14. Kedatangan siswa baru

78 21 0
                                    

Pulang sekolah, Audi mengunjungi sebuah cafe kopi yang tempatnya lumayan jauh dari rumah. Ia berniat menemui sang mantan kekasih, Erwin namanya. Erwin adalah mantan Audi sebelum menjalin hubungan dengan Izza. Ketemuan pun diam diam.

Senyum Audi merekah ketika langkah kaki Erwin mendekat dan duduk berhadapan dengannya. Pria asal sekolah SMK Negeri 1 ini terlihat tinggi jika memakai baju praktek. Erwin menyunggingkan senyuman ketika mata mereka saling bertemu.

"Udah lama nunggu?"

Audi menggeleng, "Engga, baru sampe."

Erwin melepas hoodie, meletakkan di bangku dan menyeruput segelas minuman yang sudah tersaji. Audi benar-benar tidak bisa berhenti memandang Erwin, karna dimatanya kemajuan Erwin sangat pesat.

Erwin bertanya, "Kangen?"

"Iya." Wanita ini menganggukkan kepala.

Erwin kembali membuka suara, "Papa udah urus surat pindah sekolah, baju seragam juga sudah ada di rumah, besok tinggal sekolah deh."

Mata Audi mengerjab tak percaya, "Hah beneran besok? Secepat itu?"

Erwin mengangguk.

"Gimana hubungan kamu sama Izza Izza itu?"

"Langgeng." Audi menyeruput minumannya.

"Kapan kita balikan?"

Dar!!

Pertanyaan itu membuat Audi tertegun, "Em nanti aku pikirin lagi."

"Sebenernya kamu sayang nggak sama aku?"

"Em... Sa-sayang sayang," kata Audi terkekeh-kekeh.

"Trus, buat apa kamu jadian sama Izza? Apa karna Izza lebih kaya dari aku?" tanya Erwin menatap dengan mata menyipit.

Audi menampik, "Gak gitu, Win."

"Trus?"

Berdebat dimulai.

Setelah lama mereka membicarakan hal yang tidak ada faedahnya, mereka pun beranjak pergi ke kasir. Audi dengan wajah pura-pura merogoh dompet di dalam tas, tetapi matanya melirik-lirik ke Erwin.

Audi bertanya, "Semuanya jadi berapa, Mbak?"

"Totalnya lima puluh empat ribu, Kak," kata si kasir.

"Nih, Mbak."

Gap!

Tangan Audi dicekal Erwin.

"Ini, Mbak. Lima puluh empat ribu kan?" ujar Erwin sambil menyerahkan uang kertas warna merah.

"Iya, tunggu sebentar kembaliannya," sahut si Pelayan.

Audi mengulum bibir dan membuka suara, "Kok kamu yang bayarin sih? Kan harusnya aku, aku yang ngajak kamu makan kue disini."

"Tapi aku ini cowo, masa kamu yang bayarin? Kebalik!" balas Erwin seraya mengaitkan karet masker ke telinganya.

Pelayan berkata, "Ini kembaliannya, Mas."

Tuan Arogan dan Putri Mawar (Komplit✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang