ATLASKA [Completed]

30: Hama

[LASKAR]

SATU JIWA TANPA BATAS

Jangan Mau Di Injak Ketika Lemah, Bangkit Dan Tunjukan Pada Dunia Bahwa Kita Bisa

'Laskar'

***

Happy Reading

---

30. HAMA

Pagi ini terasa berat untuk Atlaska, dia menatap penampilan nya di cermin kamar, mata sembab, hidung merah itu lah yang menampilkan kondisi Atlaska sekarang. Untung nya saja sekarang sedang libur sekolah.

"Apa aku bisa kembali sama kamu lagi, apa aku pantas dapatin kamu lagi?,"

Atlaska menatap miris penampilan nya di kaca, seperti orang yang tidak terurus.

Tok..Tok..Tok..

"Den! Buka pintu nya bibi mau masuk, ada hal penting yang mau bibi kasih tau ke aden,"

Atlaska menghela nafas gusar, pasti bi Dar akan menyuruh nya untuk berbaikan sama keluarga nya, dengan langkah malas Atlaska berjalan ke arah pintu untuk mempersilahkan bi Dar masuk.

Ceklek...

"Ada apa bi? Kalo masalah mama sama papa aku lagi gak pengen denger dulu, aku malas,"

Bi Dar menggelengkan kepala nya pelan, dia tau sifat Atlaska itu. "Aden makan dulu ya, bibi udah siapin makanan untuk aden di bawah,"

"Bukan makanan sisa kan bi?,"

"Ya allah aden mah pikiran nya aneh-aneh aja, ya gak mungkin bibi ngasih aden makanan sisa," ucap bi Dar kaget.

Atlaska tersenyum tipis, "Ya, siapa tau aja bibi ngasih Atlas makanan sisa, kayak mama ngasih Atlas makanan sisa," ungkap Atlaska sedih.

Bi Dar menutup mulut tak percaya, apakah yang di ucapkan Atlaska ada benar nya? "Aduh aden bibi teh gak mungkin kayak gitu, ayo atuh kita makan di bawah," ajak bi Dar.

"Ada mereka gak bi?," tanya Atlaska yang malas untuk makan bersama keluarga nya itu. "Ada si den— tapi cuma nyonya sama tuan aja kok, yang lain kayak nya masih pada di kamar," bohong bi Dar.

Atlaska memicingkan mata tak percaya, terlihat dari gelagat bi Dar yang terlihat seperti sedang berbohong. "Bibi jangan bohong sama aku," desak Atlaska.