Banyak benda-benda bergelantungan di langit-langit kelas, meja yang berhamburan, papan tulis serta meja guru pun juga banyak debu, sepertinya guru jarang masuk. Makhluk macam apa yang menempati kelas ini?
Keadaan bangku sangat amburadul, apalagi perlengkapan seperti sapu, pel, serok dan lainnya, semua seperti dijadikan mainan. Sangat kotor dan tidak terawat. Jumlah siswa kelas ini lumayan banyak, sekitar 24 orang, ironisnya, disini wanitanya hanya berdua termasuk Nabila. Satunya belum muncul.
Nabila bergidik ngeri melihat keadaan kelas seperti ini, pantas saja letak kelasnya di ujung. Selain jarang dimasuki guru, kelas ini dicap sebagai kelas terkotor sepanjang sejarah.
Srekk!
"Uhuk uhuk! Ah debunya banyak banget." Debu-debu menyeruak ke hidung Nabila, membuatnya ingin bersin.
"Ha ha ha hacerm!!"
"Yarhamukiilah," ucap seorang lelaki.
Nabila berdoa lagi, "Yahdikumullah."
Nabila menoleh ke sumber suara, terlihat seorang lelaki dengan pakaian rapi berdiri di dekatnya. Sinar matahari pagi ini agak membuatnya kesilauan, hingga tubuh lelaki itulah yang melindungi Nabila, seperti di drama saja. Huh!
Siapa lelaki ini, apakah dia siswa kelas IPS 4? Atau anggota osis yang kebetulan lewat di depan kelas ini? Ataukah juga dia ditugaskan untuk ikut membereskan kelas kumuh ini? Ah jika itu benar tentu saja membuat Nabila antusias, pasalnya jika ruang kelas berantakan, memicu tidak konsentrasi dalam belajar.
"Kamu siapa?" tanya Nabila sambil memegang kemoceng.
"Azzam." pungkasnya.
Nabila terkesan seraya tersenyum, "Kenalin, Aku Nabila." Tiba-tiba saja ia berani mengulurkan tangan, menunggu Azzam menjabat tangannya. Namun, tiba-tiba Nabila tersadar bahwa...
"Maaf." Azzam menangkupkan kedua tangannya di depan dada, dan hal itu tentu saja membuat Nabila sontak terkejut, apa yang sudah ia lakukan.
BIKIN MALU WOY!
"Aku juga anak baru, salam kenal ya." Wajahnya begitu santai, seakan tidak perduli bagaimana dengan seisi kelas yang berantakan ini.
Beberapa menit berlalu, lonceng sekolah hendak berbunyi. Tinggal dua menit namun kelas masih kosong, hanya ada Nabila dan Azzam yang berada disana membersihkan kelas. Cuma berduaaaaaa!
Dan terdengarlah suara langkah sepatu mendekati kelas yang Nabila dan Ahmad tempati. Mengapa jejak sepatu itu agak ramai? Karena siwa IPS 4 adalah sekelompok kelas yang paling solid, saking solidnya sampai dihukum pun satu kelas.
Mereka menyembulkan kepala, lalu mendapati Nabila dan Azzam terdiam sesaat. Si kembar yang bernama Cibra dan Cibro ini juga ikut kebingungan dengan kedatangan mereka dikelas.
"Kalian siapa?" tanya Cibro.
Sontak Nabila dan Azzam membelalakkan kedua mata ketika melihat penampilan mereka yang satu persatu masuk kelas. Dengan ala ala rock, serta memakai lipstick hitam, mereka pantas dijuluki anak nakal.
Seperti si kembar bernama Cibra dan Cibro. Penampilan mereka sangat memprihatikan. Selain bibir hitam yang terpoles lipstick, sejuntai rantai juga ikut tergantung di pinggang mereka, tepatnya mereka kaitkan seperti ikat pinggang. Namun rantai ini hanya menjuntai di dekat kantung celana.
Cibra dan Cibro menghampiri Nabila, ah mereka memang seperti itu, seperti tidak pernah melihat wanita cantik, padahal di sekolah SMA ini sangat banyak wanita yang jauh lebih cantik dari Nabila.
Namun, langkah si kembar terhenti lantaran Gea yang bergumul di kerumunan mereka mengatakan, "Woy woy woy! Pak Eko masuk!!" Mengejutkan satu kelas, mereka berlari cepat duduk di bangku masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Arogan dan Putri Mawar (Komplit✓)
ChickLit📌SEBELUM BACA FOLLOW DULU📌 Happy reading bestie Tiba tiba menikah, dan tiba-tiba tinggal satu atap dengan gadis tak di kenal, otak lemot dan tidak pandai dalam hal pelajaran. Tiada hari tanpa emosi bagi seorang lelaki biasa macam Izza. Bukan, mel...