Beberapa hari kemudian,ujian pun sudah berakhir dan sekarang siswa-siswi sudah berkumpul di sekolah hanya untuk melihat pembagian kelas, setelah diliburkan sehari.
"Ah lega gue ujian udah berakhir dan tinggal pembagian kelas, umm... kira-kira gue masuk kelas apa ya, bareng sama kalian enggak ya?"ucap Tami berpikir.
"Iya yah, tapi kalo gue sekelas lagi sama loe bosen gue"ucap Tania.
"Ish, jadi loe enggak mau sekelas lagi sama gue?"
"Enggak, gue tuh maunya sekelas sama cowo-cowo ganteng, biar gue bisa liatin setiap hari hihi"ucap Tania sambil membayangkan.
"Oh gitu ya, dasar kau"Tami dan Tania mulai ribut.
"Eh udah-udah, kok jadi ribut sih, dengerin gue ya, walaupun nantinya kita gak satu kelas lagi, tapi kita harus sering-sering main oke?"ucap Tiara,Tania dan Tami pun mulai diam.
"Oke"sahut mereka bersamaan.
"Woy pembagian kelas udah ada!"ucap siswa yang berlarian.
Semua siswa dan siswi pun ikut berlarian, tak sabar untuk melihat hasil pembagian kelas yang ditempel di mading.
"Yah... gue bareng sama dua cucunguk ini"ucap Tami setelah melihat pembagian kelas, ia sekelas dengan Dika dan Adit di 12 IPA 3, sedangkan Tiara, Tania,Bagas dan Vino di 12 IPA 2.
"Harusnya yang ngomong gitu tuh gue, apes banget gue sekelas sama orang yang gak pinter"ucap Dika yang berada disamping Tami.
"kaya loe pinter aja"ucap Adit.
"Oh jelas pinter gue mah"ucap Dika.
"Pinter nyontek hahaha"celetuk Adit dan ditertawai oleh semuanya.
***"Gak nyangka ya kita sekelas, gue, loe, Tiara, sama Vino. Ini tuh kaya udah direncanain gitu"ucap Tania yang sedang berjalan di koridor sekolah bersama Bagas.
"Iya, kita tuh udah ditakdirin sama-sama tahu"ucap Bagas.
"Eh ikut gue yuk"ucap Bagas.
"Kemana?"
"Udah ikut aja, gue mau nunjukin sesuatu dan pasti loe seneng"ucap Bagas sambil menggandeng tangan Tania.
Mereka pun sampai di tempat yang dituju, yakni di sebuah danau yang tak jauh dari sekolah mereka.
"Wah indah banget"ucap Tania.
"Iya, loe baru tahu kan kalo di sini ada danau"Tania pun mengangguk.
"ini adalah tempat favorit gue, kalo gue sumpek dan pengin sendiri, gue selalu kesini"ucap Bagas sambil menatap ke depan.
Mereka pun duduk di tepi danau.
"Ternyata loe romantis ya"ucap Tania.
"Romantis?"Bagas yang tadinya menatap ke depan, kini mematap Tania.
"Iya romantis, loe tahu tempat-tempat yang indah"Bagas pun tersenyum.
"Siapa lagi yang tahu tempat ini selain gue?"ucap Tania sambil menengok kanan kiri.
Bagas menggeleng"gak ada, cuma loe yang tahu"
"Cuma gue yang tahu?termasuk temen-temen loe?"
"ya, karna ini me time gue"
"Kenapa kok loe liat gue kaya gitu?, gue tahu gue ganteng, tapi gak usah natap kaya juga gitu kali"ucap Bagas saat melihat Tania yang dari tadi menatapnya.
"Iya loe ganteng, bahkan senyuman loe juga manis"ucapan Tania berhasil membuat pipi Bagas merah dan jantung nya berdebar-debar tapi Tania memalingkan wajahnya dari Bagas.
"Kenapa?"
"Gas, kalo Tami beneran suka sama loe gimana?"
"Dan dia tahu kalo kita pacaran, pasti hatinya hancur deh"ucap Tania menunduk.
"Itu gak mungkin"ucap Bagas.
"Mungkin aja Gas, tadi aja gue ngelihat muka dia sedih, saat tahu dia gak sekelas sama loe"
"Gue gak mau ngerusak persahabatan gue Gas"mata Tania mulai berkaca-kaca.
Bagas melihat itu lalu ia memegang tangan Tania"yaudah kita bilang ke Tami kalo kita pacaran"
"Tapi gue takut buat dia terluka"
"Cepat atau lambat kita harus kasih tau Nia dan lebih baik dia terluka dari pada dia harus tahu dari orang lain"
Tania pun mengangguk-anggukan kepalanya"iya, makasih ya Gas"
"Iya"ucap Bagas dan mereka pun berpelukan.
Drtttt... drtttt...
"Siapa?"ucap Bagas yang mendengar hp Tania bergetar pertanda ada telepon yang masuk.
"Tami"
"Yaudah angkat"
"Iya"Tania pun menggangkap panggilan itu.
"Loe dimana sih Nia, gue cariin loe kemana-mana, tapi loe gak ada"
"Iya gue jalan-jalan sebentar keluar"
"Oh. Yaudah deh loe kesini sekarang"
"Iya"ucap Tania dan menutup telphone nya.
"Gue harus balik ke sekolah sekarang"ucap Tania.
"Yaudah bareng aja"
"Yaudah yuk"
Sesampainya di sekolah
"Kok loe bareng Bagas?"tanya Tami saat melihat Tania datang bersama Bagas.
Tania, Tami dan Tiara memang tadi bersama-sama tapi mereka berpisah karena Tami dan Tiara ingin ke toilet sementara Vino, Adit dan Dika entah kemana.
"Emm... iya tadi gak sengaja ketemu"
"Oh. Nia, tadi bokap loe telpon gue katanya mau ke sini jemput loe. Soalnya kata bokap loe, loe gak angkat-angkat telpon nya makanya bokap loe telpon gue"
"Mungkin tadi gak kedengeran"ucap Tania dan Tami hanya ber-oh ria.
"Oh iya Nia tadi gue udah boking tempat ya buat kita"ucap Tiara.
"Makasih Ra"
"Yaudah gue tunggu di luar aja deh"ucap Tania.
"Ettt"Tami menarik tas belakang Tania, Tania pun berbalik badan dan mengangkat alisnya seolah bertanya.
"Gue ngomong ke bokap loe, kalo gue ikut loe hehe"ucap Tami sambil menyengir.
"Yaudah yuk, dasar nyusahin loe"
"Hehe"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
cahaya cinta (End)
Romancemenceritakan tentang kehidupan anak sekolah bernama Tiara.dia adalah murid yang pintar,cantik tapi sayang dia mempunyai kelakuan yang kurang baik.tapi tiba-tiba ada seorang pria yang masuk ke kehidupannya,tapi apakah pria itu bisa mengubah sifat gad...