Izza berkata pada lelaki tadi, "Bro! Lo tau sifat Audi kaya gini. Masih aja lo jadiin dia pacar. Lo udah dikasih racun apa ama ni cewe?" Kepalanya menoleh ke Audi.
"Bukan urusan lo njing!" Lelaki itu langsung nge gas. Membuat aliran listrik dalam tubuh Izza hendak menyengatnya.
"Bangsat!" Izza mematahkan lehernya. Menyiapkan tenaga untuk menampar lelaki ini.
Audi menyela tapi suaranya gugup, "Ka kalian ja jangan berantem hey!"
Izza bangkit dari kursinya, meregangkan otot-otot. Tangannya mengepal sempurna. Siapa yang membuat Papahnya kecelakaan? Lelaki ini. Siapa yang membuat Papahnya lumpuh? Lelaki ini. Lelaki ini yang Izza cari. Hahaha mangsa sudah di depan mata.
Audi bangkit dari kursinya, ia menengahi Izza dan pacar barunya. Mencegah supaya tidak ada perkelahian. Cafe tengah ribut. Banyak pelanggang membicarakan mereka. Audi malu, ia sangat malu.
"Lo udah bikin Papah gue lumpuh. Sekarang gue mau bales." Izza penuh tekat. Tak ada keraguan dan ketakutan sedikitpun.
Pacar baru Audi membusungkan dadanya, "Gue ngga perduli Papah lo lumpuh atau meninggal. Bukan urusan gue!"
Mata Izza nyalang melihat lelaki yang menyerocos itu, tak sabar Izza langsung menghantam wajahnya sampai mimisan. Audi berteriak histeris. Banyak pelanggan yang ada di cafe tersebut menahan Izza.
Bug bug!
Izza kesetanan, ia dengan tenaganya mampu melepas semua tahanan tangan yang menghalanginya. Ia berjalan maju dan kembali menampar wajah lelaki itu dengan amarah yang meledak-ledak.
Bug bug!
Mata lelaki menjadi biru dan bengkak.
Izza berteriak, "ANJING LU!! GARA GARA LU PAPAH GUE DUDUK DI KURSI RODA!!"
Audi menangis menyabarkan Izza, "Izza tolong stop. Aku mohon."
"LO PIKIR GUE BAKAL TUNDUK TERUS SAMA LO HAH!!? LO MUNAFIK! CEWE MUNAFIK! LICIK! NGGA PUNYA OTAK LO YA HAH?"
"Sudah, Mas. Sudah," ucap seorang pria yang menahan Izza.
"NGGA PA! DIA UDAH BIKIN PAPAH SAYA LUMPUH. KESINI LO NJING!!"
"Angkat tangan!!" Polisi datang.
Audi terbelalak melihat polisi itu datang menghampiri mereka, "A apa ini hah? Lo bawa bawa polisi ya?" tunjuknya ke Izza.
Izza menyeringai, "Udah seharusnya."
Audi melemparnya dengan kata kasar, "Ngga punya otak lo goblok! Bawa bawa polisi!"
Izza menghedikan bahu.
"Maaf, yang bernama saudara Izza Aqmar mana?" tanya seorang polisi.
Izza mengangkat tangan, "Saya, Pak. Dan ini pelaku tabrak lari Ayah saya." Izza menunjuk pacar baru Audi. Arya namanya.
"Ngga, ngga mungkin!! Arya!! Pak, jangan bawa pacar saya." Mohonnya pada Pak polisi.
"Mari anda ikut kami juga ke kantor polisi. Anda juga terlibat dalam masalah ini." Tegas polisi itu memborgol tangan Audi. Polisi itu juga memborgol Arya. Audi berteriak menolak dibawa. Sedangkan Arya hanya bisa pasrah akan kenyataan.
Usai waktu berlalu, Izza berjalan gontai. Ia melupakan sepeda motornya yang masih terparkir di depan cafe. Kejadian hari ini membuatnya lega, tapi pikirannya masih campur aduk. Izza berjalan entah kemana. Hari tengah hitam, sehitam hatinya saat ini.
"Eh eh, Pak, Pak. Stop. Saya turun di sini."
Nabila yang pulang dari rumah mertuanya naik taksi, melihat Izza di jalan. Ia segera berhenti turun. Nabila membawa kantong kresek yang berisi obat. Ia menghampiri Izza tanpa lelaki itu sadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Arogan dan Putri Mawar (Komplit✓)
ChickLit📌SEBELUM BACA FOLLOW DULU📌 Happy reading bestie Tiba tiba menikah, dan tiba-tiba tinggal satu atap dengan gadis tak di kenal, otak lemot dan tidak pandai dalam hal pelajaran. Tiada hari tanpa emosi bagi seorang lelaki biasa macam Izza. Bukan, mel...