51. Gadis ini meresahkan

93 15 1
                                    

Pagi pagi begini enaknya jogging

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi pagi begini enaknya jogging. Nabila dan Gea turun ke tanah untuk olahraga. Kelihatannya Gea tengah kedinginan, sambil berjalan rahang mulutnya bergetar getar. Nabila berlari kecil, ia menarik tangan Gea, tidak tahu pada temannya ini sedang kedinginan.

Dari jauh, Izza dan Devan juga ikut jogging. Mereka berlari kecil di sekitar hotel, karena di belakang hotel ada pantai. Mata Izza menyorot ke salah satu taman bermain anak anak. Ia pun menarik kerah leher belakang Devan untuk mengikutinya.

 Ia pun menarik kerah leher belakang Devan untuk mengikutinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semua orang pada jogging, lu malah main perosotan ya Allah." Devan menggeleng kepala.

"Eh Udin! Coba lu naik perosotan, seru! Ayo coba!"

"Males! Kaya bocah," celetuknya.

Tak lama kemudian...

"Yuhuuuuuu!!"

Devan dengan semangat menaiki meluncur di perosotan bersama Izza. Dirinya terbuai melihat Izza yang kesenangan turun naik perosotan.

Siapa disini yang suka naik perosotan?

Selang beberapa menit, mereka kembali berjalan kaki ke tepi pantai. Mereka melihat Nabila dan Gea tengah bermain pasir, menumpuk numpuk menjadikan rumah rumahan.

Mereka ingin mendatangi gadis berdua itu, tapi si kembar, Kevin dan Erwin menghampiri lebih dulu.

"Widih ngolah rumah ni yee!" Seru Kevin tertawa.

"Ikutan dong gue! Bra! Win! Ayo kita buat rumah buat masa depan!" Cibro berjongkok dan mengaduk ngaduk pasir juga.

Kevin dan Cibra mengangguk, "Hayuk!"

Erwin menghela nafas, terlihat sangat tertekan, "Temen gue otaknya pada geser semua ya Allah."

Dari jauh, Izza dan Devan duduk santai sambil membicarakan Nabila. Devan bersila sambil memainkan batu di tangannya.

Devan bertanya, "Lu suka sama Nabila dari dulu Za?"

"Engga, dulu gue benci banget sama dia. Mana di rumah dia paling berisik. Suka ganggu gue belajar." Dengan enteng Izza membagikan cerita.

Tuan Arogan dan Putri Mawar (Komplit✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang