Bab 27.

1.3K 73 0
                                    

Aku menyeka mulut dengan handuk kecil, menatap wajahku di depan cermin kamar mandi. Rambut yang tidak terikat dengan benar, baju yang berantakan, mata yang terlihat memerah, dan wajah yang terlihat pucat. Kacau, itu yang mendeskripsikan keadaanku saat ini.

Sudah beberapa hari ini aku selalu memuntahkan makanan yang masuk ke dalam perutku, alhasil sepertinya tidak ada makanan yang benar-benar di cerna dengan baik oleh tubuhku. Oleh karena itulah tubuhku sedikit mengurus.

Nafsu makan ku benar-benar turun drastis. Sekalipun melihat makanan kesukaan ku, aku sama sekali tidak berselera. Dan setiap makanan yang masuk ke dalam perutku pasti akan berakhir di muntah kan.

Mungkin aku kelelahan karena beberapa minggu terakhir ini aku sibuk dengan pekerjaan ku, sehingga aku kurang memperhatikan kesehatan ku.

Aku hanya perlu istirahat sedikit untuk memulihkan kondisiku.

Aku melangkahkan kaki masuk ke dalam bilik kamar mandi, menyalakan shower dan mendesah lega ketika air hangat itu menyentuh sekujur tubuhku. Rasanya melegakan setelah semalaman aku bekerja penuh. Setidaknya hal ini membuatku merasa sedikit lebih baik.

Dua bulan sudah berlalu, waktu berjalan begitu cepat.  Memasuki pertengahan bulan Juni, musim panas sudah menyapa kota Colorado. Hal inilah yang kurang bersahabat denganku, kulitku sungguh tidak terbiasa dengan terik matahari yang menyengat. Apa yang aku alami sama sekali tidak ada hubungannya dengan pergantian cuaca, biasanya jika musim panas sudah menyapa aku hanya akan mengalami ruam pada kulit. Bukan masalah pencernaan seperti ini.

Aku mematikan shower dan mengambil handuk, melilitkannya di sekitar tubuhku dan berlalu keluar kamar mandi. Mematut diri di depan cermin rias ku sambil mengeringkan rambut yang basah menggunakan handuk.

Aku tertegun menatap kalender yang aku letakkan di atas nakas, aku baru ingat jika siklus menstruasi ku telat selama 3 minggu. Ya Tuhan, apakah mungkin?

Dengan gerakan kilat aku melemparkan handuk dan mengambil kalender, meneliti setiap tanggal yang ada. Seharusnya aku sudah mendapatkan tamu bulanan ku sekitar 3 minggu yang lalu.

Terakhir kali aku berhubungan intim dengan Hansel adalah 3 hari yang lalu. Aku menutup mulut dengan kedua tanganku setelah meletakkan kembali kalender tersebut. Betapa bodohnya aku, aku baru menyadari satu hal. Selama ini kami berhubungan intim, Hansel tidak pernah memakai pengaman dan priaku juga mengeluarkannya di dalam.

Aku membuka handuk yang aku kenakan sehingga tubuh telanjang ku terlihat di depan cermin, aku membingkai perutku dengan tangan. Tidak ada perubahan yang signifikan dari perutku. Aku menggelengkan kepala, benarkah aku hamil?

Astaga, apa yang harus aku lakukan jika kemungkinan itu benar-benar terjadi? Apakah Hansel akan menerimanya?

"Ya Tuhan." Aku berlari menuju kamar mandi setelah mengambil handuk ku dan memakainya kembali. Menumpahkan cairan bening dari mulutku, tanganku mencengkram wastafel dengan kuat untuk meminimalisir rasa sakit di perut dan kepalaku. Astaga, aku lelah sekali. Aku belum memakan apapun pagi ini dan sekarang yang aku muntah kan hanya cairan dari dalam tubuhku.

Aku kembali ke kamar dan bersiap-siap. Jam sudah menunjukkan pukul 6.05. Aku harus sampai dalam waktu 30 menit, semoga saja hari ini lalu lintas Colorado lancar. Pekerjaan benar-benar sudah menunggu ku.

Setelah menghabiskan waktu selama 15 menit untuk bersiap-siap, aku menuruni anak tangga sambil mengikat rambutku asal. Aku tidak berniat memperhatikan penampilan ku untuk saat ini. Yang aku inginkan adalah mendekam di dalam kamar dan bergelung dengan selimut. Tetapi sekali lagi, pekerjaan yang ada tidak bisa aku tinggalkan begitu saja.

Back To You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang