Saat ini Kinan tidak tau harus berbicara apa, ia merasa kaget sekaligus bingung apa yang dibicarakan oleh ibunya. Padahal kedua orang tuanya baru saja datang dari luar kota, namun kenapa tiba tiba harus mengatakan hal yg tidak terduga.
Perempuan itu terdiam membeku dan tidak tau apa yang harus dikatakan nya.
"Sayang, kenapa kamu diam nak?" tanya Rika sang ibu.
Setelah ia terdiam sesaat, perempuan itu langsung melihat ke arah ibunya dengan tatapan tidak suka.
"Ma, kenapa Mama tiba tiba mau jodohin aku?"
Ibunya terdiam. Namun sang ayah lah yang berbicara kepadanya.
"Nak, kamu kan sudah besar Mama sama Papa ingin kamu bertunangan." ucap ayahnya sambil mengelus puncak kepala Kinan.
"Iya nak, kami ingin yang terbaik untuk mu nanti. Makanya Mama sama Papa ingin menjodohkan kamu."
"Kenapa tiba tiba?" ucapnya secara spontan, "padahal Mama sama Papa baru datang dari luar kota, kenapa harus sekarang?"
Kinan sudah membendung air matanya sejak tadi, namun ia masih menahannya.
"Nak dengeri...."
"Kinan mau ke kamar dulu." ucap ia memotong kalimat sang ibu.
Pada saat Kinan ingin beranjak dari tempat duduknya. Rika menahannya agar tidak untuk pergi dulu.
"Kinan kali ini kamu harus nurut sama Mama Papa, ini demi kita semua!" tegas Rika.
"Demi kita?" ucap Kinan bingung.
"Iya nak, perjodohan ini demi bisnis Mama dan Papa, dan ini juga untuk mu sayang." ucap Rika yang masih memegang tangan Kinan.
Kinan tidak dapat menahan air matanya, air matanya pun mulai berjatuhan.
perempuan itu pun melepas genggaman sang ibu dengan kasar, ia pun segera lari ke kamarnya.
"Ternyata Mama dan Papa kesini hanya untuk bisnisnya bukan untukku."
___________________________________
pagi pun tiba, perempuan itu masih memikirkan kejadian kemarin yang sangat membuat nya sedih. Ia berpikir mengapa orang tuanya hanya mementingkan bisnis namun tidak peduli dengan perasaan anaknya.
Ia pun langsung bersiap siap untuk ke sekolah daripada memikirkan hal itu lagi yang membuatnya sedih.
"Ma, Pa aku berangkat ya." pamit Kinan dengan keadaan tidak seperti biasanya.
Mata perempuan itu sangatlah sembab akibat terlalu banyak menagis kemarin.
"Jangan lupa ya nak, nanti sore kita akan bertemu dengan anak yg akan dijodohkan dengan kamu, jadi kamu harus udah siap sore." ucap sang ayah sambil melahap rotinya.
Kinan hanya menggangguk anggukan kepalanya, namun perasaannya saat ini sangatlah kacau.
___________________________________
"Ki, lo kenapa sih dari tadi murung terus?" tanya Delvin sambil menatap gadisnya.
kinan tetap terdiam sambil membolak balikkan kertas bukunya.
"Ki, gue nanya loh!" kesal Delvin, karena sejak tadi tidak ada jawabannya dari gadisnya itu.
"A...Apa Delv?" ucap Kinan tersadar.
"Lo kenapa sih?"
Kinan hanya menggeleng gelengkan kepalanya yang artinya tidak apa apa.
"Kok mata lo sembab sih?" tanya Delvin sambil mengusap mata Kinan.
Kinan pun memegang tangan Delvin yang sedang mengusap matanya.
"Gak papa Delv."
Delvin terdiam tidak menanyakan pertanyaan nya lagi.
laki laki itu pun memegang tangan Kinan dengan hangat sambil tersenyum ke arahnya.
"Lo kalo ada masalah bilang sama gue, gue akan jadi apapun buat lo entah itu pelindung, dan tempat lo cerita apa pun itu."
Kinan yang mendengar ucapan laki lakinya itu langsung meyandarkan kepalanya di dada Delvin yang bidang.
"Makasih ya Delv, kamu selalu ada untuk aku." ucap Kinan menahan air matanya lagi.
"Gimana kalo Delvin tau kalo aku akan dijodohin sama orang lain, apa yang akan dia lakukan?" ucap Kinan dalam batinnya.
____________________________________
Setelah Delvin mengantarkan Kinan pulang, Kinan pun langsung bersiap siap kembali karena suruhan orang tuanya.
Ia berpakaian dress selutut bewarna biru langit dengan rambut yang terurai, padahal dia sudah mengepang rambutnya, namun ibunya tidak setuju lalu membuka kan kepangan nya kembali.
"Ayo kita berangkat."
Kinan hanya mengangguk anggukan kembali kepalanya mengikuti arahan ibunya.
Sesudah sampai nya di kafe, Kinan dan kedua orangtuanya duduk di meja yang sudah tersediakan sambil menunggu kedatangan anak yang akan dijodohkan olehnya.
Kinan pun menaruh kepalanya diatas meja makan dengan kedua punggung tanganya.
Saat yang dinanti oleh kedua orang tuanya pun tiba, karena Kinan mendengarkan suara bising, ia pun mendongakkan kepalanya kembali. Namun saat ia melihat laki laki yang berada dihadapannya sekarang, perempuan itu langsung terdiam membeku. Tidak tau harus berbuat apa.
"Kamu?"
____________________________________
Halo balik lagi nih hehehe😅, maaf tengah malam update nya. Soalnya entah datang dari mana mood nulisnya lagi pengen malam wkwk🤣🤣
Semoga ada yang suka ya part ini...
😘😘
Salam
Inggridlerina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Cupu Vs Cowok Badboy [SELESAI]
Teen FictionBerawal dari hukuman bersama cewek cupu, Delvin jatuh cinta kepada "Kinan Angelina" yang sering dibuat kesal oleh nya. "Kinan selama ini gue selalu salah sama lo, tapi entah kenapa gue selalu nyaman di dekat lo. maafin semua kesalahan gue ya. gue ja...