"Loe sendiri gimana sama Tania?"
Pertanyaan Vino itu sukses membuat Bagas menoleh padanya. "Ta... Tania?" Ulang Bagas dengan terbata-bata.
"Iya, loe suka kan sama Tania?" Tanya Vino lagi masih dengan sikap santainya.
"Bagaimana Vino tahu? Apa sebaiknya gue kasih tahu aja ya tentang hubungan gue dan Tania?" Batin Bagas.
"Iya gue e... emang suka sama Tania."
"Tuh kan udah gue duga, soalnya perlakuan loe ke dia beda banget."
"Dan sebenernya..." Bagas menjeda sebentar kalimatnya. "Gue dan dia... udah pacaran."
"Apa?" Kaget Vino mendengarnya.
"Sebenernya gue udah mau ngasih tahu yang lain, tapi dianya belum siap."
"Udah berapa lama?"
"Sebelum loe jadian sama Tiara, gue udah pacaran sama Tania."
"Gila loe ya?" Vino melempar kulit kacang ke Bagas. "Pacaran udah lama loe gak mau cerita-cerita? Diem-diem menghanyutkan loe." Kesal Vino.
"Ya maaf." Bagas menunduk. "Ini, juga kemauan Tania. Dia takut kalo Tami beneran suka sama gue, dan ngerusak hubungan mereka kalo kita kasih tahu yang sebenarnya, makanya kita diem-diem dulu."
"Terus rencana loe apa? Loe mau sembunyiin ini terus?"
"Gak, dia janji kok kalo bakal kasih tahu yang sebenarnya, jika waktunya udah tepat."
Bagas melirik Vino dan mencodongkan tubuhnya ke Vino. "Vin gue mohon, loe jangan kasih tahu siapa-siapa dulu ya, sebelum dia kasih tahu duluan ke temen-temennya?"
"Iya, gue gak bakal kasih tahu, tapi jangan gini juga dong, geli gue." Vino mendorong tubuh Bagas agar menjauh darinya.
"Hehe maaf." Bagas hanya nyengir.
Seketika hening tak ada yang berbicara, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Vin, menurut loe Tami beneran suka sama gue gak ya?" Tanya Bagas akhirnya, memecah keheningan.
"Kalo emang beneran dia suka sama loe, terus loe bangga gitu?" Vino mendorong pelan Bagas dengan badannya.
"Ya enggak, gue cuma nanya aja." Ucap Bagas sambil mengupas kacang.
"Kalo menurut gue sih... kayanya iya deh dan kalo beneran iya, loe siap-siap aja."
"Siap-siap apa?" Tanya Bagas sambil menatap Vino, tak mengerti.
"Siap-siap bikin persahabatan mereka hancur hahaha."
"Ah loe mah."
"Terus loe sama Erika gimana?"
"Gimana apanya?" Giliran Vino yang banya Balik.
"Dia kan beneran suka sama loe?"
"Tahu dari mana loe?"
"Gue kemarin denger sendiri, waktu dia lagi ngobrol sama temennya."
"Tapi kan gue gak suka sama dia." Jawab Vino santai.
"Ah udah ah, mending kita siap-siap solat magrib, pertanyaan loe membuat gue pusing." Ucap Vino dan berlalu pergi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
cahaya cinta (End)
Romancemenceritakan tentang kehidupan anak sekolah bernama Tiara.dia adalah murid yang pintar,cantik tapi sayang dia mempunyai kelakuan yang kurang baik.tapi tiba-tiba ada seorang pria yang masuk ke kehidupannya,tapi apakah pria itu bisa mengubah sifat gad...
