Chapter 5

33 5 2
                                    

     Bel pulang pun berbunyi.

     Di kelas Tiara.

     "Eh Ra kita bareng ya pulangnya, soalnya gue males naik angkot," ucap Tami.

     "Iya, udah loe tenang kaya ke siapa aja."

     Mereka pun berjalan menuju parkiran.

     Sesampainya diparkiran.

     "Yah kempes lagi," ucap Tiara mengecek ban mobilnya.

     "Terus gimana dong?" Tanya Tami.

     "Ya terpaksa naik angkot lah," ucapTania.

     Mereka pun langsung pergi.

     "Maaf ya Tam, Nia!" Teriak Tiara.

     "Terus gue gimana dong? Mana duit udah habis lagi... " Tiara mengambil uang di sakunya. "Sisa dua ribu, mana cukup buat naik angkot."

     Lagi susah-susahnya, Tiara tak sengaja melihat Vino lewat di depannya.

      "Gara-gara loe lewat jadinya nih ban kempes," ucap Tiara dengan nada sinis.

     Vino yang mendengar itu pun tak terima.

     "Apaan tiba-tiba nyalahin gue, mobil loe aja kali yang ga mau ditumpangin sama pemiliknya, orang kaya loe yang nyebelin."

     "Apa kata loe!"

     "Perlu gue ulangi lagi?"

     Vino pun langsung pergi.

     "Loe tuh yang nyebelin! Aduh terus gue gimana dong ini? Oh iya telpon papah. "Tiara pun mengeluarkan hp dari tasnya. "Yah hp gue mati lagi, gimana dong?" Tiara pun mulai panik.

     "Yuk bareng."

     Tiara langsung menengok mencari tau siapa suara itu. Ternyata suara itu adalah suara Vino yang membawa motornya.

     "Loe!"

     "Ayo mau ga?"

     Tiara berpikir sejenak, tidak ada pilihan lain jika menolak tawaran Vino daripada ia harus berjalan kaki, karena jarak sekolah dan rumahnya cukup jauh.

     "Yaudah iya."

     Tiara pun langsung naik ke motor Vino.
                             ●●●

cahaya cinta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang