Hyeyoon Pov..
Aku menghentikan mobilku didepan sebuah universitas, Seoul National University, kampus dimana 13 tahun lalu aku masih tercatat sebagai mahasiswi disana.
Dari dalam mobil aku menatap bangunan besar dan mewah itu. Dulu aku belajar mati - matian untuk masuk ke universitas ini, sampai akhirnya aku menjadi salah satu penerima beasiswa penuh dengan jurusan Kedokteran.
Dengan meninggalkan kampung halaman dan keluargaku, aku berangkat seorang diri diusiaku yang baru beranjak dewasa. Sungguh niatku dulu hanya untuk belajar, namun dengan bodohnya aku malah jatuh cinta kepada pria yang tidak bertanggung jawab, sehingga membuat aku harus angkat kaki dari kampus ini dengan wajah tercoreng malu.
Aku menghela nafas berat, dadaku terasa sesaak. Aku memejamkan mataku dan merebahkan kepalaku pada sandaran jok kemudi.
" Hyeyoon!"
Aku membuka mataku ketika suara itu teriang ditelingaku, dan disaat bersaman ponselku berbunyi. Aku melihat pada layar ponselku yang menampilkan tulisan Kepala sekolah.
Tanpa meraih ponselku aku menekan tombol jawab dari layar head unit mobil yang telah aku hubungkan dengan ponselku.
" Hyeyoon-ssi, anda sudah di Seoul?", terdengar suara pria dari sebrang telpon.
" Sudah Pak Kepala, besok pagi saya akan menemui anda di sekolah!" Jawabku.
" Baiklah, saya sangat senang anda akhirnya menerima posisi ini! Sampai bertemu besok!"
" Baik Pak Kepala, terimakasih atas kesempatanya!" Jawabku, lalu aku memutus panggilan telpon tersebut.
Aku kembali menatap sesaat bangunan didepanku, kemudian aku menghidupkan mesin mobil dan melaju meninggalkan bangunan tersebut.
Setelah 13 tahun akhirnya aku kembali ke Kota ini, Seoul. Aku pernah menetap dikota ini, tidak lama, tidak sampai satu tahun. Sungguh aku tidak pernah punya keinginan untuk kembali ke kota ini, kota ini memberikan kenangan buruk dan luka yang teramat besar pada hidupku.
Tiga bulan yang lalu aku mendapatkan tawaran dari salah satu sekolah menengah pertama yang elit dikota ini, untuk mengisi posisi sebagai wakil kepala sekolah. Imbalan yang diberikan tidak main - main, gaji yang sangat besar, fasilitas tempat tinggal dan sebuah mobil.
Aku sempat menolak tawaran ini, karena aku tidak ingin kembali ke kota ini. Namun Pak Kepala Sekolah dari sekolah lamaku selalu membujuk dan mendesakku. Dengan berbagai alasan akhirnya aku luluh dan memutuskan menerima tawaran itu.
Dipikiranku saat ini adalah Seoul merupakan kota yang besar, ada jutaan manusia yang hidup disini. Dan kemungkinan untuk bertemu dengan orang - orang yang telah melukaiku sangatlah kecil. Ya.... berdasarkan pemikiran itulah aku akhirnya kembali kesini, kekota ini.
***
" Oo.. Kim Hyeyoon-ssi, akhirnya kita bertemu lagi!" Pria separuh baya dengan rambut yang mulai menipis dipuncak kepalanya mendekatiku dan menjabat tanganku ketika aku memasuki ruangannya, dia tersenyum lebar.
" Senang bertemu dengan anda kembali Pak Kepala!" Balasku sambil menjawabat tangannya.
" Anda semakin cantik!"
Aku hanya tersenyum mendengar pujiannya.
" Ayo.. ayo duduklah, apakah anda mau secangkir teh?" Ia menawariku minuman setelah aku duduk disofa besar yang ada diruangannya, dan ia sendiri duduk dihadapanku.
" Tidak usah Pak Kepala, terimakasih!" Aku menolaknya dengan halus.
Mataku menelusuri setiap sudut ruangan , aku cukup kagum melihat besar dan mewahnya ruangan ini, sangat jauh berbeda dengan ruangan Kepala Sekolah di sekolah lamaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
HADIR KEMBALI ( HYEYOON )
RomansaMataku membesar membaca nama itu, kaleng beer ditanganku terlepas dan terjatuh ke meja, membasahi lembaran kertas yang sedang aku baca. Jantungku bergemuruh sangat kencang dan tubuhku mendadak merinding. Dadaku terasa sesak dan aku sulit bernafas. D...