Chapter 52

3 2 0
                                    

     "Kita pake ini aja." Ucap Dika setelah duduk.

     "Loe gila ya? Itu kan asem banget." Ucap Adit melihat belimbing yang Dika letakan di piring kecil di meja.

     "Justru itu tantangannya." Ucap Dika.

     "Boleh juga sih, tapi kenapa loe asal ngambil aja sih?" Ucap Vino.

     "Ya kan ini punya Tiara kan? Orang ada di depan vilanya, berarti ini punya dia kan?"

     "Eh emang mentang-mentang ini ada di depan vilanya, bukan berarti ini punya dia kan? Bisa aja bukan." Ucap Vino.

Mendengar itu pun, Dika bengong. "Iya juga ya hehe. Ah bodo ah. Yaudah yuk main."

      "Aturan mainnya gini." Dika mengambil botol bekas minumnya yang ada di meja. "Nanti akan gantian puter botolnya dan kalo botol ini mengarah ke kalian, ke Vino misalnya, berarti orang yang memutar botolnya harus ngasih pertanyaan ke Vino dan kalo loe gak bisa jawab loe harus makan belimbingnya." Jelas Dika.

     "Oke siapa takut." Ucap Vino.

     "Oke, gue dulu ya." Ucap Dika, lalu ia pun memutar botol itu dan botol itu berhenti ke arah Adit.

     "Botolnya mengarah ke loe Dit, berarti pertanyaannya buat loe ya." Ucap Dika dan Adit mendengarkan.

     "Jujur atau tantangan? Apa yang bikin loe suka sama Tami?"

     "Jujur. Yang bikin gue suka sama Tami karena dia lucu."

     "Udah itu aja?"

     "Iyalah, oh iya satu lagi cantik."

     "Terus apa yang bikin loe beniat buat nembak dia waktu itu? Padahal kan loe tau dia lagi berantem sama temen-temennya dan juga loe tau kalo Tami sukanya sama Bagas?"

     "Ya justru itu, karena dia udah tau kalo waktu itu Bagas pacaran sama Tami, jadi gue masuk deh gitu hehe."

     "Jadi momennya pas gitu?" Tanya Dika.

     "Iya hehe." Adit menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

     "Dasar kesempatan dalam kesempitan. Terus kenapa loe nembaknya di kelas pas banyak anak-anak?"

     "Ya kan, dia suka yang  romantis-romantis gitu."

     "Ya ya ya." Dika mangut-mangut termasuk yang lainnya juga.

     "Udah ah, dari tadi loe nanya mulu, sekarang giliran gue." Ucap Adit dan Adit pun mulai memutar botol itu lalu botol itu berhenti ke arah Dika.

     "Ah ketubetulan sekali ke arah Dika. Dika siap-siap. Jujur atau tantangan?"

     "Apakah sekarang ada cewe yang loe suka? Terus loe mau tipe cewe loe kaya gimana yang mau loe jadiin pacar?"

     "Jujur. Sekarang belum ada yang gue suka. Tapi gue pengin tipe cewe yang... " Dika berpikir. "Yang cantik, rambut panjang, matanya belo, bulu matanya lentik, lucu terus pinter."

     "Tiara dong." Celetuk Vino tapi Dika malah tertawa.

     "Awas aja loe ya, kalo sampai loe suka sama Tiara, gue tampol!" Peringat Vino sambil melototi Dika.

     "Hahaha ya enggalah, mana mungkin gue mau ngerebut Tiara dari loe. Lagian gue gak muluk-muluk kok, asal ada yang mau aja sama gue."

      "Huhhhh." Sorak semuanya.

     "Hahaha."

     "Udah, sekarang giliran siapa nih?" Tanya Adit.

     "Giliran gue." Ucap Vino dan iya langsung memutar botol itu dan botol itu berhenti di arah Bagas.

cahaya cinta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang