"Apa?"
Mata Kinan terbelalak mendengar ucapan ibunya yang sangat tiba tiba itu.
"Tunangan apa mah? Terus dipercepat." ucap Kinan dengan bingung.
Tanggapan ibunya hanyalah tertawa ringan sambil menepuk bahu Kinan, ia menatap Kinan dengan lekat lalu berbicara.
"Sayang, kita udah bicara ini dengan sama sama kan. Intinya kamu akan tunangan sama Dirga secepatnya."
"Tapi aku kan belum bilang setuju atau engga mah." ucap Kinan dengan kesalnya.
Rika ibunya Kinan langsung mengalihkan pembicaraan tersebut.
"Mamah udah bicara sama ibunya Dirga dan katanya tunangan nya akan diselenggarakan minggu ini." ucap Rika tersenyum manis kepada anaknya.
"Aku gak mau mah." bantah Kinan dengan mata yang berkaca kaca.
Rika yang mendengar ucapan anaknya langsung kesal.
"Gak bisa, pertunangan ini sudah siap semua Kinan. Lagian kamu ingat kan papa nya Dirga punya riwayat sakit jantung jadi kalo pertunangan ini dibatalkan kamu tau kan akibatnya?" ucap Rika ibunya dengan panjang.
Kinan tidak menanggapinya ia langsung pergi begitu saja dengan derai air mata yang sudah ingin mengalir.
"KINAN!!" panggil Rika dengan kesal.
Perempuan itu langsung mengebrakan pintu kamarnya dan langsung menangis di tempat.
Hiks hiks
"Kenapa ini bisa terjadi, apakah hubungan aku sama Delvin benar benar berakhir sekarang." ucap Kinan sendiri sambil memeluk kaki dan mata yang ditutupi oleh lengan.
Kinan pun memikirkan cara agar pertunangan ini digagalkan, perempuan itu berencana untuk menelpon Dirga untuk membicarakan soal ini.
"Iya, aku harus bicara sama Dirga."
Ia pun mengambil handphone nya di saku dan bergegas langsung menelpon Dirga.
"Halo Dirga."
"Halo Ki."
"Gimana dengan pertunangan ini Ga, apa acara ini benar di selenggarakan secepatnya."
"Aku kurang tau Ki, tapi aku dengar dari mamah undangan pertunangan ini udah disebar."
"Apa? Tanpa sepengetahuan kita."
"Aku juga baru tau."
Kinan langsung mematikan telpon itu dengan uraian air mata yang semakin menjadi.
"Kenapa mamah kaya gini sama aku, hubungan aku dan Delvin udah gak ada harapan lagi sekarang." ucap Kinan.
Saat ini ia sangat kecewa dengan apa yang dilakukan kedua orang tuanya. Ia tidak akan menyangka akan seperti ini padahal ia mengira perjodohan ini tidak akan dilanjutkan lagi.
Mata Kinan sembab karena menangis, pikiran nya sangat kacau sampai ia tidak bisa berpikir akan melakukan apa. ia hanya bisa pasrah apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
_____________________________________
Saat disekolah semua orang ramai membicarakan nya dengan Dirga. perempuan itu sudah muak mendengarkan ocehan anak anak di kelasnya. Sedangkan Delvin, ia melihat Delvin dengan tatapan sendu. Delvin terlihat dengan santai saja mendengarkan itu.
"Ki selamat ya atas tunangan lo sama Dirga." ucap salah satu murid dari kelasnya.
"Iya selamat ya Ki."
Kinan hanya terdiam dan tidak menanggapi ucapan selamat itu. perempuan itu langsung keluar dari kelasnya. Tidak peduli tanda bel masuk yang sudah berbunyi.
Delvin sempat melirik ke arah Kinan, namun ia langsung membuang wajahnya kembali dan bersikap datar kepada Kinan. Namun di dalam hati kecilnya laki laki itu sangat terpukul mendengar bahwa gadisnya itu akan bertunangan dengan pria yang tidak disukainya.
Lagi lagi Kinan menangis dibawah pohon yang rindang. perempuan itu berpikir mengapa nasibnya bisa seperti ini. Padahal dalam bayangan nya hubungan nya itu dengan Delvin akan selalu langgeng.
"Udah cukup Kinan, ini semua sudah takdir kamu gak boleh hancurin kebahagian semua orang. Aku gak boleh egois demi satu hubungan yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi." ucap Kinan menyemangati dirinya sendiri.
"Semangat." ucap nya dengan mengelap air matanya.
Dibalik Kinan yang sedang menangis dan menyemangati dirinya sendiri. Dirga melihatnya dari jauh dengan tatapan mata yang sangat bersalah.
"Apa gue salah udah kaya gini dan ngehancurin kebahagiaan Kinan?" ucap ia sendiri
"Lo gak salah Ga." sahut Rina yang tiba tiba.
Mata Dirga langsung melihat ke arah Rina dengan tatapan tajam.
"Lo licik banget sih Ri, gue yakin ini semua ulah lo." ucap Dirga dengan dingin.
Rina tersenyum miring lalu mengatakan.
"Iya benar sekali ini semua ulah gue kenapa? Lagian lo untung kan bisa deket sama si cupu tanpa melakukan apa apa."
Mendengar itu Dirga mendapatkan ide cemerlang untuk hal ini.
Laki laki itu mengambil handphone dari sakunya lalu merekam suara apa yang diomongkan oleh Rina.
"Lo ngapain bikin rencana kaya gini?" tanya Dirga memancing Rina.
"Mau gue hubungan si cupu sama Delvin hancur udah itu aja." ucap Rina dengan santainya
Dirga hanya menanggapinya dengan menaikan alisnya dan tidak berbicara apapun lagi dengan Rina. Laki laki itu langsung pergi begitu saja.
_____________________________________
Disisi lain Delvin sedang dilema apa yang harus ia lakukan. orang tua Delvin menyuruhnya untuk pindah ke sekolah luar negri karena kedua orang tuanya akan pindah ke sana.
Laki laki itu berpikir dengan pindahnya ia ke luar negri mungkin ia bisa melupakan Kinan. Delvin sudah terlanjur kecewa dan emosi kepada Kinan jadi ia harus bisa melupakan nya.
"Buat apa gue disini, lagian dia udah mau tunangan kan?" ucap ia sendiri.
"Oke gue udah ambil keputusan bahwa gue akan ikut kedua orang tua gue. Ya itu keputusan yang tepat."
Delvin sudah memantapkan hati nya bahwa ia akan ikut pindah ke luar negri bersama orang tuanya dan untuk Kinan, ia akan menganggap semua ini sebagai kenangan yang sangat indah untuknya.
____________________________________
Hai, akhirnya bisa update lagi yeyyy🤗🤗🤗
Part ini lebih panjang kan dari sebelumnya ya karena ini hasil dari gabutt🤣🤣
Yaudah deh cuma mau ngomong itu aja, jangan bosen ya sama cerita ini🙂😭😭
Salam
Inggridlerina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Cupu Vs Cowok Badboy [SELESAI]
Teen FictionBerawal dari hukuman bersama cewek cupu, Delvin jatuh cinta kepada "Kinan Angelina" yang sering dibuat kesal oleh nya. "Kinan selama ini gue selalu salah sama lo, tapi entah kenapa gue selalu nyaman di dekat lo. maafin semua kesalahan gue ya. gue ja...