Chapter 18

11 1 0
                                    

     Malemnya.

     "Tes tes 1,2,3 diharapkan semua siswa berkumpul di dekat api unggun!"ucap Pak Umar dengan pengeras suara selaku penanggung jawab siswa.

     Semua siswa pun keluar dari tenda masing-masing.

     "Ra, Pak Umar tuh ya apa-apa pake toa, apa-apa pake toa kan penggeng kuping kita ya, dikira kuping kita, kuping gajah apa ya?" Bisik Tami ke Tiara tapi masih terdengar oleh pak Umar.

     "Saya bisa dengar apa yang kamu omongin Tami," ucap Pak Umar setelah melihat Tami berbisik pada Tiara.

     "Hehe, maaf pak," ucap Tami sambil cengengesan.

     "Kita mau ngapain pa, bu dikumpulin di sini?" Tanya Toni siswa berambut pendek rapi.

     "Oke disini Kita akan bermain mencari jejak, ucap Bu Ratna.

     "Yaudah langsung saja kita bagi kelompok ya, satu kelompok terdiri dari tiga orang, dua perempuan dan satu laki-laki," ucap bu Ratna lagi.

     "Oke kelompok yang pertama Tania Putri Ramadani, Bella Agustin dan Bagas Aditama,"ucap pa Umar.

     "Yang kedua Tami Tri utami, Aditya Hermansyah, hmm satu lagi.."ucap Pa Umar bepikir
"Sama Tiara aja pa,"celetuk Tami memberi usul.

     Pa Umar menggeleng-gelengkan kepala. "Ga kalo kamu sama Tiara yang ada kamu gosip aja."
Tami pun hanya memanyunkan bibirnya.

     "Kamu Sintya Permatasari berkelempok dengan Tami."

     "Kelompok yang ketiga Cinta Wulandari, Tiara Ayu Laksmi, dan Vino putra pratama.

     "Yah saya jangan sama Vino dong pak," ucap Tiara memohon.

     "Emang kenapa sih Tiara?" Tanya Bu Ratna.

     "Vino nyebelin orangnya, nanti yang ada saya berantem mulu."

     "Hayoh hati-hati nanti suka loh," ledek Bu Ratna menggoda.

     "Gak, gak ada lagi cuma dia yang cocok masuk kelompok kamu, lagian supaya kalian gak berantem mulu.

     Yang lain pun hanya menertawakan Tiara.

     Pembagian kelompok itu pun berlanjut sampaik kelompok terakhir yaitu kelompok 10.

     Mereka pun mulai memasuki hutan dengan membawa peta dan senter masing-masing, dengan aturan yang lebih dulu mengambil atau menemukan bendera merah,k elompok mereka lah yang akan jadi pemenangnya.

     "Aduhhh kok serem banget sih disini, gelap, merinding, banyak pohon gede lagi," ucap Tami sambil melihat sekelilingnya.

     "Sama gue juga takut nih, merinding," ucap Sintya sambil memegang lehernya.

     "Namanya hutan ya gini banyak pohon gede dan gelap lagian kan kita udah bawa senter nih," ucap Adit. "Tapi kalo Neng Tami takut neng tinggal gandeng tangan aa aja."

     "Najis!! Gue gandeng tangan loe," ucap Tami.

     Dilain sisi.

     "Mimpi apa gue semalem bisa sekelompok sama loe," ucap Tiara sambil melirik sinis Vino.

     "Gue juga males kali kelompok sama loe yang bisanya suka bikin sial gue dan bawel," ucap Vino memandang ke depan.

     "Apa? Gue bikin sial loe? Yang ada loe yang bikin sial gue," ucap Tiara dengan suara melengking dan emosi.

     "Emang bener kok loe yang bikin sial gue, gara-gara loe nabrak gue di parkiran gue jadi terlambat masuk kelas dan dihukum."

     "Hahahaha loe dihukum? Baru tau gue kalo ketos bisa dihukum juga," masih dengan ketawannya.

cahaya cinta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang