanku.

"Sorry Ly gue gak bermaksud."

"It's okay no problem."

"Loe udah pesen makan?"

"Gue kenyang, gue balik dulu ya Gas."

Lilly pergi dari hadapanku, aku jadi gak enak sendiri. Shilvy, kenapa aku harus selalu memikirkanmu sih? Aaaah!

Bagas POV Off

Aku menaruh peralatan untuk praktek ipa di lokerku. Chelsea juga sama sepertiku, menaruh peralatan untuk praktek ipa.

"Vy, cewek yang deket sama Bagas itu siapa sih?" Tanya Chelsea. Aku berhenti sejenak, lalu kembali melakukan aktifitasku sebelumnya.

"Gak peduli." Aku tahu jawabanku tidak masuk akal, tapi, biarlah. Aku memang sedang malas mendengar nama itu di sebut.

Oh tuhan, kapan semua ini berakhir? Aku sudah muak dengan semuanya! Aku membenci Bagas, sangat! Kenapa dia lebih memilih jalan dengan Lilly itu daripada bersamaku? Ya aku tahu, aku tak seanggun Lilly, aku tak secantik Lilly. Tapi, helloow! Disini yang pacarnya itu aku, bukan Lilly! I Hate Bagas!

My Arrogant BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang