SPECIAL PART

10K 382 16
                                    

Happy Reading

____

3 bulan kemudian

"Selamat nona dan tuan. Kalian akan segera menjadi seorang ayah dan ibu," ucap sang dokter kandungan.

"S-saya? Ha-hamil dok?,"

"Iya nona Viduga, anda hamil. Dan mohon di jaga kandungan nya baik-baik ya, kondisi janin anda masih terbilang rentan karena usia nya yang baru menginjak dua minggu. Hindari makan-makanan yang bisa membuat anda mual, jaga emosi anda, dan rutin untuk check up,"

Dokter itu menatap Bulan dan Atlaska dengan pandangan geli, ekspresi kedua orang itu sulit di tebak. Awal nya kaget lama-lama senang namun tiba-tiba terdiam, sangat aneh, "Kalo melakukan hubungan intim boleh gak dok?," mata Bulan melotot sempurna kala Atlaska bertanya seperti itu.

Pipi nya merona, bahkan tanpa segan dia mencubit kuat pinggang Atlaska, "Aw! Sayang, apaan sih?,"

"Pertanyaan kamu aneh-aneh aja, aku kan malu,"

"Santai kali, orang sepi juga," acuh Atlaska lalu memfokuskan pandangan kepada sang dokter, dokter itu tersenyum maklum. Dia sudah terbiasa akan hal-hal seperti ini.

Karena pertanyaan seperti itu sering di tanyakan kepada diri nya, "Sebenarnya boleh saja, namun ya seperti yang tadi saya bilang. Kandungan nona masih rentan akan keguguran. Jadi sebaiknya jika mau aman lebih baik lakukan saat kandungan nya udah berusia satu atau dua bulan,"

"Jadi sekarang belum bisa dok?,"

"Belum tuan,"

Pria itu mendesah kecewa, dia menatap Bulan yang malah menggerlingkan mata menggoda, "Awas aja kamu,"

"Ya udah dok. Kalo gitu kami permisi dulu ya," pamit Atlaska, "Eh, tunggu sebentar tuan,"

"Ada apa dok?,"

"Ini resep vitamin yang harus nona makan. Kandungan nya masih baru dan memerlukan banyak vitamin agar janin serta ibu nya sehat," Atlaska tersenyum tipis lalu mengangguk, "Makasih dok,"

"Sama-sama tuan, nona,"

Setelah mengatakan itu Atlaska dan Bulan pun lantas keluar dari ruangan dokter itu. Mereka bergandengan layak nya ingin menyeberangi jalan, sepanjang perjalanan mereka terus tersenyum, senyuman manis yang selalu melekat di wajah mereka.

"Gak sabar nunggu dia lahir," gumam pria itu semakin erat menggandeng tangan Bulan, "Sabar ya papa, tunggu dedek delapan bulan setengah lagi," kata Bulan menirukan suara anak kecil.

Pria itu tersenyum baper, sungguh demi apa pun dia ingin terbang sekarang. Ingatkan Atlaska untuk menurunkan jangkar sekarang, "Istri aku emang the best, bisa banget buat suami nya baper,"

"Suami aku juga the best, bisa banget buat istri bahagia,"

Terkadang bahagia itu simpel, melihat pasangan kita yang tersenyum saja itu sudah lebih dari cukup. Atlaska terus memandang wajah cantik Bulan, dia tidak menyangka bahwa pada akhir cerita dia akan hidup bersama dengan orang yang pernah ia sakiti hati nya.

Dunia kadang suka bercanda, jadi jangan baperan itu pesan nya.

Kedua pasangan pasutri itu pergi meninggalkan lapangan rumah sakit dengan menggunakan mobil, Bulan mengelus pelan perut rata nya, dan tanpa sengaja Atlaska menatap itu. Ia menaruh sebelah tangan nya untuk mengelus perut rata sang istri.

ATLASKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang