Ji Pyeong Pov.
Aku membuka pintu ruangan Direktur Kim dan menemukan pria gagah itu duduk disinggasananya. Wajahnya terlihat sangat fokus dengan tumpukan map yang ada diatas meja kerjanya. Dengan cekatan dia membuka satu persatu map itu, membacanya sekilas kemudian menandatanganinya.
Aku mendekatinya, " Direktur Kim, Nona Se Na menghubungi ponsel anda!" Aku menyodorkan ponsel miliknya kearahnya.
" Angkatlah!" Perintahnya singkat tanpa melihat kearahku.
Direktur Kim bukannya tidak ingin menjawab panggilan telpon dari putrinya, karena sebenarnya dia sangat menyayangi putri semata wayangnya itu. Hanya saja di saat - saat seperti sekarang ini, ketika pekerjaannya sedang menumpuk ia akan menyuruhku untuk menjawab panggilan yang masuk ke ponselnya, tidak peduli siapa pun yang menghubunginya.
Aku sebagai Sekretaris dan juga orang kepercayaanya tidak keberatan, toh hanya menjawab panggilan yang masuk dan memberitahukan si penelpon bahwa beliau sedang sibuk, lalu meminta sipenelpon untuk meninggalkan pesan, hanya sesederhana itu tugas yang ia berikan padaku. Namun siapa sangka telpon masuk yang aku terima dari putrinya hari ini akan membuat aku mendapatkan pekerjaan yang tidak biasa.
" Halo!" Aku menerima panggilan dari Nona Se Na.
" Halo, Mohon maaf sebelumnya, saya menghubungi anda dari ponsel anak anda. Saya adalah Walikelas Se Na yang baru!"
Aku mendengar suara seorang wanita yang pastinya bukan suara Nona Se Na, " Oh... halo!" jawabku dengan sopan ketika aku mengetahui yang menelpon adalah Walikelas Nona Se Na.
" Begini Ayah Se Na, saya...!"
" Oh maaf.. Bu Walikelas, saya bukan ayah dari Nona Kim Se Na, saya Sekretaris beliau. Kebetulan saat ini beliau sedang sibuk, jadi saya yang menjawab ponselnya!" tanpa bermaksud lancang aku memotong perkataan wanita itu.
Aku melihat Direktur Kim melirik kearahku, dan aku memberi isyarat dengan tanganku bahwa yang menelpon bukanlah putrinya.
" Ah.. begitukah? Kalau begitu bisakah disampaikan kepada beliau bahwa saya ingin bertemu!" pinta wanita dari sebrang telpon.
" Sebentar...!" aku meminta wanita itu untuk menunggu, lalu aku menutup bagian mikrofon ponsel dengan telapak tanganku dan sedikit mencodongkan tubuhku kearah Direktur Kim, " Dari Walikelas Nona Se Na, beliau ingin bertemu dengan anda." aku memberitahunya.
Direktur Kim menatapku, dia tampak berfikir sejak, kemudian dengan pelan ia berkata, " Besok aku akan kesekolah menemuinya!" lalu pria itu kembali melanjutkan pekerjaanya.
" Oo.. Bu Walikelas, besok beliau akan datang kesekolah untuk menemui anda!" aku memberitahu Walikelas Nona Se Na.
" Terimakasih, Saya tunggu kedatangannya besok!" balas wanita itu.
" Maaf, nama Bu Walikelas siapa?" tanyaku cepat sebelum wanita ini memutus panggilan telponnya.
" Ah... maaf saya belum sempat memperkenalkan diri, nama saya Kim Hye Yoon!" Jawabnya
" Baiklah, Bu Kim Hy...!" aku langsung terdiam ketika teringat sesuatu, aku melirik Direktur Kim yang masih fokus dengan pekerjaanya, " Maaf, nama anda siapa?" aku bertanya sekali lagi untuk memastikan bahwa aku tidak salah dengar.
Dan wanita itu mengeja namanya dengan jelas, " Kim Hye Yoon!"
Nafasku tercekat, entah kenapa jantungku berdebar kencang, mataku lurus menatap atasanku yang sekarang juga menatapku.
" Kenapa?"
Aku bisa membaca gerakan bibirnya. Dan tanpa sadar aku memutuskan panggilan telpon dari walikelas Nona Se Na. Aku menelan ludahku,
" Direktur...!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HADIR KEMBALI ( HYEYOON )
RomanceMataku membesar membaca nama itu, kaleng beer ditanganku terlepas dan terjatuh ke meja, membasahi lembaran kertas yang sedang aku baca. Jantungku bergemuruh sangat kencang dan tubuhku mendadak merinding. Dadaku terasa sesak dan aku sulit bernafas. D...