Satu bulan berlalu, nama Nabila melambung terkenal. Terkenal dengan penampilannya yang kampungan, tak jarang ia mendapati bisikan tak enak dari sekian banyaknya orang. Banyak yang tidak suka Nabila, termasuk Audi, pacar Izza.
Padahal belum glow up aja dia mah.
Suatu saat di kantin Nabila seperti biasa berjalan bersama Gea, melihat Izza tengah duduk berdua makan bersama Audi. Nabila heran mengapa Audi dan Izza selalu mendapatkan pujian hanya karena mereka pasangan yang serasi.
Nabila bertanya berbisik, "Mereka udah lama ya pacaran?
Gea tersentak, "Siapa?"
"Izza sama Audi." Gea langsung menyandarkan tubuhnya di bangku, sedangkan Nabila menyeruput segelas air jeruk.
"Udah lama mereka pacaran. Lu belum pindah kesini mereka udah kaya suami istri, nempel mulu kaya perangko," lanjutnya menyeruput indomie.
Kemudian mata Gea tertuju pada cincin di jemari Nabila, "Eh Bil, cincin apaan tuh?"
"Oh ini!" Nabila tersentak, "ini dibeliin sama Ibu."
Entah kenapa Nabila begitu berseru, namun berseru gugup menutupi sesuatu. Jangan sampai orang tahu rahasia ini termasuk Gea, itu hal yang buruk. Semenjak Nabila pindah kemari, rasa penasaran Gea akan cincin itu kian memuncak. Tapi setelah dijawab, tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Sayang sekali.
Jam ke lima dan enam segera dimulai, namun tidak ada tanda-tanda langkah guru memasuki ruang kelas mereka. Baiklah, jika dalam waktu lima menit ini guru masuk, jamkos mulai menemani. Si kembar sangat bosan dan akhirnya pergi ke meja Nabila dan Gea.
Gea ingin merosot ke dunia mimpi namun, "Gea!"
"Ayam!" Ia tersentak kaget, Cibro mengagetkannya.
Plak!!
"Aduh bangke!!" Cibro meringis kesakitan setelah tamparan Gea mendarat sempurna diwajahnya.
Cibra yang melihat Cibro menggelengkan kepala, Nabila pun ikut menggeleng kepala. Mengapa ia mendapati teman-teman yang super bobrok ini, ternyata penampilan mereka beda jauh dengan sifat.
Tiba-tiba cibra hendak kencing, ia mencubit area celananya sambil berdesir. Mereka bertiga melihat Cibra dengan tatapan aneh, sesuatu apa yang terjadi dengan Cibra? Kemudian Cibra membuka suara.
"Gue mau pipis dulu ya." Pungkas Izza berdiri dari kursi.
Cibro ikut berdiri, memanggil saudaranya yang sudah di ambang pintu, "Bra!!"
"Bangsat!! Gue bukan kutang!!" jawab Cibra mengeluarkan kata-kata mutiara, karena ia tidak suka dipanggil Bra.
"Gue ikut!!" Cibro melenggang pergi.
"Gue mau kencing lu ikutin jugaa!"
🖤🖤🖤
Dengan lelah, Nabila meletakkan sepeda di garasi, ternyata Izza sudah sampai terlebih dahulu sebelum dirinya. Setelah masuk ke rumah, ia melihat Izza tergeletak di ruang tamu dalam keadaan lemah. Sontak Nabila terkejut membelalakkan kedua matanya.
"Izza!" Nabila berlari dan berjongkok, "kamu kenapa hey!!?"
Nabila yang panik segera melepaskan atribut lengkap, dari mulai jas, dasi serta ikat pinggang dilepas semua guna memperlancar pernapasan Izza. Nabila memeriksa tubuh, dahi, leher serta tangan Izza sangat panas, mungkin demam.
Izza masih dalam keadaan lemah, dengan cepat Nabila masuk ke kamar untuk mengambil bantal dan merebahkan kepala Izza. Izza salah makan apa? Atau dia yang terlalu kelelahan karena menjadi ketua ekstrakurikuler pecinta alam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Arogan dan Putri Mawar (Komplit✓)
ChickLit📌SEBELUM BACA FOLLOW DULU📌 Happy reading bestie Tiba tiba menikah, dan tiba-tiba tinggal satu atap dengan gadis tak di kenal, otak lemot dan tidak pandai dalam hal pelajaran. Tiada hari tanpa emosi bagi seorang lelaki biasa macam Izza. Bukan, mel...