11: Story

6.2K 497 2
                                    

[LASKAR]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[LASKAR]

SATU JIWA TANPA BATAS

Jangan Mau Di Injak Ketika Lemah, Bangkit Dan Tunjukan Pada Dunia Bahwa Kita Bisa

'Laskar'

***

Happy Reading

---

11. STORY

"Lagi! Sekali lagi gue belum mabok cepat!," bentak Atlaska dengan mata sayu dan tubuh yang sudah linglung karena kebanyakan minum vodka.

Veexlo maju mendekat ke arah Atlaska. "At sadar! Bentar lagi Bulan mau ke sini. Kalo Bulan lihat lo mabok kayak gini udah pasti Bulan bakal ngejauhin lo dan gak bakalan mau sama lo lagi,"

Mata Atlaska tampak sayu, dia berdiri dari duduk nya, dan mencengkram erat pundak Purnama yang memang ada di sebelah nya, "Gue gak mau di jauhin! Bulan—Bulan cuma milik gue milik Atlaska Saka Viduga, ya milik gue," racau Atlaska semakin menjadi.

Saat ini ke-empat nya sedang berada di markas, tadi saat menuju ke sini Atlaska sempat memesan kepada orang bar untuk membawakan nya dua botol tequila dan vodka.

Purnama meringis merasakan sakit nya kuku-kuku Atlaska. "Sakit bangsat!,"

"Woi bantuin gue bego! Sakit nih," Purnama menatap Ferdi dan juga Veexlo dengan wajah yang meringis menahan sakit.

Ferdi membantu Purnama agar terlepas dari cengkraman Atlaska dan berhasil. "Vee tolong pukul titik sadar Atlaska," titah Ferdi.

Veexlo mengangguk, saat dia akan memukul titik sadar Atlaska, Bintang langsung mencegah nya. "Jangan!,"

Mereka menatap Bintang aneh, "Kenapa? Dia mabok banget Bin bisa-bisa dia malah salah nganu orang ntar," ucap Veexlo menjelaskan.

Bintang keukeuh dengan pendirian nya yaitu melarang untuk memukul titik sadar Atlaska. Dari belakang Bintang muncul lah gadis manis dengan piyama abu-abu. "Nih gue udah bawa pawang nya ke sini, bebasin aja. Gue jamin dia gak bakal berani ngapa-ngapain Bulan,"

Ferdi dan Purnama melepaskan pegangan nya pada lengan Atlaska, Atlaska pria itu kembali duduk di kursi markas dengan keadaan yang sedikit sadar. "Gue takut," takut Bulan.

"Gak pa-pa, Atlaska gak bakal ngelakuin apa pun sama lo, gue yang bakal jamin itu semua,"

Bulan menghirup nafas panjang lalu menghembuskan nya perlahan, dia mendekati Atlaska yang sedang memejamkan mata. Bintang mengode kepada Purnama, Veexlo, dan Ferdi untuk keluar supaya memberikan ruang untuk Atlaska dan Bulan.

ATLASKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang