Aku sedang berdiam diri di kamar. Seperti pada hari-hari biasanya, aku bermain laptop dikamar. Aku tak suka berada di luar kamar, karna nanti jika aku bertemu adikku, aku akan di jaili habis-habisan sama dia. Karna itu lah aku suka menyendiri di kamar.
Cling
Itu suara gadgetku. Bertanda ada pesan masuk. Dengan segera aku pun mengambil gadgetku yang berada tepat di sebelahku.
Shilvy, ke taman komplek jam 16.00 aku jemput. Bye -Bagas Adikara Robinson
Ternyata ada pesan dari Bagas. Bagas adalah tetanggaku. Rumahnya tepat di depan rumahku. Rumahnya dan rumahku terpisah dengan jalanan komplek yang lumayan besar. Aku dan Bagas jarang bermain bersama, tetapi aku dekat dengannya. Aku menyukainya sejak awal masuk kelas 6. Dia sangatlah tampan. Tetapi aku tidak pernah menyatakannya karna aku malu, sangatlah malu.
Iya Bagas. Aku tunggu. Bye -Shilvy Alyssa Hood
Kulirik jam digitalku yang berada di kamar. Masih menunjukkan pukul 15.35. Aku menuju ke kamar mandi. Aku ingin mandi, membersihkan semua kotoran yang di dalam tubuhku. Aku cukup senang hari ini, karna adikku Ryo sedang tidur, jadi tidak ada yang membuat kerusuhan di rumah ini. Setelah selesai mandi, aku memakai bajuku dan keluar dari kamar. Aku menuruni tangga menuju sofa. Terlihat mama dan papa yang sedang asyik bercanda sambil menonton televisi.
"Hay Ma, Pa" ucapku duduk diantara mama dan papa.
"Hay juga sayang." Ucap mama dan papa serempak. Mama dan Papa sangatlah kompak. Berbeda jauh dengan aku dan adikku Ryo.
"Mau kemana sayang?" Ucap Mama.
"Mau jalan-jalan ke taman komplek Ma." Ucapku.
"Sama siapa?" Tanya Mamaku lagi. Mama memanglah seperti ini, jika aku pergi, mama harus tahu aku pergi dengan siapa, kemana, berapa lama, ya seperti itu lah. Tapi aku tak pernah bosan dengan pertanyaan Mama. Karna, jika seperti itu, tandanya mama sayang sama aku, papa bilang seperti itu kepadaku. Tapi aku percaya dengan apa yang dikatakan Papa.
"Sama Bagas Ma. Gak lama kok" Mama merespon ucapanku dengan anggukan. Walaupun mama sudah berumur 30-an, tapi mama tetap cantik dan anggun. Mungkin itu yang membuat papa sangat sayang hingga saat ini. Mama mempunyai seorang kakak laki-laki. Mama sangat disayang kakaknya. Namanya uncle Jammie. Uncle Jammie menikah dengan aunt Angel. Dari pernikahan tersebut, uncle Jammie mempunyai 3 anak laki-laki, semuanya lebih tua daripada aku. Namanya yaitu, Kak Andrew, Kak Nick dan Kak Albert. Mereka semua sangatlah tampan seperti uncle Jammie. Selain tampan, mereka juga sangatlah baik terhadapku.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu itu mengagetkanku yang sedang asyik menonton televisi.
"Sayang, itu mungkin Bagas." Ucap Papa. Aku pun mengangguk dan menghampiri pintu itu. Ketika aku membuka pintu, terlihatlah Bagas yang lebih tampan dari biasanya. Bagas tersenyum padaku, aku pun membalas senyuman itu.
"Sudah siap Vy? Ayo berangkat" ucap Bagas. Aku hanya mengangguk.
"Ma, Pa. Shilvy berangkat dulu" ucapku setengah berteriak. Setelah itu, aku menutup pintu dan pergi bersama Bagas. Entah mengapa, jantungku berdebar-debar sangat kencang ketika dekat seperti ini dengan Bagas. Oh iya, sifatku dan Bagas sangatlah berbeda. Aku sangatlah periang, banyak bicara alias cerewet, tidak suka atau tidak bisa dengan yang namanya olahraga dan aku suka sekali marah dengan situasi yang ada, satu lagi, aku terlalu childish.-. Itulah aku. Sedangkan Bagas, dia tidak banyak bicara, sangat cool, suka berolahraga, pokoknya dia sangat mendekati kata sempurna. Tak terasa kini aku dan Bagas telah sampai di taman komplek atau taman edelweis. Bagas menarik pergelangan tanganku agar mengikuti langkahnya. Aku pun hanya bisa rela tanganku diperlakukan seperti itu. Hingga pada akhirnya Bagas berhenti di bagian taman yang banyak ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang aku suka. Bagas membalikkan badannya, dan menatapku dengan lekat. Mata hazelnya, mata yang sangat aku suka, kini menatap mataku yang berwarna hitam pekat. Bagas menggenggam tanganku. Aku merasakan jantungku yang hampir copot. Oh tuhan, jangan kau copot jantungku terlebih dahulu.
"Shilvy" ucap Bagas. Aku melihat muka Bagas yang sedang dibanjiri oleh keringat.
"I..iya?" Tanyaku terbata-bata karna gugup yang kualami saat ini.
"A..aku suka padamu" ucap Bagas sangat kecil. Tapi aku dapat mendengarnya. Dan seketika membuat waktu berhenti berdetik. Bagas? Menyukaiku? Seorang Bagas? Aku masih tidak percaya dengan ini semua. Jangan bangunkan aku dari mimpi indah ini tuhan.
"Will you be my girlfriend?" Ucap Bagas. Jantungku seakan berhenti berdetak mendengar perkataan Bagas. Bagas menembakku? Oh astaga. Aku tidak sedang bermimpi kan? Aku melepas genggaman tangan Bagas dan menyubit pipiku. Bagas tertawa melihatku yang bertingkah seperti anak kecil itu.
"You not dream Shilvy" ucapnya dengan kekehan. Aku sebal dan memproudkan bibirku ini.
"Oh ayolah Shilvy. Jangan seperti itu. Aku benar-benar menyukaimu. Okay, once again. Will you be my girlfriend Shilvy Alyssa Hood." Ucap Bagas dengan mantapnya. Aku pun mengangguk. "Hm. Yes i..i do Bagas Adikara Robinson". Dan seketika Bagas memelukku. Membiarkan kepalaku menyentuh dadanya yang bidang itu. Pelukkan ini bertahan lama, dan pada akhirnya Bagas melepaskannya.
"Ayo pulang. Aku tidak mau jika nanti tante Natalie memarahiku karna membawa anaknya yang cantik ini terlalu lama." Ucap Bagas menggandeng tanganku. Aku yang diperlakukan seperti ini sama Bagas hanya bisa tersenyum, dan kuduga pasti pipiku kini telah memerah. Aku dan Bagas terus berjalan hingga tak terasa kini telah berada di depan rumahku.
"Mm.. Bye Vy." Ucap Bagas melambai-lambaikan tangannya dan pergi meninggalkanku. Aku pun membalas lambaian tangan itu dan pergi memasuki rumahku dengan senyuman yang sangat manis. Aku membuka pintu rumah dan berjalan menuju kamar. Tak peduli dengan Ryo yang kini tengah duduk di sofa. Aku memasuki kamarku dan langsung menjatuhkan tubuhku pada kasur king size ku ini. Aku sangat senang hari ini. Sangat! Aku pun tertidur dengan sepatu yang masih terpakai. Aku ingin memimpikan Bagasku malam ini. I LOVE YOU BAGAS ADIKARA ROBINSON!
-----------
Hay. Ini lanjutan First Kiss. Semoga pada suka ya. Byee
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Boyfriend
Teen FictionWARNING!! [CERITA ABSURD. KALIAN BISA BACA CERITAKU YANG LAIN] Mempunyai pacar adalah keinginan setiap manusia. Menurut beberapa orang, mempunyai pacar itu tak memandang apapun. Dia gak ganteng, dia gak kaya, dia gak pinter, yang penting rasa sayang...