"Wah rame ya." Ucap Tami begitu mereka sampai di tempat acara.
Tania menoyor kepala Tami. "Namanya juga pesta, pasti ramelah."
"Hehe, yaudah gak usah pake noyor-noyor kepala juga kali." Ucap Tami sambil mengusap-usap kepalanya.
"Yaudah yuk ah, kita cari yang lain." Ucap Tiara.
"Kalian duluan aja deh, gue mau nyari toilet dulu." Sahut Tania.
"Ih, kenapa gak sekalian aja sih tadi di rumah?" Ucap Tami.
"Ya mana gue tahu, kalo kebeletnya sekarang." Balas Tania.
"Stt, apa sih pada berantem mulu. Yaudah Ni, loe cepet cari toilet, nanti kumpul lagi ya." Lerai Tiara.
"Iya Ra. Huh." Ucap Tania ke Tami dan berjalan menjauh.
"Huh." Sahut Tami.
"Udah yuk ah." Ucap Tiara yang berjalan duluan.
"Eh tungguin." Tami mengejar Tiara.
"Hai Vin." Ucap Tiara pada Vino sambil tersenyum.
Vino pun menoleh. "Hai Ra." Balas Vino tersenyum.
"Kamu cantik banget Ra." Puji Vino sedangkan Tiara hanya tersipu malu. "Makasih." Ucap Tiara sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telingga.
Ya Tiara tampak cantik sekali dengan gaun berwarna biru laut selutut dan hak tinggi ditambah rambut yang digelung tinggi tapi masih menyisakan rambutnya di sampingnya sedikit, membuatnya tampil cantik, bagaikan prinses.
Tami memutar bola matanya malas, saat melihat kedua makhluk yang sedang dimabuk asmara itu. "Btw, Bagas mana kok gak kelihatan?"
Adit yang mendengar itu pun, terbakar api cemburu. Apa dia sama sekali tidak melihat kehadirannya?
"Oh, Bagas emang gak bareng kita. Paling bentar lagi sampe." Ucap Dika dan Tami hanya ber-'O' ria.
"Eh mau ke mana?" Tanya Dika saat melihat Adit berjalan menjauhi teman-temannya.
"Toilet!" Teriak Adit.
Sebenarnya Adit tidak benar-benar ke toilet, hanya saja ia begitu untuk menghindari Tami.
***
Sedangkan di tempat lain, Tania baru saja keluar dari toilet dan akan berjalan menuju tempat teman-temannya.
Brukk
"Eh maaf-maaf gue gak senga..."
"Tania?"
"Bagas."
"Hahaha, kok bisa ya kita ketemu di sini."
"Ya bisalah, kan kita diundang di sini." Jawab Tania polos.
"Iya juga ya." Ucap Bagas sambil menghela napasnya, malas untuk menjelaskan.
"Btw kamu baru dateng?"
"Iya nih."
"Apa sih?" Ucap Bagas yang tak mengerti, karena ia ditarik untuk bersembunyi di bawah meja.
"Hush, jangan berisik, aku ngelihat Tami mau ke arah sini."
Dan benar saja Tami berjalan ke arah tempatnya tadi, seperti sedang mencari seseorang.
"Udah pergituh." Ucap Bagas.
"Aduh." Bagas meringis sambil mengusap-usap kepalanya, karena ia terbentur meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
cahaya cinta (End)
Romancemenceritakan tentang kehidupan anak sekolah bernama Tiara.dia adalah murid yang pintar,cantik tapi sayang dia mempunyai kelakuan yang kurang baik.tapi tiba-tiba ada seorang pria yang masuk ke kehidupannya,tapi apakah pria itu bisa mengubah sifat gad...