4: Ke Ciduk?

10.9K 719 18
                                        

[LASKAR]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[LASKAR]

Jangan Mau Di Injak Ketika Lemah, Bangkit Dan Tunjukan Pada Dunia Bahwa Kita Bisa

'Laskar'

***

Happy Reading

---

4. KE CIDUK?

Pagi ini Atlaska sedang bersiap-siap untuk menuju ke sekolah, tidak masalah bukan jika dia terlambat? Toh terlambat itu adalah salah satu hobi nya di sekolah. Atlaska mengambil baju nya yang sedang di gantung, dia langsung saja memakai nya dan tak lupa dia menyemprotkan sedikit parfum ke badan dan baju.

Tok..Tok..Tok

"Masuk!," titah Atlaska sedikit berteriak.

Pintu kamar Atlaska terbuka dan tampak lah seorang perempuan yang sudah berumur dengan serbet di pundak nya, dan di tangan nya juga ada sepatu berwarna hitam milik Atlaska, "Ini den sepatu nya. Aden mau di ambilin apa lagi sama bi Dar?,"

Atlaska menggeleng kan kepala nya pelan, "Bi Dar ke bawah aja, aku udah gak perlu apa-apa lagi," titah Atlaska tersenyum tipis bahkan sangat tipis.

Bi Dar hanya mengangguk saja, saat bi Dar akan keluar. Suara Atlaska mampu membuat bi Dar menghentikan langkah nya. "Bi!,"

Bi Dar berbalik untuk menatap Atlaska, "Kenapa ya den? Aden ada perlu apa-apa lagi?,"

"Gak bi, aku cuma mau bilang makasih,"

Bi Dar tersenyum lebar, bagi nya Atlaska itu adalah anak nya yang jauh di kampung sana, "Sama-sama atuh den, lagian itu kan emang udah tugas bibi," ujar bi Dar dengan senyum manis yang ia miliki.

Atlaska hanya mengangguk samar, bi Dar yang melihat itu pun langsung saja turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan pagi buat Atlaska. Bi Dar kadang suka sedih melihat betapa hancur nya Atlaska di saat curhat dengan nya tentang kedua orang tua nya yang sudah pisah, dan pergi jauh.

Atlaska menatap penampilan nya di cermin kamar, sudah tampan. Atlaska yakin pasti Bulan akan kelepek-kelepek. Penampilan Atlaska bisa di katakan tidak rapi, baju yang di keluarkan, lengan baju yang di lipat, dan rambut acak-acakan
"Perfect," gumam Atlaska.

Atlaska mengambil tas gandeng nya lalu turun ke bawah, rumah nya memang tingkat walau hanya di tinggali oleh diri nya sendiri dan bi Dar saja. Atlaska turun dengan langkah gontai, dia berjalan ke arah meja makan untuk memakan makanan yang memang sudah di siapkan bi Dar untuk diri nya, "Makan yang banyak den, biar nanti cewek aden makin suka," goda bi Dar.

ATLASKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang