Capther 39

2 1 0
                                    

Tiara sedang berjalan di koridor sekolahnya, menuju kelas.

Bruk

     "Maaf gue gak sengaja." Ucap siswa yang menabraknya.

     "Main pergi aja lagi, bukannya ditolongin dulu." Kesal Tiara yang masih terduduk di lantai. Tapi ia tersenyum saat melihat Vino yang sedang berjalan ke arahnya. "Vino pasti bakal nolongin gue." Pikirnya dalam hati. Tapi senyum Tiara memudar saat Vino hanya melewatinya. Tiara pun mencak-mencak merasa kesal, ia tak menduga Vino hanya melewatinya dan tidak menolongnya.

                             ***

Di kelas

     "Hai Ra."

     "Hai Ni," jawab Tiara.

     "Kenapa muka loe kusut kaya gitu?" Tanya Tania.

Tiara melirik Vino, yang sedang duduk mengobrol dengan temannya di seberang mejanya. "Gak papa." Jawab Tiara dan langsung duduk di bangkunya.

Tak beberapa lama, bel masuk pun berbunyi, siswa-siswi pun berhamburan datang dan duduk di bangku masing-masing.

     "Selamat pagi anak-anak!" Sapa Bu Vina, guru biologi.

     "Pagi Bu!" Jawab seluruh murid.

     "Hari ini ibu akan membagikan tugas kelompok ya."

     "Kelompok pertama Tiara Ayu Laksmi dan Vino Putra Pratama."

     "Satu kelompok terdiri dari dua orang Bu? Kenapa tidak banyakan saja Bu?" Celetuk salah seorang siswa.

     "Iya, udah kamu jangan banyak omong..."

Disaat guru sedang menjawab pertanyaan muridnya, Tania berbisik pada Tiara. "Ra, itu kesempatan loe buat  baikan lagi sama Vino."

     "Iya Ni, gue harus gunain kesempatan ini sebaik-baiknya." Ucap Tiara dengan berbisik juga, Tania hanya mengangguk-angguk.

     "Heran, murid kok kerjaannya ngomel terus." Bu Vina menggerutu sendiri. "Vino, Tiara, kalian ditugaskan untuk tanaman hias dan membuat makalahnya ya"

     "Baik Bu."

     "Tugas itu wajib dikumpulkan pada jam pelajaran Ibu. Dan sekarang buka buku paket kalian halaman 120 dan ibu akan menerangkannya." Ucap Bu Vina saat sudah selesai membagikan kelompok.

                             ***

Di kantin

Tiara, Tami dan Tania sedang makan di meja paling pojok di kantin. Sedangkan Vino dan teman-temannya duduk di seberang mejanya.

     "Vin, boleh duduk sini engga?" Ucap seseorang, membuat Vino dan teman-temannya mendongak.  Tiara yang mendengar itu pun ikut menoleh. Dalam hati ia merasa cemburu.

     "Ih ngapain sih, si ganjen itu,  duduk di sebelah Vino, kaya gak ada tempat duduk lain aja." Ucap Tami yang ikutan menoleh, melihat ke arah meja Vino. "Udah gitu Vino nya mau aja lagi." Lanjut Tami.

     "Ra, loe cemburu ya?" Tanya Tania sambil melihat muka Tiara.

     "Eng... enggak." Jawab Tiara.

     "Bohong! Loe pasti cemburu kan? Ngelihat Vino sama Erika."

    "Iya, loe gak usah nutupin Ra, kalo loe gak cemburu. Dia pasti sengaja manas-manasin loe tuh Ra, supaya cemburu." Sambung Tami.

     "Tapi loe tenang aja Ra, loe ada waktu buat baikan sama dia pas kerja kelompok nanti." Ucap Tania dan Tiara pun hanya mengangguk.

                              ***

cahaya cinta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang