epilog

1.9K 89 6
                                    

"Ki, makasih ya untuk semua ini." ucap Delvin menatap Kinan dengan lembut.

Kinan tersenyum tipis melihat tingkah Delvin yang aneh. Lalu mengacak acak rambut Delvin dengan gemas.

"Makasih buat apa?" tanya Kinan.

"Karena udah sabar sama aku yang selalu emosian." ucap Delvin.

Kinan menarik nafasnya, lalu melihat Delvin dengan lekat yang menampakan mata Kinan yang sangat indah.

"Gak usah terima kasih." ucapnya sambil menggeleng geleng kan kepalanya.

Delvin tersenyum lalu memeluk Kinan dengan spontan.

"Aku sayang banget sama kamu."

Kinan melepas pelukan itu dengan pelan, lalu berkata kepada Delvin yang membuatnya terdiam membeku.

"Kok baru sekarang sih manggilnya aku kamu." ucap Kinan menggoda Delvin.

Delvin memikirkan kata itu sejenak, lalu melihat Kinan dengan sorot mata yang tajam.

Kinan juga terdiam melihat itu, dengan polosnya Kinan bertanya kepada Delvin.

"Kamu marah?"

Delvin tersenyum, tiba tiba laki laki itu mulai menggelitik Kinan sambil tertawa.

"Aduh geli Delvin." ucap Kinan sambil tertawa dan berusaha melepas tangan Delvin yang menggelitik nya.

"Biarin."

Mereka pun tertawa bersama di atas pohon yang sangat rindang, dan bunga bunga yang sangat indah.

___________________________________

Setelah kesalahpahaman dan masalah dalam hubungan mereka. Kini mereka kembali dengan lembaran baru.

Lembaran yang penuh dengan kebahagiaan tanpa adanya masalah kembali.

"Delvin harus kaya gini banget ya." ucap Kinan bingung melihat jaket kembarannya bersama laki lakinya itu.

Delvin mengangguk mengiyakan hal tersebut.

"Kenapa Ki, kamu malu?" tanya Delvin.

"Ya engga sih tapi..." ucap Kinan menghentikan kalimatnya sendiri.

Delvin menghentikan jalannya lalu diiringi Kinan yang ikut berhenti juga karenanya.

"Kenapa?" tanya Delvin sambil mengangkat satu alisnya.

"Jadi pusat perhatian, aku gak nyaman aja." ucap Kinan.

Delvin menggeleng geleng kan kepalanya lalu menggenggam kedua tangan Kinan dengan erat.

"Kamu harus percaya diri Ki, jangan kaya gini terus."

Kinan mengangguk anggukan kepalanya, lalu tersenyum memperlihatkan senyum manisnya.

"Ayo."

Mereka pun mulai jalan kembali, namun saat ia melangkahkan kakinya, Rina sudah berada didepan mereka, menatap Kinan dan Delvin dengan sendu.

Delvin yang melihatnya langsung menyorotkan matanya dengan tajam dan dingin. Sedangkan Kinan melihat wanita itu dengan datar.

"Gue mau minta maaf sama kalian." ucap Rina dengan menundukkan wajahnya.

Mereka pun terdiam sejenak, lalu Kinan menepuk pundak Rina dengan pelan.

"Gak papa Rin, aku udah maafin kamu." ucap Kinan tersenyum tipis.

Delvin yang melihat itu langsung menoleh ke arah Kinan dengan tatapan tanya, lalu ia pun kembali menatap Rina dengan tajam.

"Rencana lo bagus juga ya, licik." ucap Delvin.

Karena hal itu Kinan menepuk tangan Delvin dengan kencang, sambil membisikan sesuatu kepada laki laki tersebut.

"Delvin, kamu gak boleh gitu." bisik Kinan.

Karena mendengar itu Delvin memutarkan kedua bola matanya. lalu melihat Rina dengan dingin nya.

"Oke, gue maafin lo, sekarang lo pergi dari sini!!"

Rina pun mengiyakannya lalu pergi meninggalkan Kinan dan Delvin begitu saja.

Kinan melihat Rina dengan tatapan yang sendu karena merasa kasihan terhadap perempuan itu yang benar benar menyesal terhadap sikapnya sendiri.

"Delvin kok kamu ngomongnya gitu sih?" ucap Kinan memarahi Delvin.

"Udahlah gak papa, ayo." ucap laki laki itu, yang setelahnya menarik tangan Kinan untuk pergi.

____________________________________

"Delvin kok kamu ajak aku ke rooftop sekolah sih, kan bentar lagi masuk?" tanya Kinan.

"Kata kamu gak nyaman kan jadi pusat perhatian, karena itu aku ajak kamu kesini." ucap Delvin sambil mengelus rambut Kinan yang lembut.

Kinan tersenyum lalu memeluk Delvin spontan.

"Cie mulai manja." ucap Delvin diiringi tawa.

"Jangan pernah tinggalin aku lagi ya Delvin." ucap Kinan pelan.

Delvin memeluk Kinan lebih erat sambil mengelus rambut Kinan kembali.

"Gak akan pernah."

Kinan pun melepaskan pelukan nya, lalu beralih kepada pemandangan atas rooftop yang sangat indah.

"Loh kok udahan sih peluknya." ucap Delvin kesal.

Kinan tertawa, lalu mengacak acakan rambut Delvin.

Delvin yang melihat perlakuan itu pun terdiam, lalu menatap perempuan itu dengan lekat.

"Kenapa?" tanya Kinan yang kebingungan karena dilihat seperti itu.

"Pacar aku cantik." ucap Delvin dengan mencubit pipi Kinan dengan gemas.

Kinan pun tersenyum, setelah itu Delvin kembali memeluk Kinan kedalam pelukannya.


Terima kasih, karena mu aku banyak belajar tentang apa arti dari sebuah kepercayaan.

Karena mu juga aku dapat belajar tentang menentang ego dengan kesabaran.

~Delvin William~

___________________________________

Halo disini aku ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah membaca cerita ini.

Akhirnya cerita amatir yang aku buat ini bisa tamat juga, terima kasih semua yang sudah menyemangati aku untuk update dan setia menunggu cerita ini...

Semoga kalian dalam keadaan sehat selalu ya, dan semoga kalian suka sama part epilog ini...

Mohon maaf apabila cerita ini masih banyak kekurangannya. Mohon dimaafin ya😇

Terima kasih.

Salam
inggridlerina.

catatan!
Apabila kalian tidak sibuk, sempatin ya baca cerita aku yang kedua yang judulnya "Oh My Angel" hehehe terima kasih😍

Cewek Cupu Vs Cowok Badboy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang