15. Salah paham

83 22 1
                                    

Audi mendekat, "Ternyata lo yang deket sama Izza sekarang?"

"Ma-maksud kamu apa?" Nabila tergagap-gagap.

Audi berdecih, "Gue tau lo sekarang deket sama Izza kan?"

"Audi, yang deket sama Izza tuh cuman kamu! Aku gak ada hubungannya sama dia." Nabila berusaha menutupi, ia panik.

"Tapi kata Devan, lo keluarganya?"

Nabila menghela, "Iya, tapi aku ngga perlu ikut campur urusan cinta dia kan? Buat apa?"

"Gue tau lo bohong, gue tau lu deket sama Izza. Cantik lo?"

Nabila menahan amarah, "Huft, kamu jangan langsung nyimpulin apa yang barusan kamu liat."

Audi berkata lagi, "Selain penghancur hubungan orang, ternyata lo juga cewe otak mesum ya? Percuma lo pake hijab, mending lepas! Tampilan doang alim, dalamnya setan."

Mata Nabila nyalang.

"Apa lo natap gue ha!!?"

Nabila kesal, "Minggir, aku mau lewat."

"Gak heran, jangan-jangan lo pake hijab cuman nutupin penampilan lo yang najis!" kata Audi menusuk.

Tidak tahu kenapa, sekarang Nabila menjadi objek bullying.

"Udah ngomongnya? Aku ke kelas dulu," ujar Nabila.

Audi melihat Izza dan Devan jalan bersama hendak mendekat, rupanya mereka juga akan menuruni tangga yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Audi melihat Izza dan Devan jalan bersama hendak mendekat, rupanya mereka juga akan menuruni tangga yang sama. Tak mau berakhir, Audi sengaja menjatuhkan diri sendiri di tangga.

Brak!

"Audi!!" Nabila berteriak, bukunya yang semula ia bawa jatuh jadi berhamburan.

Izza yang mendengar nama Audi langsung cekat, ia berlari ke balkon tangga dan melihat Audi yang tengah Nabila sadarkan. Devan kebingungan, ia panik.

Izza naik pitam, "Audi!"

"Audi!" Devan mengantongi ponselnya.

Nabila menoleh, "Izza tolong! Audi jatuh dari tangga, cepet bawa ke UKS!"

Izza memegang kepala Audi dan beralih menatap nyalang Nabila.

"LU APAIN DIA HA!"

Nabila berusaha menjelaskan, "Izza, tadi—"

"GUE UDAH PERNAH BILANG SAMA LO BUAT JANGAN NYENTUH AUDI SEDIKITPUN, TAPI LO BUAT AUDI KAYA GINI. LO WARAS NGGAK SIH, BIL?"

Nabila tetap berusaha menjelaskan, "Izza, kamu dengerin dulu, ak—"

"OTAK LO BERMASALAH! GUE NGGAK SUDI LIAT MUKA LO, GUE MUAK!" Izza meraung seperti singa yang kehilangan mangsa.

Dengan cepat Izza mengangkat tubuh Audi menuju UKS. Sebulir air mata Nabila jatuh membasahi ujung hijab, ia sekarang sangat frustasi. Ia berbalik badan, dan melihat Devan sedang membawa buku jurnalnya yang tadi terhambur.

Tuan Arogan dan Putri Mawar (Komplit✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang