Eleventh

22.3K 1K 12
                                    

Aku dan Chelsea duduk di bangku dekat kolam renang. Yup, jam pertama adalah olahraga. Bagas ternyata juga olahraga, aku hampir pingsan saja melihat tubuh shirtless Bagas. Ohmygod, Bagas membuat semua wanita tidak berpangling dari tubuhnya. Aku berjalan menuju Bagas yang tengah duduk di mulut kolam.

"Bagas, lihatlah semua wanita seperti ingin menerkammu. Ganti sana bajumu." Bisikku padanya. Akhirnya Bagas kembali keloker untuk ganti baju.

Aku berjalan kembali kearah Chelsea, namun ada seseorang yang menahanku, ternyata dia orang yang mengejekku dan orang yang suka menggoda Bagas.

"Ada apa?" Tanyaku mencoba untuk tidak emosi terhadapnya.

"Loe siapanya Bagas berani deketin dia?" Tanyanya sarkatis.

"Emangnya penting gue beritahu loe Bagas siapa gue?"

"Ya penting lah, karna Bagas itu PACAR GUE!" Perempuan itu menekankan kata 'PACAR GUE' pada saat mengucapkannya. Aku tidak bisa menahan lagi, aku emosi. Sambil menunjuknya menggunakan jari telunjuk, aku memarahinya. "Heh, siapa bilang Bagas pacar loe. Bagas gak mungkin punya pacar kayak loe. And, gak perlu loe tahu Bagas siapa gu---"

Tiba-tiba wanita itu menceburkan dirinya di kolam. Dan baru aku sadari kolam itu sangat dalam, sangat. Aku mencoba menolongnya dari pinggir kolam. Di kolam juga lumayan banyak orang yang mengerumuninya, tapi tak ada yang berani berenang disana karna itu dalam.

BYUR

Suara itu mengagetkan semua orang yang sedang asyik menolong wanita itu. Aku melihat orang itu, dan ternyata itu Bagas? Astaga itu terlalu bahaya.

"Bagas, hati-hati" Teriakku saat Bagas mulai menggendong tubuh wanita itu menuju mulut kolam. Bagas tak menghiraukanku. Dan akhirnya Bagas berhasil menggendong wanita itu menuju mulut kolam.

"Uhuk uhuk" Batuk wanita itu. Sekarang wanita itu di kelilingi banyak orang, Chelsea pun ada disini. Bagas menopang kepalanya, dan Bagas taruh di pahanya. Aku sangat sakit hati melihat adegan ini. Aku mau nangis, tapi aku tahan karna ini di depan umum.

"Loe kok bisa kecebur Cil?" Tanya Bagas sambil menepuk-nepuk pipi wanita itu. YaAllah, hatiku sakit melihat adegan ini. Hingga tak sadar jika aku telah menumpahkan tangisku sedikit.

"Itu uhuk tadi Shilvy dorong uhuk gue" ucapnya. Aku kaget, padahal tadi aku tak mendorongnya sedikitpun. Aku hanya menunjuknya tapi aku tak mendorongnya kan? Dan, semua orang yang berada di dekat wanita ini menatap gue tajam. Aku takut, aku hanya bisa menunduk.

"Aku gak melakukan apapun." Ucapku sambil menunduk.

"Gak, dia bohong. Tadi gue lihat sendiri Shilvy dorong tubuh Cecil ke arah kolam itu." Ucap Wanita yang aku temui bersama wanita yang bernama Cecil itu tadi pagi.

Aku mendongakkan kepalaku melihat ke arah wanita itu, dan wanita itu senyum mengejek kepadaku.

"Beneran aku---"

"STOP! Loe mau ngapain sih nyeburin orang? Apa manfaatnya sama loe?" Kini Bagas membentakku di hadapan semua orang. Pertama kalinya Bagas membentakku, Pertama kalinya dia menatapku setajam itu dan Pertama kalinya Bagas bicara padaku Loe-Gue.

"Aku beneran gak ta----"

"Kan udah gue bilang STOP!" Bagas menggendong Cecil, dan menatapku tajam. Aku tak tahu harus menjelaskan seperti apa. Aku takut, aku, kenapa aku yang di salahkan sama semua orang? Seperginya Bagas, semua orang menatapku tajam, merutukiku, mengejekku, mendorongku hingga aku terjatuh di lantai kolam, semua memperlakukanku seperti sampah. Chelsea menatapku seolah tak percaya apa yang aku lakukan.

"Chel, beneran aku---"

"Gue gak percaya sahabat gue seorang PEMBUNUH." Chelsea pergi meninggalkanku sendirian terduduk di lantai kolam.

My Arrogant BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang