Bab 13.

1.3K 93 0
                                    

Apa hubungan Raf dan ayahnya dengan Hansel?

Hansel siapa? Apakah aku salah mendengar?

"Hei, Ara."

Aku menjerit dan terlonjak kaget sambil memegangi dadaku, jantungku berpacu dengan cepat. Astaga, untung saja aku tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

"Are you okay?"

Aku menatap Raf yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapanku, tatapannya terlihat khawatir. Aku tersenyum dan menggelengkan kepala, "Aku baik-baik saja, Raf. Hanya sedikit terkejut." jawabku.

"Maafkan aku. Aku sudah memanggilmu berkali-kali tetapi kau tidak menjawab."

"Tidak apa-apa, aku hanya sedikit kurang fokus."

Raf tersenyum maklum dan menengokan kepalanya ke belakang, "Dad, come here."

Seorang pria paruh baya dengan rambut yang sudah memutih dan kacamata bertengger di pangkal hidungnya tersenyum ramah kepadaku, aku baru melihat wajah ayah Raf saat ini. Dan mereka sangat mirip, seperti versi muda dan tua.

Tangannya terulur kepadaku, "Senang bertemu dengan anda, beautiful young lady. Nama saya Welsey Ayres Quantavius." ucapnya.

Aku balas tersenyum dan menyambut uluran tangannya, "Senang bertemu dengan anda juga, Mr. Quantavius. Nama saya Arabella Agatha Winston."

"Your girlfriend?" tanyanya kepada Raf ketika tautan tangan kami terlepas.

Aku terkejut dengan pertanyaannya dan menatap Raf dengan kening berkerut.

Raf menggelengkan kepala sambil terkekeh pelan, "No, dad. She's my friend." jelasnya.

Jawaban Raf cukup melegakan.

"Oh, aku kira gadis cantik ini kekasihmu. Hm, aku sangat berharap sebenarnya." nada bicaranya penuh dengan gurauan, tetapi entah mengapa aku tidak menyukai hal itu.

Dan apa tadi katanya? Gadis? Hei! Kau menyinggungku, Mr. Quantavius. Aku bukan seorang gadis!

Raf tertawa canggung dan aku hanya bisa menundukkan kepala berusaha menghindari topik yang... entahlah. Aku hanya tidak ingin membahas mengenai hal semacam percintaan untuk saat ini.

"Baiklah, nikmati waktu kalian. Ada beberapa hal yang harus saya urus terlebih dahulu. Sekali lagi, nice to meet you, Ara." katanya dengan ramah.

"Thank you, sir. Nice to meet you too."

Setelah berpamitan kepadaku dan Raf, Mr. Quantavius berlalu meninggalkan kami. Aku mengalihkan pandanganku dan menatap Raf, pria tampan dengan tatapan lembut itu menatapku sambil tersenyum riang, "Jadi, siap untuk mengelilingi restaurant ini bersamaku?"

"Sangat siap!"

Bagian itu yang aku tunggu sejak tadi.

-----

Akhir pekan ku berakhir dengan baik.

Aku menikmati kesibukanku sendiri dengan berbagai naskah yang harus aku revisi. Tidak ada kata lelah, aku menyukai bagaimana sekarang hidupku berlangsung.

Aku melangkahkan kaki keluar dari lift dan menyempatkan diri menyapa Amanda. Sudah tidak asing jika aku menemukan seorang pria tampan dengan pakaian casual nya berdiri seraya bersandar pada badan mobil. Memang itu pekerjaan baru Raf sejak seminggu yang lalu, menjadi sopir pribadiku.

Aku sudah menolak hal itu berkali-kali, karena aku tahu bahwa Raf pasti memiliki kesibukan tersendiri. Tetapi tetap saja, setiap aku selesai bekerja dan bersiap kembali ke apartement aku selalu menemukan Raf menungguku sambil bersandar di mobilnya. Keras kepala!

Back To You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang