Chapter 15

12 2 0
                                    

     Alarm di jam weker Tiara sudah berbunyi, tapi ia tetap saja tidak mau bangun sampai mamah nya akhirnya membangunkannya.

     "Sayang, udah jam berapa sekarang, itu alarm kamu udah bunyi dari tadi juga," ucap Rini mamah Tiara setengah berteriak.

     Tiara pun mematikan alarm nya tapi bukannya bangun dan pergi mandi ia malah tidur lagi.

     Tak kedengeran ada suara air dari kamar mandi yang menandakan bahwa anaknya sedang mandi, Rini pun akhirnya memutuskan mengecek Tiara.

     "Ya ampunnn, kok belum bangun juga. Tiara bangun ayo mandi, sekolah!"

     "Iya bentar lagi."

     "Mau jam berapa ini udah mau jam tujuh, nanti kamu telat," ucap Rini sambil membukakan selimut yang menutupi badan anaknya.

     "Yaudah mamah mau ke bawah mau siapin sarapan dulu, awas aja kalo kamu belum turun ke bawah dan siap-siap."

     Melihat Tiara tak ada gerakan dan tak menjawab Rini pun berteriak lagi dari balik pintu

     "Tiara!!!!"

     Tiara pun kaget dan akhirnya bangun. "Ishhh," sambil mengacak-acak rambutnya.

                           ●●●
     Di ruang makan.

     "Nah gitu dong, udah mandi, udah rapih, cantik anak mamah," puji Rini sambil menaruh makanan.

     "Oh iya mamah gak bisa nemenin kamu makan ya, soalnya mamah disuruh datang pagi-pagi ke kantor, "ucap Rini lagi sambil melihat jam tanggannya. "Yaudah kamu habisin ya sayang makannya." Rini mengusap rambut anaknya dan mencium kening anaknya. "Bye sayang.
Rini pun berlalu pergi meninggalkan anaknya.

     "Selalu aja kaya gini."

     Tiara adalah putri satu-satu nya dari Rini dan Wisnu. Orang tuanya sudah bercerai sejak ia masuk bangku SMP tepatnya kelas 2, sejak saat itu ia mulai berubah sikap tadinya ia adalah anak yang baik, selalu menghormati orang tua, dan selalu mendapatkan peringkat 1 terus di kelasnya kini sudah tidak ada lagi. Makanya tak heran ia mendapat predikat bad gril di sekolahnya.

                         ●●●

     Sesampainya di sekolah Tiara keluar dari mobil setelah memarkirkan mobilnya dan ia berjalan hendak ke kelasnya, tapi tiba-tiba...

Brukk.

     "Aw." Tiara meringis kesakitan.

     "Maaf gue gak sengaja, sini gue bantu," ucap seorang pria mengulurkan tanggannya dan Tiara pun menerimanya.

     "Iya ga papa," ucap Tiara.

     "Loe!!" ucap orang itu setelah melihat Tiara. "Tau gitu gue ga tolongin tadi."

     "Yeee gue juga gak mau kali dibantuin sama loe!"

     Ya, sudah bisa ditebak bahwa pria itu adalah Vino.

     "Yaudah," ucap Vino langsung meninggalkan Tiara.

     Setelah Vino sudah jauh meninggalkannya, Tiara pun mengangkat tangannya seperti ingin memukul tapi Vino menengok ke belakang.

     "Apa?"

     Vino pun berjalan lagi.

                           ●●●

cahaya cinta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang